Pemotor Masih Bandel Menerobos JLNT Casablanca

Siti Maghfirah
writing for a living.
Konten dari Pengguna
8 November 2017 19:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Siti Maghfirah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengendara motor yang menerobos Jalan Layang Non-Tol Casablanca sepertinya tak pernah jera. Walaupun operasi dilakukan setiap hari oleh Tim Tibcar Lantas Polda Metro Jaya, tidak menghentikan para pelanggar lalu lintas.
ADVERTISEMENT
Menurut pantauan kumparan (kumparan.com), Rabu (8/11) sejak pukul 15.00 WIB hingga 16.00 WIB sekitar 40 lebih pelanggar di JLNT Casablanca. Sekitar pukul 16.30 WIB Tim Tibcar Lantas Polda Metro Jaya yang diketuai oleh Kompol Hadi Admoko mulai berjaga di area ini.
Satu-satu penerobos mulai terkena tilang oleh polisi yang berjaga. Rata-rata alasannya sama, tak ingin berkutat dengan kemacetan di jalan biasa.
“Saya ada keperluan mendadak di kantor. Kalau lewat jalan biasa, wah lebih lama,” ujarnya kepada kumparan.
Sementara itu menurut Katim 1 Tibcar Polda Metro Jaya Kompol Hadi Admoko, dalam satu jam per hari rata-rata ada sekitar 30 pelanggar yang terkena tilang.
“Itu belum termasuk para pelanggar yang mendengar bocoran bahwa kami berjaga, lalu putar balik. Padahal itu kan makin berbahaya putar balik dan melawan arus di atas jalan layang,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Namun menurutnya, angka ini menurun cukup signifikan dari jumlah saat tim baru terbentuk 4 bulan lalu. Dalam 1 menit saja, ada setidaknya 5 pengendara motor yang menerobos. Sementara yang terkena jaringan dalam satu jam mencapai ratusan pengendara.
Larangan bagi pemotor melintas di JLNT Casablanca ini, menurut Kompol Hadi, sangat beralasan. Angin yang cukup kencang dirasa tidak aman bagi warga yang mengendarai motor.
“Apalagi jalannya kan sepanjang 2 kilometer. Resikonya lebih besar dibanding melintas di flyover yang hanya ratusan meter,”
Kecelakaan yang menyebabkan satu orang meninggal dunia juga pernah terjadi di tempat ini. Satu pengguna motor yang melawan arah dan ditabrak mobil yang sedang melintas, terjatuh dari atas jalan dengan ketinggian 15 meter.
ADVERTISEMENT
“Mereka sadar bahwa itu berbahaya dan kecelakaan bisa terjadi sewaktu-waktu. Tapi kalah oleh keinginan sementara untuk cepat-cepat sampai tujuan,” jelas Kompol Hadi.
Ia berharap operasi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam tertib berlalu lintas. Bukan hanya saat polisi berjaga, namun setiap saat.