news-card-video
23 Ramadhan 1446 HMinggu, 23 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia, Asal Mula dan Penyebaran

Siti Aliyah
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah AR Fachruddin
22 Maret 2025 13:38 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Siti Aliyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Siti Aliyah
zoom-in-whitePerbesar
Foto Siti Aliyah
ADVERTISEMENT
Bahasa Indonesia memiliki sejarah panjang yang berakar dari Bahasa Melayu. Proses transformasi dari Bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia merupakan perjalanan yang penuh dinamika, dipengaruhi oleh berbagai faktor historis, politik, dan sosial budaya. Artikel ini akan mengulas sejarah Bahasa Indonesia, perkembangannya, alasan dipilihnya Bahasa Melayu rendah sebagai dasar Bahasa Indonesia, serta perbedaan antara Bahasa Indonesia modern dengan Bahasa Melayu.
ADVERTISEMENT
Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu yang telah digunakan sebagai lingua franca di wilayah Nusantara sejak abad ke-7. Pada masa perdagangan di Nusantara, Bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa dagang yang memperlancar komunikasi antara pedagang dari berbagai daerah.
Titik penting dalam sejarah Bahasa Indonesia terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928, ketika para pemuda Indonesia mengikrarkan Sumpah Pemuda yang salah satu butirnya adalah "Menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia". Momentum ini menjadi tonggak diresmikannya Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Bahasa Indonesia secara resmi ditetapkan sebagai bahasa negara dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 36. Sejak saat itu, pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan dan melestarikan Bahasa Indonesia, termasuk dengan membentuk Pusat Bahasa (sekarang Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa) pada tahun 1975.
ADVERTISEMENT
Perkembangan Menjadi Bahasa Indonesia
Titik penting dalam sejarah Bahasa Indonesia adalah peristiwa Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Pada kongres pemuda yang diselenggarakan di Batavia (Jakarta), para pemuda dari berbagai daerah di Indonesia berikrar:
Ikrar ketiga inilah yang secara resmi menandai transformasi Bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Pemilihan nama "Bahasa Indonesia" juga merupakan pernyataan politik yang kuat, mengekspresikan identitas nasional baru yang terpisah dari identitas kolonial.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, status Bahasa Indonesia semakin diperkuat melalui Undang-Undang Dasar 1945 pasal 36 yang menyatakan bahwa "Bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia." Sejak saat itu, berbagai upaya pembinaan dan pengembangan bahasa dilakukan, termasuk perumusan ejaan, pembakuan tata bahasa, dan pengembangan kosakata.
ADVERTISEMENT
Penyebaran Bahasa Indonesia dari Masa ke Masa
Penyebaran Bahasa Indonesia merupakan proses yang melibatkan perkembangan dan perluasan bahasa ini dari masa ke masa. Berikut adalah beberapa tahapan penting dalam penyebaran bahasa Indonesia:
1) Periode Pramodern
Sebelum menjadi bahasa nasional, bahasa Melayu (sebagai cikal bakal bahasa Indonesia) telah tersebar luas di kawasan Asia Tenggara. Bahasa ini digunakan sebagai bahasa perdagangan dan komunikasi antar suku di Nusantara, berkat posisinya sebagai lingua franca di wilayah Melayu.
2) Masa Penjajahan Belanda (1602-1942)
Selama masa penjajahan Belanda, bahasa Melayu berkembang pesat dan mulai ditulis dengan alfabet Latin. Belanda mempromosikan penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa administratif dan pendidikan di berbagai daerah. Pada saat ini, kosakata bahasa Belanda mulai memengaruhi bahasa Melayu.
ADVERTISEMENT
3) Masa Kemerdekaan (1945-sekarang)
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, bahasa Indonesia secara resmi ditetapkan sebagai bahasa negara. Penyebaran bahasa ini diperkuat melalui berbagai kebijakan pemerintah, termasuk pendidikan dan media massa. Beberapa langkah penting yang diambil meliputi:
a. Pendidikan
Bahasa Indonesia diperkenalkan dan digunakan sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah dan institusi pendidikan di seluruh Indonesia. Ini memastikan bahwa generasi baru belajar dan menggunakan bahasa ini secara konsisten.
b. Media Massa
Penerbitan surat kabar, majalah, dan buku dalam bahasa Indonesia membantu memperluas penggunaan bahasa ini di masyarakat. Televisi dan radio juga memainkan peran penting dalam penyebaran bahasa melalui program-program hiburan dan berita.
c. Administrasi Pemerintahan
Bahasa Indonesia digunakan dalam semua urusan pemerintahan, hukum, dan administrasi, yang meningkatkan penggunaannya di kalangan masyarakat umum.
ADVERTISEMENT
d. Kebijakan Bahasa
Pemerintah Indonesia, melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, terus melakukan standarisasi dan pembinaan bahasa untuk memperluas dan memperdalam penggunaan bahasa Indonesia di seluruh wilayah.
4) Globalisasi dan Teknologi (2000-an-sekarang)
Dengan kemajuan teknologi dan globalisasi, bahasa Indonesia semakin dikenal di luar negeri. Internet, media sosial, dan platform digital memudahkan penyebaran bahasa ini ke berbagai belahan dunia. Bahasa Indonesia juga dipelajari sebagai bahasa asing di beberapa negara, menunjukkan pertumbuhan pengaruhnya secara global.
Penyebaran bahasa Indonesia yang luas dan berkelanjutan mencerminkan keberhasilannya sebagai bahasa pemersatu di Indonesia yang multikultural dan sebagai bahasa yang memiliki pengaruh di kancah internasional.
Beberapa tonggak penting dalam perkembangan Bahasa Indonesia modern antara lain:
ADVERTISEMENT
Alasan Bahasa Melayu Rendah Diadopsi Menjadi Bahasa Indonesia
Bahasa Melayu terbagi menjadi dua varietas utama: Bahasa Melayu Tinggi (yang digunakan dalam lingkungan istana dan karya sastra klasik) dan Bahasa Melayu Rendah (yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari dan perdagangan). Ada beberapa alasan mengapa Bahasa Melayu Rendah dipilih sebagai dasar Bahasa Indonesia:
1) Kepraktisan dan Aksesibilitas
Bahasa Melayu Rendah memiliki struktur tata bahasa yang lebih sederhana dan kosakata yang lebih mudah dipahami dibandingkan dengan Bahasa Melayu Tinggi. Hal ini membuatnya lebih mudah dipelajari dan digunakan oleh masyarakat dari berbagai latar belakang etnis dan pendidikan.
2) Fungsi sebagai Lingua Franca
Bahasa Melayu Rendah telah lama berfungsi sebagai bahasa penghubung (lingua franca) di berbagai wilayah Nusantara. Fungsi praktis ini membuatnya dikenal luas dan sudah digunakan dalam komunikasi lintas etnis.
ADVERTISEMENT
3) Fleksibilitas dan Adaptabilitas
Bahasa Melayu Rendah lebih terbuka terhadap pengaruh dan adopsi dari bahasa lain, menjadikannya lebih adaptif untuk berkembang sesuai dengan kebutuhan modern dan mampu menyerap kosakata baru dari berbagai bahasa.
4) Demokratisasi Bahasa
Pemilihan Bahasa Melayu Rendah mencerminkan semangat demokratisasi, karena tidak mengistimewakan dialek dari kelompok elit atau bangsawan tertentu. Hal ini sejalan dengan semangat persatuan yang mencakup seluruh lapisan masyarakat.
5) Netralitas Politik
Sebagai bahasa yang tidak dominan digunakan oleh satu kelompok etnis mayoritas di Indonesia (seperti Jawa atau Sunda), Bahasa Melayu dianggap lebih netral secara politik dan tidak menimbulkan kecemburuan antar etnis.
Mohammad Tabrani, salah satu tokoh yang hadir dalam Kongres Pemuda II tahun 1928, mengemukakan bahwa Bahasa Melayu dipilih karena mudah dipelajari, fleksibel dalam perkembangannya, dan memiliki sistem yang demokratis tanpa tingkatan bahasa berdasarkan kelas sosial seperti yang terdapat dalam Bahasa Jawa.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Perjalanan Bahasa Indonesia dari Bahasa Melayu menjadi bahasa nasional merupakan proses yang dipengaruhi oleh faktor historis, sosial, dan politik. Pemilihan Bahasa Melayu Rendah sebagai dasar Bahasa Indonesia didasarkan pada pertimbangan kepraktisan, aksesibilitas, fleksibilitas, dan semangat demokratisasi bahasa. Meskipun berasal dari akar yang sama, Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu modern telah berkembang dengan karakteristik yang berbeda, terutama dalam hal kosakata, ejaan, dan pengaruh bahasa asing. Perbedaan ini mencerminkan perkembangan sosial, budaya, dan politik yang berbeda di negara-negara yang menggunakan bahasa tersebut. Bahasa Indonesia terus berkembang dan beradaptasi dengan kebutuhan zaman, sambil tetap mempertahankan perannya sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang terdiri dari ratusan kelompok etnis dan bahasa daerah.
ADVERTISEMENT
Daftar Pustaka
Moeliono, A. M. (1989). Kembara Bahasa: Kumpulan Karangan Tersebar. Jakarta: Gramedia.
Munsyi, A. D. (2005). Bahasa Menunjukkan Bangsa. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Sugono, D. (2009). Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Alwi, Hasan, et al. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Laila.Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia: Asal Mula, Penyebaran, dan Fungsinya!.Diakses pada tanggal 20 Maret 2025 Melalui link https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia/?srsltid=AfmBOooluHl6GPBe7-uI2ID-XyCW1iYPC5PCxdxJrNZ9iWAybZtBEQwc
Siti Aliyah, Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH AR FACHRUDDIN.