Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Dampak Pandemi yang Melibatkan Perekonomian Indonesia Tumbuh Negatif
24 Desember 2021 17:25 WIB
Tulisan dari Siti Aminah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejak awal tahun 2020, negara Indonesia diserang oleh wabah penyakit yaitu Corona Virus atau Covid-19. Virus ini berasal dari Wuhan, Cina. Tidak butuh waktu lama untuk virus ini menyebar ke Indonesia. Bahkan hampir ke seluruh dunia. Virus ini bisa menular ke banyak orang apabila berkomunikasi langsung atau bersentuhan dengan orang yang sudah terpapar covid. Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah orang yang terpapar terus meningkat. Sehingga menyebabkan Rumah Sakit penuh dan pemerintah harus menggunakan sebuah penginapan untuk menampung warga yang tidak mendapat perawatan di Rumah Sakit.
ADVERTISEMENT
Melihat jumlah orang yang terpapar terus meningkat setiap harinya, akhirnya Pemerintah memutuskan untuk mengeluarkan peraturan baru. Peraturan yang di keluarkan Pemerintah yaitu, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus rantai penularan covid-19. PSBB yang mengharuskan semua orang menjaga jarak, menyebabkan semua kegiatan harus dibatasi. Mulai dari sekolah, pekerjaan, tempat wisata, kegiatan transportasi, tempat ibadah dan kegiatan di lingkungan masyarakat lainnya yang mengharuskan bertatap muka atau berkerumun.
Semenjak diterapkannya PSBB, timbul peraturan baru untuk para pekerja seperti pedagang, karyawan dan pengusaha. Mulai dari kalangan atas, menengah hingga bawah. Pemerintah membatasi waktu untuk masyarakat dalam mencari penghasilan. Akibat dari terbatasnya waktu ini menyebabkan penghasilan yang mereka dapatkan menurun. Sehingga tidak mampu bertahan dalam menjalankan usahanya. Akhirnya banyak masyarakat yang menutup usahanya. Tidak sedikit perusahaan yang mengurangi karyawannya bahkan sampai di PHK Karena, dampak dari pencegahan penularan virus covid-19 ini.
ADVERTISEMENT
Pandemi ini memang sangat berpengaruh pada kesehatan ekonomi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Berdasarkan data dari BEM FMIPA UNEJ 2021 yang bersumber dari Berita Resmi Statistik, tercatat Indonesia pada triwulan pertama tahun 2020, pertumbuhan ekonominya hanya 2,97% berdasarkan perhitungan year ons year. Jika dibandingkan dengan tahun 2019 triwulan pertama, selisihnya cukup jauh. Pada tahun 2019 triwulan pertama, pertumbuhan ekonomi di Indonesia sebesar 5,07%. Tahun 2020 triwulan kedua, Indonesia justru menunjukkan persentase pertumbuhan ekonomi yang lebih menurun, yaitu sebesar -5,32%. Ketika memasuki triwulan ketiga, ternyata persentase nya menunjukkan kenaikan, yaitu sebesar 3,49%. Namun saat triwulan keempat, Indonesia kembali mengalami penurunan dalam pertumbuhan ekonominya. Persentase pada triwulan keempat sebesar 2,19%. Hal yang mengakibatkan kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun yaitu, meningkatnya angka pengangguran dan kurangnya lapangan pekerjaan.
Tanggapan saya sendiri mengenai situasi dan kondisi saat ini, memang sangat memprihatinkan. Seluruh masyarakat yang harus selalu berpikir keras agar tetap memiliki penghasilan untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Sedangkan situasi dan kondisi saat ini, semua orang susah mendapatkan pekerjaan. Keadaan yang sulit ini pun sangat dirasakan oleh masyarakat, terutama masyarakat kecil. Berkurangnya pendapatan membuat para pejuang rupiah seperti pedagang kaki lima menjadi tidak semangat dan resah dengan keadaan. Meskipun pemerintah sudah menyalurkan bantuan kepada masyarakat, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa setelah mendapat bantuan itu, mereka tidak merasa kekurangan lagi. Karena, keadaan yang mereka alami tidak hanya berjalan dalam jangka pendek, melainkan dalam jangka panjang.
ADVERTISEMENT