Sinopsis Film Fortress 2: Re-Entry, Tayang Malam Ini di Bioskop Trans TV

Sinopsis Film
Mengulas sinopsis film nasional dan film luar negeri sebagai panduan nonton.
Konten dari Pengguna
13 April 2020 15:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sinopsis Film tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Poster Film Fortress 2: Re Entry. Dok: IMDb
zoom-in-whitePerbesar
Poster Film Fortress 2: Re Entry. Dok: IMDb
ADVERTISEMENT
Film Fortress 2: Re-Entry akan tayang malam ini, Senin (13/4) pukul 23.00 WIB, di Bioskop Trans TV.
ADVERTISEMENT
Bergenre science fiction, film Fortress 2: Re-Entry disutradarai oleh Geoff Murphy. Film ini adalah sekuel dari film Fortress yang tayang pada 1992.
Dirilis pada 3 Maret 2000, film Fortress 2: Re-Entry dibintangi oleh Christopher Lambert, Aidan Rea, David Roberson, Liz May Brice, Beth Toussaint, hingga Nick Brimble.
Adegan Film Fortress 2: Re Entry. Dok: IMDb
Film berdurasi 92 menit ini menceritakan peristiwa yang terjadi tujuh tahun setelah film pertamanya.
John Brennick (Christopher Lambert), yang masih dalam pelarian Men-Tel, berada di suatu tempat di Amerika Utara.
Putranya, Danny (Aidan Ostrogovich), memintanya untuk pulang. Saat dirinya tiba di rumah, ternyata sudah ada tiga orang yang menanti.
Adegan Film Fortress 2: Re Entry. Dok: IMDb
Ketiganya meminta John untuk menghancurkan pembangkit listrik baru Men-Tel dan memberitahu bahwa perusahaan tersebut berada di ambang kehancuran.
ADVERTISEMENT
Setelah John menolak permintaan itu, mereka bertiga pergi. Tidak lama kemudian, dua helikopter Met-Tel muncul membuat John harus mengubah rencana pelarian keluarganya.
Adegan Film Fortress 2: Re Entry. Dok: IMDb
Meski telah melalui berbagai usaha pelarian, John akhirnya tertangkap. Dirinya kemudian dipenjara di luar angkasa dan dijatuhi hukuman mati.
John harus berjuang supaya dirinya bisa keluar dari penjara dan lolos dari musuh lamanya sehingga dapat berkumpul dengan keluarganya.
Film Fortress 2: Re-Entry mendapatkan rating 4,6/10 di IMDb dengan menghabiskan anggaran produksi USD 11 juta atau setara dengan Rp 173,8 miliar.