Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Ekosistem Sabana: Kondisi Geografis & Karakteristik Vegetasi
10 Juni 2022 16:14 WIB
Tulisan dari Siti Atiah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sabana merupakan padang rumput yang didominasi oleh semak perdu dan beberapa jenis pohon yang tumbuh secara menyebar. Sabana memiliki curah hujan yang cukup rendah (Sekitar 90-150 cm/tahun) serta memiliki iklim yang berubah-ubah tergantung musimnya. Iklim pada sabana tidak cukup kering untuk dikatakan gurun dan tidak cukup basah untuk dikatakan hutan.
ADVERTISEMENT
Sabana umumnya terbentuk diantara daerah subtropis dan tropis karena rendahnya intensitas curah hujan. Sabana terluas di dunia terdapat di Afrika dan Australia. Di Indonesia, sabana dapat kita temukan di wilayah Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Vegetasi yang ada di sabana didominasi dengan semak belukar ketika intensitas curah hujan makin rendah dan didominasi dengan pepohonan jika intensitas curah hujan meningkat. Karena curah hujannya yang rendah, sabana biasanya didominasi oleh jenis-jenis tumbuhan yang memiliki batang berduri, berdaun kecil, dan jaringan epidermisnya diselaputi lapisan lilin (kutikula) yang relatif tebal untuk mengurangi penguapan.
Tumbuhan yang dapat ditemukan di sabana dapat berupa tumbuhan berkayu seperti pohon akasia (Acacia nilotica) dan pohon eukaliptus (Eucalyptus), rumput-rumputan seperti rumput-rumputan dari suku graminae, tumbuhan herba seperti rumput kloris (Chloris sp), dan berbagai jenis legum.
Zebra, gajah, singa, macan tutul, dan rusa merupakan beberapa jenis hewan yang dapat ditemukan di sabana. Sabana memiliki keanekaragaman hayati yang cukup beragam.
ADVERTISEMENT
Ekosistem sabana memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dengan ekosistem lainnya. Karakteristik sabana adalah sebagai berikut.