Konten dari Pengguna

Peluang Baru Gen Z Untuk Bantu UMKM Bertahan

Sinta Simanjuntak
Mahasiswa Universitas Katolik Santo Thomas Fakultas Ekonomi dan Bisnis
20 November 2024 9:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sinta Simanjuntak tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar ilustrasi (sumber : https://pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
Gambar ilustrasi (sumber : https://pixabay.com)
ADVERTISEMENT
Generasi Z, atau yang sering disebut Gen Z, adalah kelompok generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Mereka tumbuh di era digital yang penuh dengan teknologi canggih, akses internet tanpa batas, dan dominasi media sosial. Karakteristik unik mereka menjadikan Gen Z sebagai salah satu kelompok yang paling berpengaruh dalam mengubah cara masyarakat berinteraksi, berbelanja, dan mendukung bisnis, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Gen Z bukan hanya konsumen potensial, tetapi juga menjadi peluang baru untuk bertahan dan berkembang di tengah tantangan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Cara Gen Z Membantu UMKM melalui Pembelian
Ketika mencari makanan, pakaian, atau kebutuhan lainnya, Gen Z dapat memilih produk dari UMKM dibandingkan merek besar. Misalnya, membeli makanan ringan lokal, pakaian dari pengrajin lokal, atau barang dekorasi rumah dari pedagang kecil. Setiap pembelian dari UMKM memberikan penghasilan langsung kepada pedagang kecil, membantu mereka memenuhi kebutuhan sehari-hari, membayar pekerja, dan mengembangkan usaha mereka.Selain itu, Gen Z sangat bergantung pada ulasan dan rekomendasi sebelum membeli. UMKM yang menjaga kualitas produk dan layanan mereka dapat membangun reputasi yang baik di kalangan Gen Z. Dengan demikian, mereka tidak hanya mendapatkan pelanggan setia tetapi juga promosi gratis melalui ulasan positif.
Selain menjadi konsumen, Gen Z juga memiliki potensi besar sebagai mitra UMKM. Banyak dari mereka yang memiliki keahlian dalam bidang teknologi, pemasaran digital, dan pembuatan konten. UMKM yang bekerja sama dengan Gen Z untuk mengelola media sosial atau merancang strategi pemasaran kreatif bisa mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Misalnya, seorang pemilik UMKM yang menjual makanan khas daerah bisa bekerja sama dengan Gen Z untuk membuat konten video yang menceritakan asal-usul produk tersebut, proses pembuatannya, atau manfaatnya. Konten yang informatif dan menarik dapat dengan mudah viral di media sosial, meningkatkan visibilitas UMKM. Di sinilah peran Gen Z muncul sebagai harapan baru. Gen Z memiliki keunggulan yang tak dimiliki generasi sebelumnya, kemampuan untuk menciptakan perubahan besar hanya dengan langkah kecil.
ADVERTISEMENT
Tantangan yang dihadapi UMKM
Salah satu tantangan utama yang dihadapi UMKM adalah persepsi bahwa harga produk mereka sering kali lebih mahal dibandingkan produk massal dari perusahaan besar atau impor. Meski ini sering menjadi penghalang bagi sebagian konsumen, memahami alasan di balik harga tersebut dapat membantu kita lebih menghargai produk lokal dan menemukan cara untuk mendukung UMKM tanpa merasa terbebani. UMKM biasanya memproduksi barang dalam jumlah kecil karena keterbatasan modal dan permintaan pasar yang belum stabil. Hal ini membuat biaya produksi per unit menjadi lebih tinggi dibandingkan perusahaan besar yang memproduksi dalam jumlah massal. Banyak UMKM menggunakan bahan baku berkualitas tinggi atau yang diambil secara lokal. Sayangnya, bahan baku ini sering kali lebih mahal dibandingkan bahan produksi massal yang dibeli dalam jumlah besar oleh perusahaan besar.
ADVERTISEMENT
Jika merasa harga produk terlalu mahal, konsumen dapat memilih produk UMKM yang sesuai dengan anggaran mereka. Banyak UMKM menawarkan berbagai pilihan harga tanpa mengorbankan kualitas. Membeli produk UMKM bukan sekadar transaksi ekonomi, melainkan bentuk investasi sosial. Uang yang kita keluarkan membantu pelaku usaha kecil bertahan, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat ekonomi lokal.yang dapat disimpulkan bahwa harga produk UMKM yang kadang lebih mahal sebenarnya mencerminkan kualitas, keunikan, dan perjuangan di balik produksinya. Dengan memahami alasan ini, konsumen, khususnya Gen Z, dapat mengambil peran aktif dalam mendukung UMKM. Setiap pembelian dari UMKM adalah bentuk kontribusi nyata untuk menjaga keberlangsungan usaha kecil dan memperkuat ekonomi lokal. Menghargai produk UMKM berarti menghargai kerja keras dan kreativitas mereka yang menjadi tulang punggung masyarakat.
ADVERTISEMENT