Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Wisma Jeladri Sunter
10 Oktober 2022 19:44 WIB
Tulisan dari Siti Kholiyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Wisma Jeladri beralamat di Jalan Agung Permai 1 No. 28 RT. 06/RW. 010, Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Kota Jakarta Utara DKI Jakarta 14350. Wisma Jeladri diresmikan pada tanggal 4 Juli 1995 oleh Dr. Anugerah Nontji sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi LIPI (P3O-LIPI). Sejarah Wisma Jeladri tidak lepas dari sejarah dan perjalanan Pusat Penelitian Oseanografi LIPI.
ADVERTISEMENT
Sejarah Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI
Puslit Oseanografi-LIPI bermula awal abad ke 20, tepatnya tahun 1905, ketika Visscherij Station didirikan di Pasar Ikan, Jakarta atas inisiatif dari Dr. J.C Koningsberger, seorang ahli Zoologi, Kepala Museum Zoologi Bogor. Didirikan dengan tujuan melakukan penelitian kelautan untuk menggali sumberdaya biota laut yang bernilai ekonomi penting. Kemudian Lembaga ini beberapa kali berganti nama sebagai berikut :
Pada tahun 1915 bernama "Visscherij Station te Batavia", berdasarkan SK Pemerintah Belanda Nomor 37 Tanggal 31 Juli 1911, lembaga ini secara resmi masuk dalam struktur "sLands Plantentuin".
Pada tahun 1922 berganti nama lagi “Laboratorium Voor Het Onderzoek der Zee (LOZ) dengan pimpinan Dr. A.L.J. Sunier.
Pada tahun 1949 berubah lagi namanya menjadi "Laboratorium Penyelidikan Laut".
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1955 berganti nama lagi menjadi "Lembaga Penyelidikan Laut", dibawah pimpinan Prof. Klaus Wyrtki.
Pada tahun 1962 menjadi “Lembaga Penelitian Laut” sebagai salah satu bagian dari Lembaga Ilmu Nasional MIPI.
Pada tahun 1970, melalui Keputusan Presiden Nomor 10 tahun 1970, lembaga ini ditetapkan sebagai lembaga berskala nasional dengan nama Lembaga Oseanologi Nasional (LON) sebagai bagian dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia(LIPI).
Pada bulan April 1977 dibangun Gedung LON LIPI yang beralamat di Jalan Pasir Putih I, Ancol Timur, Jakarta Utara, oleh Pemda DKI pada saat itu Ali Sadikin sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pada tanggal 3 Mei 1977 Gedung LON LIPI diserahkan terimakan ke LIPI. Sehingga mulai akhir 1977 seluruh kegiatan LON LIPI di Sunda Kelapa pindah ke Ancol.
ADVERTISEMENT
Lahan LON Pasar Ikan ditukar guling oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, Gedung dan lahan LON di Jalan Pasir Putih I, Ancol Timur, Jakarta Utara dan lahan di Sunter serta di Pulau Pari.
Pada tahun 1986, terjadi reorganisasi berdasarkan Keppres R.I Nomor 1 Tahun 1986, nama LON diubah menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi-LIPI (P3O LIPI), dibawah Kedeputian Ilmu Pengetahuan Alam.
Tahun 2001, berdasarkan keputusan Kepala LIPI No. 1151/M/2001, Puslitbang Oseanologi - LIPI, diubah lagi namanya menjadi Pusat Penelitian Oseanografi - LIPI, dibawah naungan Deputi Ilmu Pengetahuan Kebumian. Pada tahun 2022 ditetapkan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Konservasi Biota Laut LIPI Ambon, UPT Loka Konservasi Biota Laut (LKBL) Tual, UPT LKBL Biak, UPT LKBL Bitung, UPT Loka Pengembangan Bio Industri Laut (LPBIL) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), UPT Pengembangan Kompetensi Sumberdaya Manusia Oseanografi (UPT LPKSDMO) Pulau Pari LIPI dan Stasiun Penelitian Lapangan (SPL) Ternate.
ADVERTISEMENT
LIPI melakukan upaya reorganisasi, dan salah satu unit kerja yang ditingkatkan status eselonisasinya adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Konservasi Biota Laut Ambon menjadi Pusat Penelitian Laut Dalam pada Selasa, 13 Mei 2014.. Pada tahun 2016 Loka Pengembangan Bio Industri Laut (UPT LPBIL) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi Balai Bio Industri Laut (BBIL) Mataram, Nusa Tenggara Barat. Peresmian status baru ini dilakukan oleh Kepala LIPI bersama dengan Gubernur Nusa Tenggara Barat pada 4 Agustus 2016.
Sejarah Wisma Jeladri
Di atas sudah dijelaskan bahwa bicara tentang sejarah Wisma Jeladri, tidak terlepas dari sejarah dan perjalanan Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. Sejalan dengan rencana pemugaran daerah Sunda Kelapa/Museum Bahari yang merupakan program Pemda DKI, kantor LON LIPI yang awalnya dipindah ke Ancol dan maka perumahan pegawai LON-LIPI di Sunda Kelapa juga dipindahkan ke Sunter dengan luas 5.484 m2. Dengan catatan bahwa pembangunan perumahan di sunter dibangun dengan anggaran LIPI. Perumahan LIPI di Sunter selesai dibangun Oktober 1979.
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 20 Oktober 1982, dengan tahun anggaran 1981/1982 terbangun tiga (3) unit rumah , dan sesuai rencana salah satunya dibangun untuk guest house.
Dan berdasarkan Keputusan Kepala LIPI No. 13/Kep/E.5/83 ditetapkan tentang Penetapan Kelas dan Besarnya Uang Sewa Rumah Dinas LIPI di Kompleks “Widyaloka”, Sunter.
Kemudian pada tanggal diresmikan 4 Juli 1995 oleh Dr. Anugerah Nontji sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi LIPI.
Tujuan Pembangunan Wisma Jeladri
Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi LIPI memiliki beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan Stasiun Penelitian Lapangan (SPL) diantaranya Balai UPT Balai Penelitian LIPI Ambon, SPL di Tual, Bitung, Biak, Mataram, P. Pari dan Ternate. Oleh karena itu perlu ditetapkan rumah singgah/wisma sebagai rumah singgah tamu dinas P3O LIPI, pegawai yang sedang mengikuti diklat/pelatihan di Jakarta dari UPT maupun SPL di bawah Puslitbang Oseanologi LIPI (P3O) LIPI, maupun. Maka diresmikan “Wisma Jeladri’” pada tanggal 4 Juli 1995 oleh Dr. Anugerah Nontji (Kapuslitbang Oseanologi LIPI).
ADVERTISEMENT
Kondisi Saat ini
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2021, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dibentuk pada tanggal 28 April 2021 terdiri dari lima K/L yaitu LIPI, LAPAN, BATAN, BPPT, Ristek.
Pusat Penelitian Oseanografi LIPI menjadi Pusat Riset Oseanografi BRIN. Wisma Jeladri Sunter sebelumnya di catat di BMN satker Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. Setelah terjadi reorganisasi maka Wisma Jeladrin tercatat sebagai Rumah Negara Golongan 2 yang difungsikan sebagai mess. Terdiri dua lantai dengan luas bangunan 142 m dan luas tanah 264 m. Lantai satu terdiri dari ruang tamu, dapur, ruang makan, 2 kamar tidur, 2 gudang, 3 kamar mandi, tempat mencuci pakaian, tempat menjemur pakaian. Sebelumnya gudang hanya satu kamar, namun dalam perjalanan waktu dan situasi kondisi saat ini gudang bertambah satu di lantai 1 artinya kamar hunian menjadi berkurang. Sedangkan di lantai dua terdiri dari ruang tamu, 6 kamar tidur dan 2 kamar mandi. Setiap kamar terdiri dua tempat tidur dan lemari kecuali kamar lantai satu nomor 104 karena springbed single.
ADVERTISEMENT
Dalam masa transisi reorganisasi LIPI pada tahun 2019 dan TMT 28 April 2021 menjadi BRIN, pemanfaatan Wisma Sunter yang awalnya hanya menampung pegawai sementara, sekarang terdapat beberapa pegawai yang sudah menempati berjalan di tahun kedua. Terdapat surat permohonan hunian hunian dari Kepala Pusat Riset Oseanografi BRIN, namun oleh Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan BRIN belum mengeluarkan Surat Ijin Penghunian Rumah Negara yang difungsikan sebagai mess. Karena saat ini baru diatur tentang Pengelolaan Rumah Negara di Lingkungan BRIN berdasarkan Peraturan Kepala BRIN Nomor 38 Tahun 2022 yang ditetapkan pada tanggal 19 September 2022, dan diundangkan pada tanggal 26 September 2022. Sedangkan pengaturan tentang Rumah Negara yang difungsikan sebagai mess/wisma sampai saat ini belum diatur oleh Kepala BRIN, dalam waktu yang tidak lama lagi akan mulai disusun Perka BRIN-nya.
ADVERTISEMENT
Siti Kholiyah (SK)
Analis Kebijakan BRIN