Konten dari Pengguna

Selasa, 12 Desember 2017

Siro Manungso
We all have to die at some stage..............
13 Desember 2017 0:39 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Siro Manungso tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Selasa, 12 Desember 2017
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Lini masa media sosial saya dua hari penuh dengan pembicaraan soal banjir. Saya yakin demikian pula dengan lini masa media sosial anda semua.
ADVERTISEMENT
Ada kelompok yang menyinyiri hal yang dianggap ketidakbecusan Anis Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang baru.
Ada kelompok yang menyalahkan gubernur sebelumnya, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok, yang dianggap meninggalkan borok persoalan tak terselesaikan.
Silang sengkarut tidak karuan. Tidak bosan-bosan. Seolah kalau sudah beramai-ramai saling nyinyir dan saling kecam di media sosial lalu akan persoalan terselesaikan.
Saya tidak tahu apa yang sudah dipersiapkan oleh pemerintah provinsi yang baru untuk mengantisipasi banjir. Pun saya tidak tahu kebijakan preventifnya.
Saya sangat enggan untuk ikut dengan mudah menghakimi ketidakbecusan. Pun saya enggan berprasangka gubernur sebelumnya meninggalkan borok persoalan.
Sejujurnya saya yakin banyak pula yang ramai ikut berkomentar sebetulnya juga tidak tahu apa-apa. Sama tidak mengertinya seperti saya.
ADVERTISEMENT
Hanya ada dua fakta yang benar: Jakarta dilanda hujan lebat dan banjir.
Atau jangan-jangan ada fakta ketiga yang selama ini tidak kita sadari: kota ini bersama seluruh isinya –termasuk terutama manusianya, anda, dan saya-- sebenarnya brengsek sebrengsek-brengseknya dan layak saja remuk redam terendam banjir.
Tetapi mengakui kebenaran fakta yang ketiga ini tentu saja sulit. Bukankah kita tidak pernah salah? Bukankah kesalahan selalu dilakukan orang lain?