2 Pemimpin Pro-ISIS Tewas, Filipina: Marawi Akan Bebas Teroris

saya hanya ingin berbagi berita
Konten dari Pengguna
16 Oktober 2017 18:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari User Dinonaktifkan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
2 Pemimpin Pro-ISIS Tewas, Filipina: Marawi Akan Bebas Teroris
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Panglima militer Filipina bersumpah tidak akan lengah dalam memburu dan menghancurkan militan pro-ISIS di Marawi, setelah dua pemimpin mereka tewas. Kota Marawi diyakini akan terbebaskan dari militan pro-ISIS dalam hitungan hari.
ADVERTISEMENT
Otoritas Filipina telah memastikan dua pemimpin militan pro-ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) di Marawi, yakni Isnilon Hapilon dan Omarkhayam Maute, tewas dalam pertempuran dengan militer pada Senin (16/10). Pertempuran itu berlangsung sejak 23 Mei lalu, saat militan pro-ISIS melancarkan serangan di Marawi.
kesuksesan operasi militer yang menewaskan Hapilon dan Omarkhayam Maute sebagai 'kemenangan kebaikan atas kejahatan'. Dia mendorong 30 militan pro-ISIS yang masih bertahan di zona pertempuran yang semakin menyempit di Marawi, untuk menyerahkan diri dan membebaskan para sandera.
"Hanya dalam hitungan hari sebelum akhirnya dinyatakan Marawi telah terbebaskan dari cengkeraman teroris," tegas Jenderal Ano dalam konferensi pers.
"Tidak ada akan kelengahan. Ini persoalan waktu untuk mengakhiri teroris-teroris ini," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Dituturkan otoritas Filipina bahwa Hapilon tewas ditembak di kepala oleh seorang penembak jitu, sedangkan Omarkhayam Maute tewas akibat luka di bagian dada dalam operasi yang digelar malam hari waktu setempat.
Operasi militer yang berujung tewasnya Hapilon dan Omarkhayam Maute ini digelar setelah salah satu sandera yang berhasil bebas memberitahu lokasi keduanya kepada militer Filipina. Dituturkan Jenderal Ano, jenazah keduanya telah ditemukan dan diidentifikasi oleh pakar serta anggota militan pro-ISIS lainnya yang tertangkap.
Hapilon yang juga pemimpin kelompok Abu Sayyaf ini, direstui menjadi emir (pemimpin) ISIS di Asia Tenggara. Abu Sayyaf sendiri merupakan kelompok militan bersenjata yang berbasis di Basilan dan banyak mendalangi penculikan warga negara asing, termasuk WNI, demi uang tebusan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Omarkhayam Maute merupakan salah satu pendiri Kelompok Teroris Maute yang berbasis di Marawi. Militan Maute dibentuk oleh Omarkhayam bersama saudaranya yang bernama Abdullah. Laporan menyebut Abdullah tewas pada Agustus lalu, namun jasadnya belum ditemukan.
Selain Hapilon, Omarkhayam dan Abudllah, ada satu lagi sosok penting militan pro-ISIS yang diyakini masih hidup. Dia diidentifikasi sebagai Mahmud Ahmad dari Malaysia. Mahmud yang bergelar Doktor dan pernah menjadi profesor Universiti Malaya ini diyakini masih berada di medan pertempuran.
Keempat sosok militan pro-ISIS itu diyakini berupaya membentuk kekhalifahan baru ISIS di Asia Tenggara, setelah posisi ISIS di Irak dan Suriah terdesak. Konflik pecah antara militer Filipina dengan militan pro-ISIS di Marawi sejak 23 Mei lalu, saat otoritas Filipina berniat menangkap Hapilon.
ADVERTISEMENT
Kematian Hapilon dan Omarkhayam Maute menjadi kemenangan besar bagi militer Filipina, yang selama ini dikritik lamban dalam membersihkan Marawi dari militan pro-ISIS yang menduduki kota itu selama lima bulan terakhir.