Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pertentangan Adat dan Cinta: Novel Dian Yang Tak Kunjung Padam
20 Oktober 2024 4:11 WIB
·
waktu baca 9 menitTulisan dari Siti Kholila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sinopsis
Novel Dian Yang Tak Kunjung Padam karya Sutan Takdir Alisjahbana (1932) mengisahkan perjalanan cinta antara Yasin dengan Molek yang terhalang tembok kelas sosial serta adat istiadat yang berlaku pada masa 1930-an di Palembang, Sumatera Selatan. Yasin seorang pemuda uluan memiliki budi pekerti yang baik, hal itu yang membuat dirinya spesial dari pemuda lainnya. Yasin tidak mudah terpikat dengan gadis-gadis yang dilihatnya, sampai-sampai belum pernah ada yang dapat memikat hatinya namun, Molek berhasil mencuri perhatian serta cinta Yasin. Pemuda itu sangat mencintai gadis bangsawan yang merupakan anak Raden Mahmud, seorang saudagar kaya raya di Palembang. Begitupun Molek yang terpikat dan cinta kepada Yasin sejak sepasang mata keduanya bertemu.
ADVERTISEMENT
Karena adat dan agama yang kuno dan keras di Palembang saat itu, membuat Yasin dan Molek harus bersusah payah menyatukan cinta mereka. Bertukar surat dengan sembunyi-sembunyi adalah cara mereka berkomunikasi, di dalamnya berisi curahan keluh kesah yang mereka rasakan. Pergolakan cinta semakin membara hingga setahun kemudian sejak mereka berhubungan terjadilah suatu kondisi dimana orang tua Molek harus berangkat haji sehingga Raden Mahmud dan Cek Sitti mencarikan anaknya calon suami untuk menemaninya di rumah ketika mereka pergi Haji. Mendengar kabar tersebut, tergeraklah niat Yasin melamar Molek dengan membawa Ibu dan kerabatnya secara terang-terangan ke rumah Raden Mahmud. Sayangnya perbedaan adat dan kelas sosial menjadi alasan orang tua Molek untuk menolak pinangan dari Yasin, karena menerima lamaran dari orang uluan adalah aib bagi adat mereka. Sejak itu Molek dengan orang tuanya memiliki hubungan yang tidak baik, Molek pun sakit-sakitan, bentuk tubuh yang indah dahulu telah layu dan kurus, sehingga orang yang melihatnya pun bisa tidak mengenalinya.
ADVERTISEMENT
Suatu hari Molek dilamar oleh seorang saudagar kaya keturunan Arab ternama di Palembang bernama Sayid Mustafa dengan niat busuk ingin menguasai semua harta orang tua Molek. Dipinanglah Molek melalui kedua orang tuanya dan disetujuinya pinangan dari saudagar Arab itu tanpa sepengetahuan anaknya. Sangat terluka hati dan batin Molek, ia sangat mencintai Yasin dan cinta itu akan selalu tertanam sampai akhir penghidupannya. Setelah kejadian tersebut keduanya berusaha menghalalkan berbagai cara agar cinta mereka dapat bersatu. Sayangnya usaha mereka gagal hingga akhirnya Molek resmi menjadi istri Sayid Mustafa. Tinggalah Molek dengan suaminya di rumah besar itu yang membuatnya sangat tidak betah.
Cinta suci keduanya tetap membara di hati Molek dan Yasin namun, Molek memilih untuk mengakhiri hidupnya dibanding harus hidup dengan seseorang yang tidak dicintai dan dia benci. Betapa hancurnya Yasin ketika mengetahui Molek telah mengakhiri hidupnya, ia sangat terpukul bahwa belahan jiwanya telah tiada. Yasin menghantarkan jasad Molek dengan perasaan hancur dan berusaha ikhlas menerima kenyataan. Tak lama, sang Ibu pun turut pulang ke pangkuan Sang Pencipta. Remuk sekali hati Yasin mendapatkan musibah bahwa kedua orang yang dicintainya pergi dengan waktu yang bersamaan. Akhirnya, Yasin memutuskan untuk membujang seumur hidup. Sampai kapan pun cintanya tidak akan tergantikan, hanya Molek yang layak menduduki hati Yasin sampai akhir hayat kelak.
ADVERTISEMENT
Pertentangan Budaya dan Cinta
Novel Dian Yang Tak Kunjung Padam di dalamnya terdapat pertentangan antara adat dan hubungan percintaan yang dialami oleh tokoh Yasin dan Molek, dijelaskan sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Analisis Unsur Intrinsik
Perjalanan cinta yang tak kunjung padam meski rintangan terus menerjang Yasin dan Molek. Adat, keturunan, dan kekayaan bukan halangan bagi mereka, sebab cinta adalah ilham pemberian Allah yang seumur hidup akan terus dilawan, meskipun di dunia yang fana ini cintanya tak sampai, tetapi cinta itu akan terus bernyala-nyala, sebab dibalik dunia yang terbatas ini terbentang akhirat yang kekal dan tiada terhingga.
ADVERTISEMENT
Tempat: Palembang, Sungai Musi, Dusun Gunung Megang, Kebun Para tepi Sungai, Penanggiran, Pasar Enam Belas Ilir, Sungai Sekanak, Pelabuhan, Lematang, Stasiun Kereta Api, Rumah Poyang Yasin, Rumah Raden Mahmud, Perahu, Dusun Muara Enim, Balai, Kamar Molek, Jendela Dapur, Kapal, Kamar Mandi, Rumah Pesirah Talib, Kuburan, Lereng Gunung Seminung, Pondok.
Waktu: Pagi, siang, malam, tiga bulan lalu, esok hari, pukul lima, petang, empat bulan lalu, sembilan hari lagi, lima hari lima malam, lusa, hampir senja, tengah malam, dua bulan lagi, sembilan tahun, semalaman, matahari terbenam.
Suasana: Bulan memancar amat terang, kusut pikirannya, kesunyian malam, sekelilingnya sibuk, tergesa-gesa, amat heran memikirkan apa yang terjadi, jantungnya berdebar-debar, terkejut, orang-orang sibuk memperebutkan layangan, perasaan aman sentosa, rindu berahi, tercengang-cengang, lenyaplah lemas mereka, tenang, merdu, amat bahagia, bimbang, reda gelora cinta, sedih, hancur hatinya, hampa.
ADVERTISEMENT
Novel Dian Yang Tak Kunjung Padam memiliki alur maju, sebab cerita disajikan secara runut mengikuti perkembangan waktu kedepan. Menceritakan awal mula cinta suci Molek dan Yasin tumbuh kemudian keduanya memiliki ikatan janji suci percintaan, sampai kepada akhir cerita yang bernuansa kesedihan yang terjadi kepada kedua tokoh.
Novel Dian Yang Tak Kunjung Padam memiliki sudut pandang orang ketiga serba tahu, sebab pengarang seakan-akan mengetahui segala hal terkait pengalaman tokoh, tindakan, peristiwa, serta segala hal yang berkaitan dengan tokoh utama yaitu Yasin dan Molek.
Bahasa melayu digunakan dalam menyajikan alur cerita novel Dian Yang Tak Kunjung Padam sehingga butuh pemahaman dan pemaknaan kata yang cukup dalam untuk mengartikan beberapa katanya. Gaya bahasa/majas disebutkan sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Personifikasi
Metafora
Hiperbola
Simile
ADVERTISEMENT
Retorika
Tersurat
ADVERTISEMENT
Tersirat
Daftar Pustaka
Takdir Alisjahbana, Sutan. (1932). Dian Yang Tak Kunjung Padam. Jakarta: PT Dian Rakyat.
ADVERTISEMENT