Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten dari Pengguna
Singkong Keju D-9, Oleh-oleh Khas Salatiga yang Jadi Primadona
22 April 2018 15:33 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
Tulisan dari Siti Asiyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Outlet Singkong Keju D-9 di Argomulyo Salatiga (Foto: Dok. Pribadi)
ADVERTISEMENT
Jika anda pernah berkunjung ke kota Salatiga, oleh-oleh apa yang biasanya anda bawa? Mungkin anda sudah tahu tentang Enting-enting Gepuk, Ampyang Kacang, Wingko Babat, Tahu Bakso, dan Getuk Kethek (getuk tiga warna dan tiga rasa dari singkong yang dihaluskan) sebagai oleh-oleh khas Salatiga dan sekitarnya. Namun, sebetulnya, selain ketiga makanan tersebut, sebetulnya ada satu makanan khas kota Salatiga yang juga sering dicari oleh pendatang, yaitu Singkong Keju.
Singkong keju merupakan makanan yang berbahan dasar singkong atau telo dalam bahasa Jawa, yang diolah menggunakan bumbu yang dicampur keju dengan beberapa varian rasa. Bahan baku berkualitas yang dicampur dengan bumbu spesial, menjadikan singkong dapat disulap menjadi beberapa produk olahan yang cukup berkelas dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi daripada sekedar direbus atau digoreng.
Singkong Keju Frozen Siap Goreng D-9 (Foto: Dok. Pribadi)
ADVERTISEMENT
Salah satu pusat oleh-oleh singkong keju yang sangat terkenal di Salatiga adalah Singkong Keju D-9. Usaha singkong keju yang terletak di Jl. Argowiyoto I No. 8A Kelurahan Ledok Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga tersebut berhasil menjadikan singkong sebagai makanan lezat, nikmat, berkelas dan banyak dicari pengunjung dengan variasi olahannya yang tak kurang dari 15 jenis makanan yang ditawarkan.
Varian Menu di Singkong Keju D-9: Singkong Sambal Matah, Singkong Keju dan Singkong Keju Coklat (Foto: Dok. Pribadi)
Kita dapat menemukan varian olahan singkong seperti Singkong Keju Original, Singkong Keju Coklat, Singkong Sambal Matah, Pancake Telo, Burger Telo, Kolak Singkong, Cream Sup Telo dan masih banyak varian makanan lainnya. Semua varian olahan singkong tersebut dapat diperoleh di outlet Singkong Keju D-9 atau di Café Telo yang terletak persis disamping outlet dan dibuat khusus untuk menemani keluarga yang sedang berbelanja oleh-oleh.
Beberapa Menu Baru yang Tersedia di Cafe Telo D-9 (Foto: Dok. Pribadi)
ADVERTISEMENT
Sang pemilik, Pak Hardadi memulai usaha Singkong Keju D-9 pada akhir tahun 2009 dengan modal yang terbatas. Sebelum memulai bisnis singkongnya, pak Hardadi berjualan nasi dengan pikiran seandainya tidak laku, keluarganya masih bisa makan.
Sedikit-demi sedikit keuntungan yang didapatnya dikumpulkan dan dipakai untuk modal membeli minyak goreng, keju dan singkong. Saat ini, omset usaha singkong keju D-9 mencapai 4 ton singkong/hari di hari biasa dan bisa mencapai 6 ton/hari saat libur panjang atau lebaran.
Bahan baku singkong D-9 didatangkan langsung dari daerah Wonosobo dan Magelang serta beberapa daerah di Salatiga. Pak Hardadi hanya menggunakan singkong yang memiliki kualitas super untuk membuat produknya.
Jika bahan baku singkongnya kurang bagus, rasa yang didapatkannya tidak akan maksimal dan beliau tidak akan menggunakan bahan seperti itu. Singkong Keju D-9 memiliki standard kualitas tertentu yang harus dipenuhi untuk singkong olahannya.
ADVERTISEMENT
Ide awal dimulainya usaha singkong keju D-9 didapatkan pak Hardadi dibalik jeruji besi. Ya, pak Hardadi pernah merasakan tinggal di lembaga pemasyarakatan kelas I Surakarta karena penyalahgunaan narkoba.
Pada awal tahun 2009, beliau tertangkap polisi dan diganjar hukuman 6 bulan penjara. Nama D-9 diambil dari nama tempat tinggalnya di Lapas Kelas I Surakarta dimana Blok D adalah Blok Narkoba dan 9 adalah nomor sel tempat Pak Hardadi tinggal.
Benda dan Jenis Narkoba yang Pernah Akrab dalam Kehidupan Pemilik Singkong Keju D-9 (Foto: Dok. Pribadi)
Pengalaman tinggal di Lapas tersebut membuat pak Hardadi merasa sangat bersalah terhadap keluarga dan kedua orang tuanya serta bertekad harus berubah menjadi lebih baik setelah keluar.
ADVERTISEMENT
Berkat dukungan keluarga yang sangat kuat terutama istri beliau Ibu Kris, mendorong pak Hardadi kembali bangkit dan menjadikan pengalamannya sebagai pelajaran berharga. Bahkan di outletnya, Pak Hardadi memajang contoh-contoh benda yang sangat erat kaitannya dengan narkoba untuk selalu mengingatkan dirinya dan mengedukasi pelanggannya agar berhati-hati dan waspada jika di rumahnya ditemukan benda-benda seperti itu.
Pak Hardadi dan Istri Saat Menjadi Bintang Tamu di Kick Andy Show (Foto: Twitter Kick Andy Show)
Saat ini, tekadnya telah terbukti dengan suksesnya bisnis Singkong Keju D-9 yang telah turut memberdayakan tetangga sekitarnya dengan memiliki kurang lebih 120 karyawan. Motto hidup Pak Hardadi adalah “beribadah sambil bekerja”, bukan sebaliknya.
Dengan tekadnya tersebut, beliau telah memberangkatkan beberapa karyawannya umrah ke tanah suci. Pak Hardadi juga mewajibkan karyawannya yang beragama islam untuk selalu sholat 5 waktu. Apabila ada karyawan yang beragama islam tidak melaksanakan sholat, maka beliau menyarankan untuk berhenti bekerja padanya. Begitulah penuturan kakak ipar pak Hardadi, Ibu Diah.
ADVERTISEMENT
Dalam hal pemasaran produk, Singkong Keju D-9 masih menggunakan metode datang langsung ke outlet atau melakukan pemesanan melalui telepon. Hal ini dikarenakan saat ini, Singkong Keju D-9 masih fokus memenuhi permintaan pelanggan yang cukup banyak setiap harinya.
Produk yang biasanya dipesan dan dikirim kepada pelanggan adalah Singkong Keju original frozen yang siap goreng. Saat ini Singkong Keju D-9 belum membuka agen atau reseller resmi meskipun banyak pihak yang ingin mendaftar. Mereka yang ikut memasarkan masih menggunakan sistem beli putus dengan resiko yang ditanggung sendiri.
Bagi anda yang penasaran dengan varian olahan singkong keju D-9 Salatiga, anda dapat melihat di akun media sosial mereka yaitu cafe telo D9 atau singkong keju D9 (facebook) dan cafetelo_D9 (Instagram). Jadi, kapan anda ke Salatiga?
ADVERTISEMENT