Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Perjalanan Pendidikan Nasional
1 Oktober 2023 8:48 WIB
Tulisan dari siti Latifa suniyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Perkembangan Pendidikan negara Indonesia sudah ada sejak masih adanya pemerintahan kekuasaan Hindia-Belanda. Saat itu Pendidikan sebelum kemerdekaan sangat tidak memanusiakan manusia. Karena sekolah hanya didirikan untuk mencapai kepentingan pemerintahan sekutu, bukan rakyat Indonesia. Salah satu tokoh pelopor perkembangan Pendidikan di Indonesia adalah Ki Hajar Dewantoro. Beliau mendirikan taman siswa di tahun 1922 sebagai upaya perjuangan kemerdekaan atas penjajahan yang terjadi. Meskipun Indonesia saat ini sudah merdeka tetapi masih terdapat belenggu yang mengganggu kemerdekaan baik untuk peserta didik maupun guru. Hingga saat ini upaya pemerintah terus menerus mengalami perubahan dalam menerapkan kurikulum pendidikan. Tujuannya untuk memperbaiki sistem Pendidikan dengan mengikuti arus perkembangan zaman. Kemudian terbentuklah merdeka belajar sebagai wadah untuk melepas belenggu bagi peserta didik maupun guru. Dalam merdeka belajar mengandung esensi pendidikan yang humanis dengan menerapkan kebebasan kepada guru ataupun peserta didik dalam mengekspresikan dirinya.
ADVERTISEMENT
Setelah melakukan refleksi diri dari pembahasan antar koneksi materi dapat disimpulkan bahwa menjadi seorang pendidik dibutuhkan adanya pengorbanan besar baik pemikiran maupun tenaga. Seorang pendidik juga diharuskan mengaplikasikan semboyan Ki Hajar Dewantoro “Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani” sebagai figur pendidik yang baik, mengayomi, serta menjadi penggerak bagi orang disekitarnya untuk mencapai kesuksesan berpendidikan dengan megoptimalkan potensi peserta didik sehingga menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama.
Siti Latifatus Sun'iyah, Mahasiswa PPG Universitas Adibuana Surabaya