Konten dari Pengguna

Kontribusi IQ, EQ, dan SQ dalam Psikologi Pendidikan

Siti Kholila
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3 Oktober 2024 16:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Siti Kholila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Brainstorming concept for landing page. Sumber: Freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Brainstorming concept for landing page. Sumber: Freepik.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang peserta didik akan memiliki motivasi sebagai patokan dalam pengembangan dirinya yang ingin menjadi lebih baik, hal tersebut dipengaruhi oleh seorang pendidik yang harus memiliki kecakapan berpikir maupun bertindak. Oleh sebab itu, seorang pendidik perlu mengembangkan diri melalui tiga klasifikasi kecerdasan manusia yaitu, (1) Kecerdasan Intelektual (IQ), (2) Kecerdasan Emosi (EQ), dan (3) Kecerdasan Spiritual (SQ). Definisi dari ketiga aspek tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
(1) Kecerdasan Intelektual (IQ)
IQ atau Intellegent Quotient adalah kecerdasan intelektual yaitu, bertumpu pada kemampuan otak untuk berpikir dalam menyelesaikan sebuah masalah. Kecerdasan ini sangat berguna untuk menjalankan kegiatan mental, berpikir, serta menalar hal yang sedang diselesaikan.
(2) Kecerdasan Emosional (EQ)
EQ atau Emotional Quotient adalah kecerdasan emosi yaitu, kemampuan dalam memahami perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain. Kecerdasan ini sangat penting dalam berhubungan dengan orang lain, supaya kita mampu mengontrol emosi diri sendiri terhadap orang lain dan mendorong terwujudnya relasi sosial yang baik dalam lingkungan pertemanan, keluarga, atau pun dalam suatu bisnis.
(3) Kecerdasan Spiritual (SQ)
SQ atau Spritual Quotient adalah kecerdasan spiritual (jiwa) yang membantu manusia untuk sembuh sepenuhnya. Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan yang ada pada diri seseorang dan letaknya berada paling dalam serta langsung berhubungan dengan kearifan atau kesadaran terhadap beragama, sebab SQ akan membawa kejantung dari segala sesuatu. Sehingga kecerdasan spiritual menjadi pedoman manusia saat sedang berada di ujung permasalahan, yang nantinya akan menjadi penentu apakah akan mengalami keteraturan atau kekacauan.
ADVERTISEMENT
Ketiga aspek tersebut saling berhubungan karena jika hanya IQ (kecerdasan intelektual) yang selama ini banyak orang berspektif bahwa kecerdasan intelektual menjadi tolak ukur keptintaran seseorang dan merupakan satu-satunya kunci kesuksesan, padahal aspek intelektual tersebut membutuhkan aspek emosional dan spiritual sebagai penyeimbang dan barulah seseorang dikatakan sempurna dalam kecerdasannya.
Kontribusi IQ, EQ, dan SQ dalam dunia Psikologi Pendidikan dijelaskan sebagai berikut:
(1) Kecerdasan Intelektual (IQ)
Seorang pendidik harus memiliki kecerdasan intelektual sebagai modal awal dalam mengajar peserta didiknya. Jika seorang pendidik tidak memiliki kecerdasan intelektual yang baik maka dapat dipastikan hasil belajar peserta didik akan buruk, hal ini dapat berdampak pada tujuan peserta didik untuk meraih kesuksesan prestasi belajar. Oleh karena itu, kecerdasan intelektual memiliki peran dalam mengarahkan pikiran atau tindakan, kemudian dapat mengubah arah sebuah tindakan, dan juga mendorong kesadaran untuk mengkritik diri sendiri.
ADVERTISEMENT
(2) Kecerdasan Emosional (EQ)
Kecerdasan emosional berguna dalam mewujudkan keterampilan dalam membangun dan menguasai diri sendiri dalam hidup bersosial. Maka seorang pendidik harus bisa dalam mengembangkan emosi, memotivasi, dan membina hubungannya agar peserta didik dapat meniru, merasakan, dan memahami kemudian dapat menyikapi secara manusiawi. Pemahaman tersebut akan membuat peserta didik terarah pada sikap sesuai kebutuhan dan tuntutan lingkungannya sehingga kehidupan sosialnya berjalan dengan baik.
(3) Kecerdasan Spiritual (SQ)
Pendidik yang baik dan taat kepada Allah SWT, tentu nilai spiritualnya tidak diragukan lagi, begitu juga sebaliknya jika pendidik yang masih menganggap bahwa salat itu tidak penting, maka ada cacat keimanan dan dedikasinya sebagai guru sehingga perlu diragukan. Sebab kecerdasan spiritual adalah modal dasar dalam diri manusia, agar manusia memiliki kemampuan dalam mencari makna atas apa yang sedang manusia alami dan dijalani.
ADVERTISEMENT
Daftar Pustaka
Nasrudin, E. (2021). Psikologi Pendidikan Pengantar Menuju Praktik. Bandung: LA Goods Punlishing.
Rahmat, P. S. (2022). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.