Konten Media Partner

CEO Bukalapak Klarifikasi Soal Cuitan “Presiden Baru”

15 Februari 2019 16:05 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SINYALMAGZ.com – Pendiri dan CEO Bukalapak, Achmad Zaky, akhirnya memberikan klarifikasi resminya terkait cuitan di akun Twitter pribadinya tentang “presiden baru” dan perbandingan data anggaran riset penelitian dan pengembangan.
ADVERTISEMENT
Cuitan heboh Zaky tersebut sempat memicu tagar #UninstallBukalapak dan #BoikotBukalapak menjadi nomor 1 di linimasa Twitter, dan digunakan untuk menggelorakan gerakan menghapus aplikasi Bukalapak.
Hal itu terjadi akibat cuitan Zaky saat membahas perbandingan dana riset soal industri 4.0, yang menempatkan Indonesia di posisi ke-43.
Di akhir kicauannya, Zaky menyebut “presiden baru”.
“Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin.”, tulis Zaky.
Kicauan CEO Bukalapak, Achmad Zaky, di Twitter.
Kicauan tersebut sontak ramai diperbincangkan publik di media sosial, terutama di linimasa Twitter. Hingga muncul tagar #UninstallBukalapak dan #BoikotBukalapak.
Dalam klarifikasinya, melalui akun Twitter, Achmad Zaky pun memberikan penjelasan mengenai kalimat “presiden baru”.
Menurutnya, kalimat tersebut bisa dimaksudkan dengan siapa pun, dan bukan hanya Jokowi.
ADVERTISEMENT
“Bangun2 viral tweet saya gara2 “presiden baru” maksudnya siapapun, bisa Pak Jokowi juga. Jangan diplintir ya
lets fight for innovation budget.”, tulis Achmad Zaky.
Bangun2 viral tweet saya gara2 "presiden baru" maksudnya siapapun, bisa Pak Jokowi juga. Jangan diplintir ya lets fight for innovation budget — Achmad Zaky (@achmadzaky) February 14, 2019
Zaky juga mengungkapkan tujuan dari tweet-nya tersebut.
Zaky ingin menyampaikan fakta bahwa dalam 20 – 50 tahun ke depan, Indonesia perlu investasi di riset dan menaikkan kualitas sumber daya manusia.
Ia berharap agar Indonesia tidak kalah dengan negara lain.
“Tujuan dari tweet saya adalah menyampaikan fakta bahwa dalam 20 sampai 50 tahun ke depan, kita perlu investasi di riset dan SDM kelas tinggi. Jangan sampai kalah sama negara2 lain.”, tulis Zaky melanjutkan.
ADVERTISEMENT
Tujuan dari tweet saya adalah menyampaikan fakta bahwa dalam 20 sampai 50 tahun ke depan, kita perlu investasi di riset dan SDM kelas tinggi. Jangan sampai kalah sama negara2 lain. — Achmad Zaky (@achmadzaky) February 14, 2019
Zaky juga mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia selama ini sangat mensupportnya.
“Kebijakan serta dukungan Pemerintah Indonesia selama ini sangat menyemangati kami. Semoga ke depannya industri teknologi atau industri berbasis pengetahuan semakin maju.”, cuit Zaky.
Tak hanya itu saja, bahkan Zaky juga meminta maaf kepada pendukung kubu Jokowi atas kata-katanya yang dinilai kurang tepat.
Ia juga mengaku sangat kenal dengan Jokowi, dan sudah menganggapnya seperti ayah sendiri.
“Buat pendukung pak Jokowi, mohon maaf jika ada yg kurang sesuai kata2 saya jadi misperception. Saya kenal Pak Jokowi orang baik. Bahkan sudah saya anggap seperti Ayah sendiri (sama2 orang solo). Kemarin juga hadir di HUT kami. Tidak ada niat buruk tentunya dari tweet saya.”, tulisnya.
ADVERTISEMENT
Buat pendukung pak Jokowi, mohon maaf jika ada yg kurang sesuai kata2 saya jadi misperception. Saya kenal Pak Jokowi orang baik. Bahkan sudah saya anggap seperti Ayah sendiri (sama2 orang solo). Kemarin juga hadir di HUT kami. Tidak ada niat buruk tentunya dari tweet saya. — Achmad Zaky (@achmadzaky) February 14, 2019
Zaky juga sangat mengapresiasi sikap publik atas tweet-nya terkait “presiden baru” dan R&D.
Dijelaskan olehnya, bahwa R&D merupakan pembeda negara maju dan miskin. Jika suatu negara tidak kuat di R&D, maka perang harga akan selalu terjadi.
 
Halaman selanjutnya:
ADVERTISEMENT