Konten dari Pengguna

Pani Puri, Penganan Ringan dan Segar dari India

S Fatimah
Diplomat-PNS. "Stay true to yourself, yet always be open to learn".
7 Desember 2019 23:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari S Fatimah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pani Puri (foto: www.incredibleindia.org)
zoom-in-whitePerbesar
Pani Puri (foto: www.incredibleindia.org)
ADVERTISEMENT
Pani puri merupakan makanan jalanan yang dikenal luas dan menjadi favorit di seluruh India. Pani puri memberikan kompleksitas rasa dan tekstur dalam setiap gigitannya yaitu, antara rasa asam, pedas, manis dan asin, serta tekstur krispi, lembut dan cair.
ADVERTISEMENT
Kompleksitas rasa yang segar merupakan hasil percampuran dari bola kopong krispi yang dipecah di tengah, dan diisi kentang rebus cincang, kecambah gandum, serta dicelupkan dalam kuah cair pedas (spicy jal jeera) yang mengandung daun ketumbar, daun mint, cabai hijau, jahe dan garam, maupun kuah kental manis (meetha chutney) dari asam dan kurma.
(Foto: www.vegrecipesofindia.com)
Meski lebih menyegarkan untuk disantap di musim panas, pani puri pada dasarnya dapat dinikmati di sepanjang musim, baik pagi, siang ataupun malam hari. Tergantung pada wilayah mana di India, pani puri memiliki nama lain yaitu, gol gappe, phuchke, pani ka pataasha, gup chup, tikki, phulki ataupun pakodi.
Pandawa Lima dan Draupadi (foto: www.archerindia.com)
Pani Puri dan Pandawa Lima
Pani puri dikisahkan dibuat pertama kali pada saat Pandawa Lima (Yudhistira, Bhima, Arjuna, Nakula dan Sahadeva) hidup dalam pengasingan dalam kisah Mahabratha. Ibunda Pandawa Lima menguji istri pertama mereka, Draupadi, membuat makanan dari bahan-bahan sisa untuk kelimanya. Bermodalkan kentang hancur dan adonan tepung, serta kuah pedas, Draupadi mengawali ide pembuatan pani puri.
(Foto: www.vegrecipesofindia.com)
Bijak Memilih Tempat Membeli Pani Puri
ADVERTISEMENT
Pani puri seringkali dianggap tidak sehat karena merupakan jajanan yang tidak terjamin higienitasnya. Chutney yang dipakai untuk pani puri berpotensi mengandung air yang tidak bersih atau terkontaminasi, serta disajikan dengan tangan atau peralatan yang tidak higienis.
Sehingga konsumen juga perlu bijak memilih tempat membeli pani puri. Pilihlah untuk menikmati pani puri di restaurant yang bersih, ketimbang membeli di pinggir jalan.