Konten dari Pengguna

Membentuk Karakter Anak dengan Menanamkan Nilai-Nilai Islam Sejak Dini

SIRAJUDIN SIDIQ
Mahasiswa Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Pendidikan Agama Islam - Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
12 Desember 2022 17:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SIRAJUDIN SIDIQ tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada zaman di mana segala aspek teknologi berkembang, peran orang tua sangat penting dalam membimbing anak anak mereka. Pada saat anak berusia 4-5 tahun, keinginan tahu mereka sangat tinggi, karena pada saat itu mereka memasuki fase “serba ingin tahu”. Dampak dari perkembangan teknologi ini dapat mengubah perilaku seorang anak apabila tidak dibimbing dengan sebaik-baiknya oleh orang tuanya.
ADVERTISEMENT
Contohnya adalah, jika sering menonton video kekerasan, si anak tersebut akan mengikuti apa yang dilakukan dalam video tersebut, karena keinginan untuk tahu anak tersebut sangat tinggi. Contoh lainnya adalah, kurangnya rasa sopan santun anak terhadap orang yang lebih tua, karena tidak adanya bimbingan untuk menghormati orang yang lebih tua.
Dampak yang paling berat bagi anak adalah kecanduan dalam menggunakan teknologi semacam HP. Kecanduan Teknologi semacam HP dapat mengurangi rasa kepedulian terhadap sekitar, tidak adanya interaksi sosial, membuat mata rusak karena terkena radiasi cahaya dari HP.
Maka dari itu, penting sekali bagi orang tua untuk menanamkan akidah-akidah Islam atau nilai-nilai ajaran Islam kepada anak usia dini. Ajaran-ajaran Islam yang diajarkan pun adalah sebagai sarana untuk peserta didik mengenal, mengetahui, mengimani, mempercayai, mengamalkan apa yang telah isi Al Quran berikan kepada seluruh umat manusia.
ADVERTISEMENT
Di samping itu pula, pentingnya orang tua dalam membimbing, khususnya ibu. Seorang penyair ternama Hafiz Ibrahim mengungkapkan mengenai pentingnya ibu dalam mengajarkan anak-anak mereka :
Seorang ibu adalah wanita pilihan Sang Pencipta yang dapat melahirkan generasi penerus bangsa. Ibu adalah sosok yang sangat mulia di mata Rasulullah. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasalam memberi penghargaan kepada ibu, sebagaimana dalam Hadis Riwayat Imam Ahmad bahwa Rasulullah bersabda:
Seorang ibu dapat membuat anaknya menjadi orang yang baik seperti halnya seorang ibu dapat membuat anaknya menjadi orang yang buruk. Baik buruknya seorang anak dapat dipengaruhi oleh baik tidaknya seorang ibu menjadi panutan bagi anak-anaknya. Peran ibu dalam pendidikan sangat penting.
ADVERTISEMENT

5 Hal yang penting dalam mendidik anak adalah

Mempraktikkan cara Islami dalam mengasuh anak usia dini tidak hanya bermanfaat bagi masa depan buah hati. Tapi itu juga bisa berdampak positif bagi kedua orang tua. Sebagaimana hadis Abu Daud memberitahu kita, ketika seorang Muslim meninggal, segala sesuatu di dunia terputus kecuali sedekah, ilmu dan doa anak-anak saleh.

Terdapat beberapa cara dalam mendidik anak menurut nilai-nilai ajaran Islam

Pertama, tentang pendidikan Islam pada anak usia dini, dimulai dengan penamaan. Nama itu tidak lain adalah doa yang selalu dipanjatkan kepada Allah SWT untuk kehidupannya kelak.
ADVERTISEMENT
Seorang ibu adalah orang yang memiliki ikatan batin yang kuat dengan bayinya. Dengan cinta, tumbuh kembang anak dapat berlangsung secara maksimal.
Cara lain mengasuh balita secara Islam adalah bermain di rumah dengan sering melantunkan ayat-ayat suci, tidak lain adalah mendidik anak agar selalu dekat dengan Al Qur'an.
Tidak dapat dimungkiri bahwa Allah SWT dapat melimpahkan banyak karunia melalui beberapa anak. Dalam hal ini mendidik dan memberikan kasih sayang secara adil dan tidak membeda-bedakan mereka.
Mengajarkan anak-anak dasar-dasar Islam adalah kewajiban setiap orang tua. Pendidikan ini menanamkan keimanan kepada anak-anak agar mereka dapat tumbuh menjadi manusia yang dalam kehidupannya sesuai dengan ajaran Islam.
ADVERTISEMENT
Dalam Islam, salat adalah tiang agama dan dikatakan sebagai fondasi kehidupan yang paling penting. Itulah sebab hukumnya wajib bagi orang tua untuk mengajarkan salat.
Tugas orang tua mendidik anaknya adalah mengajarkan tauhid. Tauhid atau pengenalan kepada Allah SWT harus dilakukan sejak masih balita. Tujuan menanamkan tauhid pada anak adalah untuk membentuk pribadi yang berakhlak mulia sehingga menjadi manusia yang bermoral. Sebenarnya, tauhid diajarkan sejak lahir, melalui azan yang menggema di telinga anak yang dikumandangkan oleh bapak atau kakeknya.
Puasa merupakan salah satu rukun Islam dan wajib diajarkan oleh orang tua. Ibu dan Ayah bisa memulai dengan menjelaskan pentingnya puasa. Puasa adalah ibadah yang dilakukan dari terbitnya matahari sampai terbenamnya matahari, dengan cara menahan diri dari rasa haus, lapar dan apa-apa yang membatalkan puasa. Di keluarga Indonesia, pembelajaran puasa seperti ini biasa terjadi pada anak-anak. Dengan belajar puasa sejak usia dini, anak-anak menjadi terbiasa berpuasa selama bulan Ramadan dan menjadi mampu berpuasa sepenuhnya.
ADVERTISEMENT
Perlakuan anak adalah cerminan dari apa yang orang tua ajarkan semasa kecilnya, jika orang tuanya selalu memberikan aspek nilai-nilai islam, maka anak tersebut akan selalu mengaplikasikan dalam hidupnya. Jika orang tua tidak memberikan nilai-nilai islam semenjak kecil, selalu diberikan kemewahan teknologi, maka anak tersebut cenderung tidak bersosialisasikarena sudah terlalu kecanduan dengan teknologi tersebut.