Konten Media Partner

Jangan Asal Share, Begini Cara Mengenali Berita Hoax di Medsos

26 November 2018 14:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
SINYALMAGZ.com – Berita hoax atau berita bohong semakin meresahkan masyarakat. Ironisnya, pada sebagian masyarakat ada yang menjadikan berita hoax ini sebagai sumber untuk mencari informasi.
ADVERTISEMENT
Jadi, bisa dibayangkan jika sebuah situs isinya 85% adalah hoax, maka akan membodohi pembacanya setiap hari.
Penyebaran berita hoax bisa melalui mana saja, baik itu melalui situs online maupun blog. Setelah itu, baru kemudian disebarkan secara membabi-buta melalui sebuah media sosial (medsos) seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan lainnya.
Bahkan, aplikasi chatting seperti WhatsApp, BBM, dan, Line pun sering menjadi alat pertama dalam penyebaran berita hoax.
Lantas, bagaimana agar kita tidak mudah percaya dengan sebuah informasi?
Berikut caranya:
1. Pembuat informasi tidak jelas
Biasanya, pengirim awal berita hoax tidak diketahui identitasnya, termasuk link sumber ilmiah dari pesan yang disebar.
Jikapun ada nama dalam berita, biasanya dicatut begitu saja tanpa ijin.
Pesan pun dikirim via WhatsApp, E-Mail, dan Twitter, yang penyebarannya cepat, mudah, dan gratis.
ADVERTISEMENT
2. Isi berita penuh sensasi dan provokatif
Biasanya, isi berita hoax bertentangan dengan logika umum dan ilmu pengetahuan. Isinya juga membuat orang menjadi cemas dan panik.
Kemudian, diakhiri dengan himbauan agar pembaca segera meneruskan (forward) ke teman atau forum yang lebih luas.
Misalnya saja, “Jika kamu tidak meneruskan informasi ini, maka akan ada kesialan yang menimpa kamu esok hari”.
3. Cek nama domain
Biasanya, media resmi tidak akan menggunakan blog gratisan seperti WordPress atau Blogspot.
Sementara saat ini, penyebar hoax seringkali menggunakan blog gratisan untuk melakukan penipuan online, menyebar berita palsu, memuat pornografi, atau menjual obat ilegal.
4. Cek alamat dan kontak
Cek alamat dan nomor telepon yang tercantum di situsnya. Biasanya, ada kanal “Contact Us”.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, sumber hoax tidak mencantumkan alamat dan nomor telepon yang benar. Hal itu agar tidak terlacak keberadaannya.
Bahkan, parahnya lagi, seringkali alamat yang dicantumkan adalah palsu atau menggunakan alamat kantor orang lain.
5. Cek identitas pendaftar
Domain yang benar pasti akan menyertakan pihak yang mendaftar pertama kali dan bisa dicek melalui
Bisa berupa nama perusahaan atau pribadi, lengkap dengan alamat. Dan terkadang nomor telepon.
Situs hoax atau penipuan biasanya menampilkan “Who is Privacy Protection Services”.
 
Halaman selanjutnya:
The post