Konten Media Partner

Fokus Bisnis Digital, XL Axiata Bakal Gandeng Google dan YouTube

21 Januari 2019 15:20 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
SINYALMAGZ.com – Memasuki tahun 2019 ini, sejumlah provider di Indonesia terus melakukan perbaikan dari segi kinerja dan pendapatan. Mengingat di tahun 2018 lalu, kinerja operator mengalami negative growth hingga semester pertama 2018, mulai dari sisi pendapatan (-12,3 persen) dan juga EBITDA (-24,3 persen).
ADVERTISEMENT
Penurunan pendapatan ini juga dirasakan oleh salah satu provider, yakni XL Axiata.
“Kami memiliki strategi jitu untuk meningkatkan kinerja dan pendapatan. Infrastruktur jaringan telekomunikasi terus kita bangun. Tak hanya jaringan, XL Axiata juga fokus pada bisnis digital.”, tutur Chief Enterprise and SME Officer XL Axiata, Kirill Monkovski, disela acara Selular Business Forum 2019 yang digelar di Balai Kartini, Jakarta.
Dikatakan Kirill, XL Axiata nantinya akan berkerjasama dengan perusahaan digital seperti Google dan YouTube.
“Kami akan mengakuisisi perusahaan digital melalui Axiata Digital Services.”, ujar Kirill.
Kirill meyakini bahwa pertumbuhan operator saat ini kurang baik. Menurutnya, hal itu tak hanya terjadi di Indonesia saja, tetapi juga dunia.
“Rasio profitabilitas atau Return on Equity (ROE) industri telekomunikasi turun dari 8 persen pada 2017 menjadi 6 persen di 2018. Padahal, investasi misalnya, untuk 5G ataupun IoT terus meningkat.”, paparnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data internal XL Axiata, total value yang dimiliki oleh XL Axiata pada tahun 2015 lalu mencapai USD 3,090 miliar atau setara Rp 43.828.560.000.000.000.
Angka value tersebut mencakup bisnis konektivitas dan digital service.
Sedangkan total value untuk jaringan mencapai USD 1,626 miliar atau senilai Rp 23.095.785.300.000.000.
Sedangkan total value untuk digital service mencapai USD 1,464 miliar atau senilai Rp 20.777.088.000.000.000.
Dari total value, digital service mendominasi value dengan 53 persen. Sementara digital service 47 persen.
Kirill juga menyampaikan target perusahaannya di tahun 2020 mendatang.
Ia dan pihaknya berharap total value di 2020 mencapai USD 5,218 miliar atau setara Rp 74.053.856.000.000.000. Ini juga termasuk jaringan dan digital service.
 
Halaman selanjutnya:
ADVERTISEMENT
The post