Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Perilaku Agresif sebagai Bentuk Solidaritas K-Popers Indonesia
2 Desember 2023 19:04 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Siroth Alhaqi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu kebudayaan baru yang lahir dan memarak bahkan masih sangat digemari hingga saat ini adalah kebudayaan yang berasal dari korea, atau biasa yang dikenal dengan istilah Korean Pop (K-Pop.). Memaraknya kebudayaan K-Pop tidak hanya berlaku bagi masyarakat Korea Selatan sendiri saja, bahkan hingga ke seluruh dunia termasuk masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan dari Korean Foundation, Fans Korean Pop pada tahun 2022 mencapai 178 juta orang jika dilihat secara global. Dilansir dari CNNIndonesia.com, berdasarkan laporan data internal twitter, Indonesia merupakan Negara dengan jumlah penggemar Korean Pop terbesar pada tahun 2021.
Apa itu K-Pop?
Korean Pop merupakan aliran musik dengan beberapa genre seperti hip-hop, jazz, rock, electronic dance dan lain sebagainya yang berasal dari Korea Selatan. Musik Korean Pop biasa ditampilkan oleh grup band dengan personil yang memiliki paras dan bentuk tubuh yang menarik, kemudian dikolaborasikan dengan sebuah tarian modern atau dance.
Contoh Grup Band Korean Pop yang sangat viral hingga sekarang adalah BlackPink, BTS, Exo dan lain-lain. Grup Band asal Korea Selatan ini menyajikan musik diiringi dengan dance modern, sehingga hal tersebut yang menjadikan musik K-Pop menjadi kebudayaan yang sangat digemari oleh masyarakat dari berbagai negara salah satunya Indonesia.
ADVERTISEMENT
Fans K-Pop di Indonesia
Indonesia menjadi salah satu negara dengan penggemar Korean Pop terbanyak di dunia. Para penggemar Korean Pop di Indonesia ini bahkan terdiri dari beberapa kalangan, tak hanya dari kalangan remaja saja, bahkan anak-anak hingga kalangan dewasa juga banyak yang menjadi penggemar dari Korean Pop tersebut.
Dapat kita ketahui bahwa penggemar Korean Pop di Indonesia dikenal dengan fans yang ganas, atau bisa juga kita sebut sebagai fans yang fanatik. Para penggemar Korean Pop di Indonesia ini tidak hanya sekadar menjadi mengagumi musik yang diciptakan oleh grup bandnya saja, tetapi mereka juga sangat terobsesi dengan personil grup band yang dikaguminya atau biasa dikenal dengan istilah “bias”.
Penggemar Korean Pop di Indonesia cenderung aktif dalam mengikuti berita, acara, gaya hidup serta aktivitas sehari-hari dari personil yang difavoritkan olehnya. Dapat dilihat dari sikap yang tumbuh di kalangan fans K-Pop yang ada di Indonesia, di mana mereka banyak yang akhirnya mengikuti style dari fans yang difavoritkannya, misal seperti cara berpakaian, model rambut, standar kecantikan dan lain-lain, semuanya terobsesi dari Idol K-Pop yang difavoritkannya.
ADVERTISEMENT
Kasus Pertikaian Fans K-Pop di Indonesia
Maraknya para penggemar Korean Pop di Indonesia menimbulkan banyaknya fanbase-fanbase dari grup band asal Korea Selatan tersebut. Fanbase merupakan suatu kelompok yang menyukai atau memfavoritkan salah satu grup band Korean Pop yang ada. Namun dengan banyaknya fanbase di Indonesia ini, menimbulkan banyaknya pertikaian atau pembullyan baik di media maupun secara langsung, baik antara fanbase dan non fanbase, maupun sesama fanbase.
Hal ini dapat dilihat dari beberapa platform media sosial, yang paling dominan adalah Twitter, sering kali terjadi kasus pembullyan ataupun perundungan di kalangan fanbase Korean Pop tersebut. Dikutip dari CNNIndonesia.com, berdasarkan siaran pers ChildFund, “penggemar Korean Pop cenderung melakukan perundungan di media sosial sebesar (55,3%) dan juga cenderung menjadi korban pembullyan sebesar (66,6%).
ADVERTISEMENT
Salah satu kasus pertikaian fanbase di media yang sangat membooming di Indonesia adalah kasus “Safa Space”. Kasus Safa Space adalah pertikaian antar sesama fanbase dari grup band Korean Pop, yakni NCT Dreams. Pertikaian tersebut terjadi diawali oleh Safa, yakni seorang netizen yang mengidolakan NCT Dreams, mengupload tentang opininya di Twitter, ia mengatakan bahwa anggota grup band lain merugikan biasnya.
Lantas hal tersebut direspons negatif oleh anggota sesama Fanbase NCT Dreams. Fanbase anggota NCT Dreams yang melihat Tweetan Safa secara serentak sepakat memaknai kalimat yang diunggah Safa didalam Twitter tersebut merupakan sebuah ujaran kebencian. Sehingga akhirnya para anggota fanbase NCT Dreams yang lain ini melakukan sebuah perundungan kepada Safa. Mereka membuatkan forum space di Twitter, lalu di dalam forum space tersebut, mereka memaksa Safa untuk meminta maaf secara formal, bahkan juga melakukan beberapa ancaman kepada Safa.
ADVERTISEMENT
Perilaku Agresif
Penggemar Korean Pop di Indonesia memang dikenal dengan keganasannya ketika menghadapi pertikaian, dilihat dari contoh kasus pertikaian antar sesama Fanbase Korean Pop tersebut, membuktikan bahwa memang para penggemar Korean Pop sering melakukan perundungan, bahkan mereka tak gentar untuk melakukan tindakan perilaku agresif kepada orang yang dianggap menjelekkan grup band yang disukainya.
Perilaku Agresif adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk melukai atau menyakiti orang lain. Terdapat 4 jenis perilaku agresif, yakni perilaku agresif fisik, perilaku agresif kemarahan, perilaku agresif kebencian, dan yang terakhir perilaku agresif dalam bentuk verbal.
Dalam kasus pertikaian antara fanbase Korean Pop ini, mereka melakukan perilaku agresif verbal, yakni tindakan yang dilakukan untuk menyakiti orang lain dengan menggunakan kata kata atau secara lisan, di mana mereka melakukan perundungan dengan mengeluarkan kata-kata ancaman kepada korbannya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Kompas.com, Peneliti Pusat Penelitian Masyarakat dan Budaya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ranny Rastati menerangkan bahwa para fans Korean Pop ini menganggap bahwa idol K-Pop sebagai sahabat dekat mereka, musik yang diciptakan mereka selalu menemani kehidupan sehari-harinya, sehingga ketika idol mereka dihina, mereka merasa bahwa hinaan tersebut juga tertuju kepada dirinya.
Kedekatan tersebut menimbulkan adanya solidaritas yang tinggi antar sesama fanbase Korean Pop. Solidaritas merupakan bentuk perilaku berupa kepercayaan yang kuat antar anggota yang berada di dalam suatu komunitas. Solidaritas adalah bentuk dari rasa kebersamaan dalam suatu kelompok untuk mencapai tujuan dan keinginan bersama.
Fans Korean Pop dikenal dengan solidaritasnya yang tinggi, terutama bagi para penggemar Korean Pop yang berada di Indonesia. Bentuk solidaritas yang ditunjukkan bisa berbentuk positif, namun bisa juga berbentuk negatif. Salah satu bentuk solidaritas negatif yang ditunjukkan oleh para Fans K-Pop ini adalah perilaku agresif verbal yang dilontarkan terhadap seseorang atau suatu oknum yang dianggap mereka mengganggu grup band atau idol yang difavoritkannya.
ADVERTISEMENT
Misalnya ketika grup band atau idol yang difavoritkannya dijelek-jelekkan oleh suatu oknum, maka mereka akan kompak dan solid untuk melawan oknum yang menjelek-jelekkan idol yang difavoritkan mereka tersebut, bisa dengan cara memaki, membully, bahkan sampai melakukan pengancaman lainnya. Maka dari itu saya menyimpulkan bahwa perilaku agresif adalah salah satu bentuk solidaritas fans K-Pop di Indonesia.