UMKM Favoritku, Nasi Uduk Pak Toto

Fransisca Susanti
Hai, nama panggilanku Sisca. Aku lulusan Teknik Kimia Universitas Jenderal Achmad Yani dan master graduate Manajemen Bisnis SB IPB. Sekarang kerja sebagai translator lepasan, kolaborasi blog, dropshipper tshirt, dan usaha preorder makanan waroenkmoe.
Konten dari Pengguna
13 November 2021 16:15 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fransisca Susanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Toto Sugiarto (Sumber: dokumen pribadi).
zoom-in-whitePerbesar
Toto Sugiarto (Sumber: dokumen pribadi).
UMKM Nasi Uduk Pak Toto merupakan UMKM favoritku karena sosok Pak Toto Sugiarto yang inspiratif dan penuh semangat. Pak Toto Sugiarto (66 tahun) merupakan penduduk asli Kota Bogor yang telah tinggal di area Tegal Lega, Bogor sejak tahun 1990. Dahulu ia membuka toko bahan bangunan di area yang cukup luas dan memperkerjakan beberapa staf. Tapi, nasib berkata lain. Kebakaran besar memusnahkan toko bahan bangunan milik Pak Toto dan seluruh isinya. Oleh karena Pak Toto tidak memiliki asuransi kebakaran atas asetnya, Pak Toto harus bertanggung jawab atas bahan bangunan milik suplier dan menggantinya dengan hasil penjualan lahan toko tersebut.
UMKM Nasi Uduk Pak Toto (Sumber: dokumen pribadi).
ADVERTISEMENT
Tantangan hidup tak menyurutkan semangat Pak Toto untuk mencari nafkah. Pada tahun 2020 ia membuka usaha kuliner di tepi jalan area Tegal Lega, tepat di sebrang bekas lahan miliknya yang mengalami kebakaran dahulu kala.
UMKM Nasi Uduk Pak Toto (Sumber: dokumen pribadi).
Pak Toto menjual nasi uduk, nasi kuning, buras isi wortel, cungkring, dan gorengan dengan harga terjangkau. Nasi uduk atau nasi kuning hanya dijual seharga 4 ribu Rupiah per pack, sedangkan produk lainnya seharga 1 ribu Rupiah per biji.
Nasi uduk dan nasi kuning (Sumber: dokumen pribadi).
Nasi uduk merupakan produk best seller UMKM Pak Toto karena rasanya yang otentik kuliner Sunda. Nasi uduknya sengaja dibuat agak keras karena disantapnya dengan siraman sambal kacang dan kerupuk. Toppingnya irisan bawang goreng, cabai merah goreng, dan telur dadar.
Sambal kacang (Sumber: dokumen pribadi).
Menjual nasi kuning memiliki kesulitan tersendiri karena banyak pembeli yang kuatir warna kuningnya berasal dari zat warna. Tapi, Pak Toto selalu meyakinkan pembelinya bahwa warna kuning masakannya berasal dari kunyit.
ADVERTISEMENT
Cungkring (Sumber: dokumen pribadi).
Cungkring, kuliner khas Bogor yang terbuat dari kulit sapi, juga merupakan produk best seller. Keistimewaan cungkring Pak Toto ialah rasanya yang kenyal dan bumbunya yang gurih pedas berkat bawang merah, bawang putih, kunyit, cabai merah, dan jahe.
Bakwan (Sumber: dokumen pribadi).
Ada kesulitan tersendiri dalam menjual gorengan seperti bakwan, tahu isi, pisang goreng, dan uli ketan. Pertama, menjaga kualitas dan standarisasi produk karena Pak Toto dan istri kadang-kadang kelelahan dan terlalu lama menggoreng. Jika menggoreng terlampau lama, hasil produk agak keras dan pembeli bisa menyangka produk tersebut merupakan gorengan hasil produksi kemarin yang digoreng dan dijual kembali.
Pisang goreng (Sumber: dokumen pribadi).
Kedua, isu minyak goreng curah yang mengandung plastik. Pak Toto selalu sabar dalam menghadapi pembeli yang meragukan kualitas produknya.
Tahu isi (Sumber: dokumen pribadi).
Selama pandemi COVID 19, omzet penjualan Pak Toto menurun drastis. Biasanya rata-rata omzet penjualannya 400 ribu Rupiah per hari. Tapi, sekarang omzet penjualannya hanya 150-200 ribu Rupiah per hari. Untuk menanggulanginya, Pak Toto menjual produk di area Tegal Lega hingga tengah hari, kemudian istri Pak Toto menjual sisa produk tersebut di area lain seperti Stasiun Kota Bogor. Sisa produk yang tak terjual dan masih dalam kondisi baru dibuat hari tersebut, disedekahkan pada masyarakat sekitar yang membutuhkan karena Pak Toto juga merupakan marbot di Mesjid dekat tempat tinggalnya. Pak Toto percaya niat yang baik akan mendatangkan pahala.
Festival UMKM (Sumber: kumparan).
Kesulitan yang dialami UMKM ialah modal, teknologi, pemasaran, dan biaya produksi. Oleh karena itu, kumparan mengadakan event tahunan Festival Usaha Milik Kaum Milenial (UMKM) dengan tema #kumparanTemanUMKM yang ditayangkan dalam siaran Youtube.
ADVERTISEMENT
Pak Toto mengakui ia seringkali harus meminjam uang ke teman-temannya untuk modal berjualan akibat ketakstabilan pendapatan di era pandemi COVID 19. Jalanan yang lengang dan daya beli yang menurun membuat Pak Toto merasa agak risau dengan keberlanjutan UMKM-nya. Tapi, ia tetap sabar menjalani hidup.
Festival UMKM kumparan yang diadakan tanggal 26-28 Oktober 2021 dibuka dengan amanat Bapak Presiden Jokowi agar UMĶM Indonesia naik kelas. Untuk mencapai hal tersebut, potensi UMKM harus dimaksimalkan. Seperti UMKM Pak Toto yang belum terjamah teknologi, banyak UMKM yang memerlukan pembinaan agar UMKM terbiasa menjual dalam platform online untuk memperluas pangsa pasar mengingat kecenderungan masyarakat berdiam diri di rumah selama era pandemi COVID 19.
Pemasaran yang dilakukan Pak Toto hanya menjangkau pejalan kaki dan pengguna jalan. Walaupun UMKM-nya terletak di sekitar area pemukiman dan kontrakan, ia belum membagikan selebaran dan tidak memanfaatkan jaringan dengan pemilik atau penunggu kontrakan untuk menjaring pelanggan baru.
Festival UMKM (Sumber: kumparan).
Festival Usaha Milik Kaum Milenial kumparan sangat bermanfaat untuk para pelaku UMKM karena event ini berkolaborasi dengan  pemerintah dan praktisi sehingga menghadirkan berbagai sudut pandang mengenai berbagai masalah yang dihadapi UMKM. Beberapa Menteri seperti Menparekraf Sandiaga Uno, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menkomarves Luhut Binsar Panjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, Menkeu Sri Mulyani, dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memberikan wawasan berharga mengenai pengembangan UMKM. Pengusaha seperti Dian Pelangi, Niko Julius, Decky Sastra, dll turut membagi kiat-kiat bermanfaat bagi UMKM melalui seminar dengan tema digital marketing, strategi pemasaran melalui media sosial dan reseller, merek dagang dan HKI, membina SDM, dll.
ADVERTISEMENT
Festival UMKM kumparan ini juga berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM, BRI, Blibli, Telkomsel, Kuncie, Prudential, dan Daihatsu.
UMKM juga memerlukan pembinaan mengenai pinjaman Bank sebagai salah satu sumber modal usaha. Ketika menambah modal usaha, UMKM harus mempertimbangkan pangsa pasar dan strategi pemasaran sehingga penghasilan UMKM bisa menutupi angsuran kredit usaha. Jangan sampai modal usaha terlampau besar, tapi tidak diimbangi dengan penghasilan yang memadai.
Festival UMKM (Sumber: kumparan).
Mari menonton tayangan acaranya dalam Youtube karena event menarik yang kutunggu ini terdiri atas conference, webinar, UMKM Series, Master Class, dan Local Brand Editor's Choice yang mendukung pengembangan UMKM Indonesia.
Semoga UMKM Indonesia maju. Hidup UMKM Indonesia.