Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kepemimpinan Adaptif Sebagai Strategi Digital Leadership dalam Pemerintahan
3 Januari 2024 9:21 WIB
Tulisan dari Siti Hajar Anaswa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Era modern yang didominasi oleh kemajuan teknologi menyebabkan pemerintahan di seluruh dunia dihadapkan pada tekanan untuk terlibat dalam transformasi digital. Perubahan pesat dalam teknologi informasi telah mengubah tidak hanya cara berinteraksi, tetapi juga cara individu memandang tata kelola pemerintahan. Namun, di tengah potensi luar biasa yang ditawarkan oleh transformasi digital, masih terdapat tantangan yang signifikan dalam menerapkan strategi digital leadership secara efektif di lingkungan pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Salah satu permasalahannya adalah ketidakseimbangan dalam penerimaan teknologi antara sektor publik dan swasta. Sementara perusahaan swasta telah berhasil mengadopsi inovasi teknologi dengan cepat, penerapan teknologi seringkali lambat di lembaga-lembaga pemerintahan. Hal ini bisa disebabkan oleh keterbatasan anggaran, kebijakan yang kaku, atau kekurangan keterampilan digital di kalangan pegawai pemerintah. Tantangan lainnya adalah hambatan budaya dan struktural di dalam lembaga pemerintahan yang cenderung resisten terhadap perubahan, sehingga memperlambat transformasi digital yang efektif.
Konsep Digital Leadership
Pemimpin di era digital tidak hanya dituntut untuk menjalankan tugas-tugas tradisional kepemimpinan, tetapi juga untuk menjadi pionir dalam memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana untuk meningkatkan kinerja, efisiensi, dan kesejahteraan masyarakat. Pada penelitian yang dilakukan Widiharto dkk (2023) dijelaskan tentang cara pemimpin dapat efektif mengelola, mengarahkan, dan memanfaatkan teknologi digital guna mencapai tujuan organisasi.
ADVERTISEMENT
Menurut Suhsmith (2023), konsep digital leadership adalah konsep yang menggambarkan kemampuan untuk memimpin dan mengelola organisasi atau wilayah dalam era digital yang terus berkembang. Konsep digital leadership mencakup beberapa elemen. Pertama, visi digital menuntut kemampuan untuk menggambarkan bagaimana teknologi digital dapat mendukung tujuan organisasi atau wilayah. Kedua, strategi digital melibatkan perencanaan dan pelaksanaan langkah-langkah untuk merealisasikan visi tersebut. Ketiga, inovasi digital melibatkan kemampuan menciptakan solusi kreatif berbasis teknologi. Terakhir, kolaborasi digital menjadi landasan untuk berinteraksi dengan berbagai pihak melalui teknologi digital, baik internal maupun eksternal.
Menurut Fisk (2002) dalam Tulungen dkk (2022), pemimpin digital adalah individu visioner yang mampu memotivasi perubahan, menggabungkan ide-ide untuk proyek inovatif, dan membangun kemitraan. Pearl Zhu (2015) mengidentifikasi lima karakteristik pemimpin digital, yaitu memiliki pemikiran adaptif terhadap perubahan pasar, kreatif dalam merumuskan ide baru, memiliki semangat dalam upaya transformasi secara digital, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dalam menghadapi kompleksitas ekosistem, dan memiliki keahlian leadership dalam mengambil keputusan saat menghadapi situasi yang rumit dalam era digital.
ADVERTISEMENT
Digital leadership berkaitan dengan teori adaptasi organisasi terhadap teknologi digital yang melibatkan langkah-langkah seperti mengintegrasikan teknologi digital ke dalam operasional, mengubah budaya organisasi untuk mendukung perubahan dan inovasi, serta mengembangkan kapabilitas adaptif dan inovatif (Lesnussa et al., 2023). Tahap adaptasi terdiri dari eksplorasi, integrasi, rekonfigurasi, dan transformasi, yang masing-masing mencerminkan perjalanan organisasi dalam mengenal, mengintegrasikan, rekonfigurasi, dan mentransformasi diri menjadi organisasi digital yang sepenuhnya.
Urgensi Digital Leadership dalam Pemerintahan
Digital leadership memungkinkan pemerintahan untuk berinovasi dengan mengintegrasikan solusi teknologi yang efisien dan efektif dalam pelayanan publik. Dengan adanya pemimpin yang memahami perubahan teknologi, pemerintahan dapat melakukan transformasi digital yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi, aksesibilitas, dan responsivitas terhadap kebutuhan masyarakat. Penelitian menunjukkan bahwa digital leadership menekankan pada adaptabilitas pemimpin (Usanto et al., 2023). Pemimpin yang memiliki pengetahuan yang baik tentang perkembangan teknologi, mampu mengambil keputusan yang tepat dalam menerapkan inovasi dan strategi digital di dalam administrasi pemerintahan. Pemimpin yang adaptif terhadap teknologi mampu membimbing organisasi pemerintahan melalui transformasi digital yang memungkinkan perubahan yang positif dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Espina-Romero dkk (2023), hubungan antara digital leadership, komitmen organisasi, dan kualitas layanan di sekolah-sekolah di Indonesia menunjukkan bahwa pemimpin yang memimpin secara digital cenderung memiliki pengaruh positif terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh organisasi. Dengan kata lain, hal ini menunjukkan bahwa pemimpin yang memimpin secara digital mampu menggerakkan komitmen organisasi dalam menghadapi perubahan, menerapkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi, dan menghadirkan layanan yang lebih berkualitas bagi masyarakat.
Untuk menghadapi era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity), peran pemimpin digital sangat dibutuhkan dalam memastikan pemanfaatan teknologi informasi di sektor pemerintahan (Tulungen et al., 2022). Hal ini mengharuskan pemimpin untuk memiliki pemahaman yang baik terhadap teknologi, kemampuan untuk mengarahkan organisasi dalam memanfaatkan teknologi tersebut secara efektif.
Contoh Implementasi Digital Leadership
ADVERTISEMENT
Ridwan Kamil atau yang dikenal sebagai Kang Emil, merupakan contoh nyata dari penerapan kepemimpinan digital yang progresif dalam lingkup pemerintahan. Dia memiliki visi yang terarah ke masa depan dan misi yang inklusif, menggambarkan elemen visi digital dalam konsep digital leadership(Hoerudin, 2020). Sebagai seorang Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memiliki visi yang kuat tentang "Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi" yang menggambarkan kesadaran akan peran teknologi digital dalam mencapai tujuan pemerintahan.
Salah satu implementasinya adalah program Jabar Quick Response (JQR) yang merupakan kanal aduan kemanusiaan dan solusi pertama dalam menangani masalah darurat. Program ini menunjukkan komitmennya untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat dengan menggunakan inovasi teknologi. Kolaborasi dengan berbagai entitas serta pemilihan 9 prioritas masalah menjadi langkah strategis Ridwan Kamil dalam mewujudkan program ini.
ADVERTISEMENT
Selain itu, melalui program "Desa Digital," Ridwan Kamil berupaya mengurangi kesenjangan digital antara kota dan desa. Langkah-langkah strategisnya mencakup pengembangan akses internet di desa, program One Village One Product (OVOP), melibatkan generasi milenial dalam Patriot Desa, dan memberikan dana modal kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Hal ini merupakan langkah progresif dalam menyebarkan teknologi dan informasi di wilayah pedesaan.
Penggunaan media sosial oleh Ridwan Kamil juga mencerminkan kepemimpinan digitalnya yang terbuka dan responsif. Aktivitasnya di platform media sosial seperti Instagram dan Twitter digunakan untuk berbagi informasi, gagasan, dan juga untuk berinteraksi dengan masyarakat, menunjukkan kesadaran akan pentingnya partisipasi publik.
Penghargaan yang diterimanya seperti The Inspirational Leader dan The Most Adaptive Regional Leader mengukuhkan bahwa strategi kepemimpinan digitalnya diakui dan dihargai. Namun, dalam implementasinya, Ridwan Kamil juga dihadapkan pada berbagai tantangan dan kritik, termasuk kekhawatiran akan peran media sosial dalam menyebarkan informasi tidak valid dan isu-isu sensitif yang mungkin menimbulkan kontroversi. Penerapan konsep digital leadership oleh Ridwan Kamil menunjukkan bagaimana inovasi digital bisa diintegrasikan ke dalam kepemimpinan yang responsif, membuka kesempatan bagi partisipasi publik, dan menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
Strategi Digital Leadership Dalam Pemerintahan
ADVERTISEMENT
Berdasarkan kepemimpinan yang dilakukan oleh Ridwan Kamil, terdapat beberapa strategi digital leadership yang dapat diterapkan dalam sektor pemerintahan. Diantaranya adalah sebagai berikut :
ADVERTISEMENT
Ridwan Kamil telah menunjukkan kepemimpinan yang adaptif dan progresif dalam menerapkan strategi digital leadership pada lingkup pemerintahan, melalui program seperti Jabar Quick Response dan "Desa Digital". Strateginya melibatkan visi yang terarah, kolaborasi yang kuat dengan berbagai entitas, dan penggunaan media sosial untuk interaksi dengan masyarakat. Namun, ada beberapa tantangan seperti peran media sosial yang kontroversial. Oleh karena itu, strategi yang dapat diterapkan meliputi investasi lebih lanjut dalam pelatihan keterampilan digital bagi pegawai pemerintahan, kolaborasi yang lebih luas dengan sektor swasta untuk mempercepat inovasi, serta upaya untuk lebih proaktif dalam mengatasi dampak negatif dari penggunaan media sosial. Dengan mengambil langkah-langkah ini, pemimpin pemerintahan lainnya dapat mengadopsi strategi serupa untuk memimpin transformasi digital yang responsif dan efektif di tengah dinamika teknologi yang cepat.
ADVERTISEMENT