Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Bisnis Makanan Online: Penambah Penghasilan
30 Mei 2022 10:00 WIB
Tulisan dari Sintia Putri Balqis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bisnis online banyak digemari orang pada masa kini. Dengan teknologi yang sudah berkembang pesat, bisnis online terus berkembang dan banyak yang menekuni. Dengan bisnis online, setiap pebisnis tak perlu repot memikirkan tempat berjualan, karena semua dilakukan secara daring (online).
ADVERTISEMENT
Sebagai pengganti tempat berjualan, bisnis online juga memerlukan wadah untuk memasarkan barang dagangannya. Media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter dan media sosial lain untuk berbisnis. Bahkan, platform belanja online sudah berkembang saat ini.
Anissa Risdia mulai menggeluti dunia bisnis online sejak 2021. Perempuan kelahiran 2001 yang kerap disapa Anis ini membangun bisnis di sela kesibukannya untuk bekerja. Anissa menjual produk makanan. Dengan nama Mamendul, Anissa memasarkan bisnisnya melalui media sosial Instagram dengan nama @mamendul dan juga melalui Whatsapp.
Makanan yang dijual oleh Anissa selaku pencetus Mamendul ini yaitu cimol dan spageti. Dengan resep miliknya, Anissa menjual cimol dengan cita rasa yang khas daripada yang lain. Spageti yang dijual oleh Anissa juga unik, pasta yang biasa digunakan untuk membuat spageti diganti dengan mie yang disiram dengan bumbu spageti pada umumnya.
ADVERTISEMENT
“Terinspirasi dari tiktok sih. Viral lagi bikin cimol tiba-tiba mau, tapi karena resep tiktok kurang enak akhirnya coba modifikasi resep sendiri. Untuk spageti juga bukan dari mie spageti pada umumnya, tapi pakai yang beda dari biasanya, kita pakai ‘indomie’ tapi bumbunya tetap sama seperti bumbu spageti pada umumnya,” ujar pendiri Mamendul.
Terlihat klise memang, menjual cimol dan spageti, karena makanan tersebut sudah sering kali ditemukan baik di kaki lima maupun di tempat makan mewah. Namun, Anissa dapat menyajikan cimol dan spageti khas Mamendul yang tak bisa ditemukan di tempat lainnya.
“Jual cimol karena orang suka ngemil ya. Kalo spageti banyak orang yang suka, jadi kita jual. Harganya juga pas dikantong. Harga murah tapi rasa tidak murahan. Dan juga memberi keuntungan lebih,” jelas Anissa.
ADVERTISEMENT
Makanan yang dijual memang terbilang cukup murah. Dengan mengeluarkan uang sepuluh ribu rupiah, kamu dapat menikmati cimol khas Mamendul. Dan dengan harga lima belas ribu rupiah, kamu dapat menikmati spageti mi terobosan baru Mamendul. Untuk dapat menikmati makanan khas Mamendul, kamu dapat memesannya melalui instagram @mamendul atau bisa menghubungi nomor Whatsapp yang tersedia.
Bisnis yang dibangun Anissa berkembang cukup signifikan. Dengan kemampuan menciptakan makanan enak dan berbeda dari yang lain, Anis bisa meraup keuntungan yang cukup besar.
Didirikan ketika pandemi, sulitnya menarik minat pembeli dan menurunnya angka pembeli dari sebelumnya memang hambatan yang cukup besar. Hambatan lain yang dialami yaitu bahan makanan yang mengalami kenaikan harga dan juga persaingan dengan penjual makanan lain. Namun hal tersebut dapat dilalui Anissa dengan terus memasarkan Mamendul di Instagram dan Whatsapp.
ADVERTISEMENT
Anissa dengan sabar mengais rupiah dari usahanya. Dengan usaha yang maksimal, Anissa memasarkan produknya, baik ke kerabat dekat atau ke khalayak umum. Dapat dilihat dari ulasan komentar pada Instagram Mamendul, setiap pembeli memberikan respon dengan baik. Bahkan tak sedikit dari pembeli yang memesan dalam jumlah banyak.
Maraknya bisnis online saat ini memang merupakan tantangan tersendiri bagi para pebisnis. Namun hal tersebut bukan alasan untuk menghancurkan tekad untuk terus berinovasi mengembangkan bisnis. Dengan strategi pemasaran yang baik, produk berkualitas, dan aspek lain yang bisa mendukung bisnis bisa dilakukan oleh pebisnis.
(Sintia Putri Balqis)