Konten dari Pengguna

P5 Sebagai Media Pembelajaran Berdiferensiasi Kurikulum Merdeka di Era Digital

sinta undari
Pendidikan sejarah di universitas Jember
29 September 2023 14:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari sinta undari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
by:sinta undari
zoom-in-whitePerbesar
by:sinta undari
sinta undari
zoom-in-whitePerbesar
sinta undari
ADVERTISEMENT
Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang juga tidak lepas dari digitalisasi. Sistem pembelajaran di era digital saat ini memanfaatkan teknologi digital pada setiap aspek sepertiadministrasi, kurikulum, metode, danmedia pembelajarannya. penyelenggaraan sistem pendidikanmemerlukan kebijakan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Untuk mencapai minat tersebut, perlu dilakukan perubahan sistem Kurikulum Pendidikan.Di Indonesia, kurikulum telah berubah dari waktu ke waktu dan telah meningkat dari hari ke hari. Hingga saat ini kurang lebih sudah sepuluh kali perubahan yang terjadi dalam sistem kurikulum Pendidikan kita. Sedangkan Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid.
ADVERTISEMENT
Perubahan kurikulum dan pembelajaran berdifernsiasi dapat terbentuk karena beberapa faktor, diantaranya adalah pengaruh dari sosial budaya, sistem, politik, ekonomi dan iptek. Untuk mensukseskan Pendidikan selain dengan kurikulum yang baik,semua komponen pada pendidikan harus bersinergi.
Kurikulum Merdeka sudah mulai diperkenalkan kepada berbagai satuan Pendidikan namun, tidak serta merta diterapkan di setiap lembaga pendidikan,melainkan penerapan dilakukan secara bertahap sedikit demi sedikit. Dengan kata lain, kurikulum merdeka tidak secara langsung diamanatkan secara nasional dalam penerapannya, Kurikulum merdeka merancang suatu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5 untuk menguatkan karakter peserta didik dan upaya pencapaian kompetensi sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan standar kompetensi kelulusan.
Menurut panduan pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang disusun oleh Badan Standar,Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan(2022) Profil Pelajar Pancasila bertujuan untuk menjawab pertanyaan besar bagi peserta didik, yaitu profil (kompetensi)seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem Pendidikan Indonesia. Sehubungan dengan itu, Profil Pelajar Pancasila memiliki desain kompetensi yang melengkapi fokus pada penanaman karakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila untuk mencapai standar kompetensi lulusan pada semua jenjang satuan Pendidikan. P5 merupakan salah satu cara untuk mencapai profil Pelajar Pancasila yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami pengetahuan” sebagai proses pembentukan karakter,serta kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitar. Dalam kegiatan P5 ini, peserta didik berkesempatan untuk mengeksplorasi isu atau topik penting seperti perubahan iklim, kontra radikalisme, kesehatan mental, budaya, kewirausahaan, teknologi dan kehidupan demokrasi sehingga peserta didik dapat melakukan tindakan nyata untuk menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan tingkat dan kebutuhan belajarnya.
ADVERTISEMENT
P5 diharapkan dapat menginspirasi peserta didik untuk berkontribusi bagi lingkungan sekitarnya (Badan Standar,Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan,2022).Melakukan kegiatan P5 dapat membangun rasa percaya diri peserta didik terhadap pekerjaannya untuk suatu karya, meningkatkan efikasi diri peserta didik, dan menunjukkan minat peserta didik pada bidang tertentu. Guru memegang peranan penting dalam pelaksanaannya, yaitu sebagai fasilitator.Kegiatan P5 dapat disebut penerapan pembelajaran berdiferensiasi karena dalam kegiatan P5 ini peserta didik dapat mengembangkan keterampilannya untuk meningkatkan minat peserta didik.Kegiatan P5 juga meningkatkan kinerja peserta didik ketika mereka mendiskusikan proyek yang luar biasa dengan teman-temannya. Tujuan dari P5 adalah untuk mengembangkan keterampilan peserta didik untuk membuat proyek yang disesuaikandengan Profil Pelajar Pancasila
Hal ini sejalan dengan pelaksanaanpembelajaran yang berorientasi pada minat dan kemampuan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengembangkan strategi pembelajaran yang berbeda atau diferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi merepresentasikan konsep bahwa setiap individu memiliki minat, kesempatan dan kemampuan yang berbeda, sehingga peran guru harus mampu berkolaborasi dan mengkoordinasikan setiap perbedaan tersebut dengan menggunakan strategi yang tepat Salah satu bentuk Penerapan pembelajaran berdiferensiasi pada kurikulum merdeka yaitu pelaksanaan kegiatan P5 yang dilaksanakan sekolah dengan memanfaatkan teknologi- teknologi dan IPTEK yang ada.
ADVERTISEMENT