Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Universitas Indonesia Gelar Kegiatan Stimulasi Sensorimotor pada Anak
17 September 2024 16:47 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Siti Arpiah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Universitas Indonesia bersama Taman Baca Anak, Garasi Baca Biman melaksanakan kegiatan Stimulasi Sensorimotor pada Anak di Kelurahan Pondok Cina, Depok pada (15/9). Selain kegiatan untuk anak, terdapat pula kegiatan edukasi orang tua mengenai stimulus sensorimotor. Kegiatan ini merupakan hibah Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat oleh Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) Universitas Indonesia Tahun 2024
ADVERTISEMENT
Masifnya penggunaan gadget pada anak menjadi salah satu faktor menurunnya perkembangan sensorimotor anak. Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UI Fakultas Psikologi, Dini Rahma Bintari mengungkapkan “Banyaknya penggunaan media gadget apalagi waktu itu sempat pandemi anak-anak hanya di rumah, menjadikan kurang adanya rangsangan gerakan sensorimotor. Padahal kegiatan sensorimotor pada anak sangat penting untuk tumbuh kembangnya. Sehingga kita perlu mengedukasi orang tua serta menyediakan sarana untuk anak-anak,” ujar Dini
Kegiatan Stimulus Sensorimotor
Sebanyak 50 anak dan 30 orang tua mengikuti kegiatan stimulasi sensorimotor ini. Terbagi dua sesi dalam kegiatannya, sesi khusus anak dan orangtua. Di sesi anak, peserta akan mencoba empat aktivitas sensorimotor yang terbagi ke dalam 4 pos. Pos 1 adalah Sensori Vestibular, dalam pos ini anak dapat mencoba bermain ayunan, perosotan, mini wall climbing, dan papan titian yang bergfungsi sebagai stimulus sensori dan keseimbangan. Pos 2 adalah pos aktivitas motorik. Anak dilatih berbagai macam gerakan motorik seperti merangkak, melompat, berjalan zigzag, dan berlari.
Di Pos 3 terdapat pos audiovisual di mana anak-anak mendapatkan stimulus visual dari cahaya, stimulus penciuman dari aromatherapy, dan stimulus pendengaran dari musik yang didengarkan. Kegiatan ini sangat baik untuk meningkatkan imajinasi dan ketenangan pada anak. Terakhir di Pos 4 anak mendapatkan stimulus taktil atau perabaan dengan mencoba berjalan di tekstur yang beragam. Kegiatan ini dapat melatih otot-otot kaki, melatih keberanian, dan mengurangi kecemasan anak.
Sesi orang tua dibalut dalam kegiatan bincang-bincang dengan tema “Pentingnya Membersamai dan Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak” bersama dengan Dini Rahma Bintari, Dosen Psikologi Klinis Universitas Indonesia. Agar dapat lebih memahami berbagai aktivitas sensorimotor, para orangtua juga diajak untuk melihat langsung bagaimana penerapan dan praktiknya dengan mengunjungi pos-pos anak.
ADVERTISEMENT
Pentingnya Stimulus Sensorimotor Pada Anak
Kegiatan sensorimotor sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Menurut Dini, kegiatan ini sangat baik untuk perkembangan motorik, emosi, dan kognitif. “Apabila tidak distimulus sejak dini, maka dampaknya anak dapat memiliki hambatan dalam belajar, kurang fokus, dan kesulitan dalam perencanaan gerak,” ucap Dini
Kegiatan sensorimotor juga baik untuk meningkatkan kemampuan sosial anak, ungkap Dosen Fakultas Kedokteran UI, Rulliana Agustin. “Seperti dalam kegiatan ini anak-anak jadi bermain bersama dan bisa mengenal anak-anak lain. Nah, dari situ juga melatih sosialisasi dengan yang lain,” ungkap Rulliana
Sambutan Positif dari Masyarakat
Masyarakat Pondok Cina yang hadir mengaku sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini “Alhamdulillah, ya ampun bagus banget acaranya. Dengan adanya program ini kita jadi bisa tahu tentang kegiatan-kegiatan motorik kasar dan motorik halus buat anak,” ungkap Riri, salah satu orangtua anak
ADVERTISEMENT
Selain Riri, orangtua lain yakni Neni juga merasakan manfaat dari kegiatan ini. “Alhamdulillah kita jadi lebih mengenal sensori anak. Anak saya kan enggak bisa diem ya jadi saya lebih tau harus kayak gimana agar tumbuh kembang anak saya lebih baik,” ucap Neni
Setelah kegiatan usai, orangtua mendapatkan Sensorymotor Home Program sebuah daftar aktivitas sensorimotor yang bisa dipraktikkan langsung di rumah bersama anak. Harapannya, semoga dengan kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan sensorimotor pada anak serta orangtua menjadi lebih paham tentang pentingnya stimulus sensorimotor. “Mudah-mudahan kegiatan semacam ini juga dapat diaplikasikan di banyak kelurahan lain di Depok dengan adanya peningkatan ilmu lain untuk parenting terutama aspek pengembangan anak dan remaja,” pungkas Dini.