Konten dari Pengguna

World Mental Health Day : Kelola Stres Agar Kesehatan Mental Tetap Terjaga

Siti Fainurryzky Annisa
Saat ini sedang melanjutkan Studi di Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
12 Oktober 2024 14:31 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Siti Fainurryzky Annisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber foto : iStock Imange
zoom-in-whitePerbesar
sumber foto : iStock Imange
ADVERTISEMENT
Hari Kesehatan Mental Sedunia (World Mental Health Day) didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran global tentang isu kesehatan mental dan mendorong upaya-upaya untuk mendukung kesejahteraan mental. Tujuannya adalah mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental, dan memberikan dukungan kepada orang-orang yang mengalami masalah kesehatan mental dan mengakui pentingnya dukungan sosial, komunitas, serta kebijakan yang mendukung kesejahteraan mental.
ADVERTISEMENT
Kesehatan mental pada masyarakat merupakan hal yang penting dan perlu diberikan perhatian khusus. Data kesehatan mental yang tersedia biasanya berasal dari organisasi internasional seperti WHO dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME), dimana menurut data WHO (World Health Organization), prevalensi gangguan mental di negara-negara berkembang cenderung tinggi, termasuk Indonesia. Dalam Global Burden of Disease (GBD) Study 2017 dari IHME, prevalensi gangguan kecemasan di Indonesia sekitar 6,1%, serta prevalensi depresi di Indonesia juga relatif tinggi, dengan perkiraan mencapai 3,7% dari populasi.
Sedangkan kesehatan mental pada masyarakat Aceh Dampak trauma akibat konflik bersenjata dan bencana alam seperti tsunami pada 2004 memiliki pengaruh besar terhadap kondisi kesehatan mental masyarakat Aceh. Banyak penduduk yang mengalami gangguan stres pascatrauma (PTSD), depresi, dan kecemasan akibat trauma berkepanjangan dari peristiwa-peristiwa tersebut. Dalam penelitian yang dilakukan oleh International Organization for Migration (IOM) pasca-tsunami menunjukkan bahwa sekitar 20% hingga 30% penduduk Aceh mengalami gejala gangguan kesehatan mental, termasuk depresi, kecemasan, dan PTSD.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi gangguan mental emosional di Aceh mencapai sekitar 9,8% pada penduduk berusia 15 tahun ke atas, angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional yang berada di angka 6,1%. Serta prevalensi gangguan jiwa berat (seperti skizofrenia) di Aceh juga lebih tinggi dari rata-rata nasional, yaitu mencapai 10 per 1.000 penduduk. Ini menunjukkan bahwa masalah kesehatan mental di Aceh memerlukan perhatian khusus.
Kesehatan mental sangat berkaitan dengan kejadian stres di mana stres dapat memengaruhi kesehatan mental, dan sebaliknya, gangguan kesehatan mental dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap stres. Manajemen stres memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan mental, karena stres yang tidak dikelola dengan baik dapat memperburuk kondisi mental, menyebabkan gangguan emosional, dan mengganggu kualitas hidup.
ADVERTISEMENT
Stres adalah respon fisik, mental, atau emosional yang muncul sebagai akibat dari tekanan atau tuntutan yang datang dari lingkungan eksternal atau internal. Stres dapat timbul ketika seseorang merasa terancam, terbebani, atau tidak mampu mengatasi situasi tertentu. Meskipun stres adalah respons alami tubuh untuk menghadapai tantangan, jika tidak dikelola dengan baik, stres bisa menjadi masalah yang berdampak buruk pada kesehatan mental serta fisik.
Stres yang berkelanjutan dan berlangsung secara lama yang tidak dikelola dengan baik dapat memicu atau memperburuk gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD) sehingga menyebabkan perubahan kimiawi di otak yang berkontribusi pada gangguan mood dan fungsi kognitif. Bagi individu yang sudah memiliki riwayat gangguan kesehatan mental, stres dapat memperburuk gejala yang ada. Misalnya, seseorang dengan gangguan kecemasan atau depresi bisa mengalami serangan panik yang lebih sering atau lebih intens sebagai respons terhadap stres.
ADVERTISEMENT
Secara emosional, stres dapat menyebabkan perasaan cemas, tertekan, marah, atau kewalahan. Setiap orang memiliki toleransi stres yang berbeda-beda. Beberapa orang dapat mengatasi stres dengan baik berkat kemampuan mental atau dukungan sosial yang kuat, sementara yang lain mungkin merasa kewalahan dan mengalami dampak negatif pada kesehatan mental mereka.
Individu dengan kesehatan mental yang baik cenderung memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengelola stres. Mereka dapat merespons tantangan hidup dengan cara yang lebih konstruktif, menjaga keseimbangan emosional, dan tidak membiarkan stres berkembang menjadi masalah yang lebih serius. Serta Kesehatan mental yang buruk atau gangguan mental dapat mengurangi kemampuan seseorang untuk menghadapi stres secara efektif, yang akhirnya bisa memperburuk kondisi mental mereka lebih lanjut. Sehingga Kesehatan mental dan stres saling memengaruhi dan sering kali berfungsi dalam siklus yang saling terkait. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda stres dan menjaga kesehatan mental dengan cara mengolala atau manajemen stres.
ADVERTISEMENT
Langkah yang dapat diambil untuk mengelola stres dan menjaga kesehatan mental sebagai berikut:
Mengenali Sumber Stres
Langkah pertama dalam manajemen stres adalah mengidentifikasi sumber stres. Cobalah untuk menganalisis situasi atau faktor-faktor yang memicu stres, seperti pekerjaan, hubungan pribadi, atau masalah kesehatan. Dengan mengenali penyebab stres, maka dapat mengambil langkah lebih spesifik untuk mengatasinya.
Mengembangkan Keterampilan Koping (Coping Skills)
Keterampilan koping adalah cara-cara untuk mengatasi dan menghadapi stres. Mengembangkan keterampilan ini bisa sangat membantu dalam menghadapi situasi stres tanpa merasa kewalahan. Teknik koping yang efektif dapat dilakukan dengan cara Meditasi dan relaksasi, Mindfulness atau Fokus pada momen sekarang tanpa terlalu memikirkan masa lalu atau khawatir tentang masa depan, serta lakukan latihan pernapasan 4-7-8 untuk meredakan ketegangan dan kecemasan.
ADVERTISEMENT
Olahraga dan Aktivitas Fisik
Olahraga secara teratur dapat meningkatkan mood dan mengurangi gejala stres. Aktivitas fisik merangsang produksi endorfin (hormon kebahagiaan), yang membantu mengurangi perasaan cemas dan depresi.
Menjaga Pola Tidur yang Sehat
Kualitas tidur yang baik sangat berpengaruh terhadap kemampuan kita untuk mengatasi stres. Kurang tidur dapat meningkatkan tingkat kecemasan dan stres. tidur yang sehat sangat penting dilakukan dengan cara Tidur dan bangun pada waktu yang konsisten setiap hari, Hindari konsumsi kafein atau alkohol beberapa jam sebelum tidur dan ciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan bebas dari gangguan (seperti suara bising atau cahaya terang).
Manajemen Waktu yang Baik
Terkadang stres disebabkan oleh perasaan kewalahan karena terlalu banyak pekerjaan atau tugas yang menumpuk. Manajemen waktu yang baik dapat membantu mengurangi stres dengan membuat Anda lebih terorganisir.
ADVERTISEMENT
Mengelola Pikiran Negatif
Stres sering kali datang dari pikiran negatif atau khawatir yang berlebihan tentang masa depan. Mengubah pola pikir ini menjadi lebih positif dan realistis dapat membantu mengurangi stress. Sehingga perlu dilakukan teknik kognitif untuk menantang dan mengubah pola pikir negative, serta fokus pada hal-hal yang dapat dikendalikan, dan lepaskan hal-hal yang tidak dapat dikontrol.
Lakukan Hobi atau Aktivitas yang Menyenangkan
Melakukan aktivitas yang Anda nikmati dapat menjadi cara yang sangat baik untuk mengalihkan perhatian dari stres dan membantu melepaskan ketegangan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meluangkan waktu untuk membaca, berkebun, melukis, bermain musik, atau hobi lainnya yang memberikan kepuasan dan kebahagiaan.
Manajemen stres sangat penting untuk menjaga kesehatan mental yang baik. Stres yang tidak dikelola dengan baik dapat memperburuk gangguan kesehatan mental, mempengaruhi kesejahteraan emosional, fisik, dan kualitas hidup. Dengan strategi manajemen stres yang tepat seseorang dapat menjaga keseimbangan emosional dan mental, serta meningkatkan kemampuan untuk menghadapi tantangan hidup dengan lebih sehat dan efektif.
ADVERTISEMENT