Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Upaya Pemerintah Menjaga Eksistensi Etnis Betawi : Pembangunan Kampung Betawi
20 Desember 2023 11:20 WIB
Tulisan dari siti mudrikah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Disetiap provinsi di Indonesia memiliki berbagai suku daerah sebagai simbol penduduk asli yang tinggal di daerah tersebut. Suku Betawi adalah sekumpulan orang betawi yang berasal asli dari Provinsi DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Saat ini ada beragam suku yang ada di Jakarta. Karena pada zaman kolonial Belanda, Jakarta atau dulu disebut dengan Batavia merupakan central/pusat perekonomian bagi pemerintah belanda. Dan juga pembangunan yang terpusat di Ibu kota Jakarta membuat banyak orang dari berbagai suku dan daerah bermigrasi untuk mencari pekerjaan seperti masyarakat Jawa, Sunda, Bugis, Aceh, Padang dsb. Karena banyaknya penduduk yang melakukan urbanisasi, maka suku betawi yang merupakan identitas dari kota Jakarta menjadi samar.
Etnis Betawi sendiri telah tersebar ke beberapa daerah seperti : Jakarta, Bogor, Depok Tanggerang, Bekasi, dan Karawang sehingga suku betawi semakin menipis di Jakarta. Jadi solusi agar budaya betawi tidak hilang adalah mendirikan kawasan Cagar budaya betawi.
ADVERTISEMENT
Awalnya kawasan cagar budaya betawi terdapat di Condet, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Namun Condet menjadi pemukiman modern yang dimana seiring berjalannya waktu semakin luntur nuansa dari budaya Betawinya (Sukiyanto, 2018). Karena itu Pemerintah DKI Jakarta ingin mengganti kawasan cagar budaya betawi.
Pada tahun 1990, Bamus Betawi (Badan Musyawarah Masyarakat Betawi) berkeinginan menjadikan Setu Babakan menjadi cagar budaya betawi. Lalu melalui SK Gubernur No. 9 tahun 2000 dipilihlah perkampungan Setu Babakan sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi. Dan memang mayoritas penduduk di kawasan ini adalah orang betawi.
Luas kampung Setu Babakan adalah 289 hektar luas wilayah PBB, dengan 70 hektar adalah milik Pemprov DKI Jakarta. Setelah itu, daerah ini ditata dan mulai dibangun bangunan khas betawi untuk melambangkan kawasan betawi. Kemudian tahun 2001, Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, meresmikan Setu Babakan sebagai kawasan Budaya Betawi. Pada 10 Maret 2005 dikeluarkan “PERDA Provinsi DKI Jakarta No. 3 Tahun 2005” tentang Penetapan Perkampungan Budaya Betawi yang berlokasi di Setu Babakan, Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Kawasan perkampungan betawi ini harus dibangun sebagai upaya untuk pelestarian budaya betawi. Selain karena faktor urbanisasi, hampir sebagian dari masyarakat betawi tergusur akibat proyek pembangunan yang telah dilakukan di Jakarta (Megawanti, 2015). Maka dari itu cagar budaya ini sebagai wadah untuk melestarikan budaya betawi, Objek wisata di wilayah Setu Babakan, dan juga pelestarian sektor pariwisata di Indonesia.
• Sebagai wadah untuk melestarikan budaya betawi
Masyarakat memiliki peran penting yakni menjadi penggerak dan pendukung kebudayaan di Indonesia. Di cagar budaya ini anda dapat melihat berbagai macam kebudayaan dan kesenian etnis betawi. Biasanya para penari betawi menggunakan panggung untuk berlatih disana seperti tari topeng, tari ondel-ondel, dan sebagainya. Disebelah panggung terdapat halaman yang luas yang digunakan pula untuk berlatih silat biasanya ada organisasi tertentu yang melatih pencak silat dari berbagai daerah.
ADVERTISEMENT
Terdapat bangunan yang besar saat memasuki pintu masuk Setu Babakan. Bagunan ini adalah museum yang didalamnya terdapat berbagai macam kesenian dan hal-hal yang merupakan ciri khas nya budaya betawi. Seperti : pakaian adat betawi, senjata yang biasa digunakan, alat musik betawi, alat memasak tradisional dan peralatan khas betawi, makanan khas betawi, replika rumah betawi, serta furnitur khas betawi. Disetiap objek yang ditampilkan disini, terdapat barcode yang bisa di scan agar pengunjung dapat mengetahui informasi lebih lanjut mengenai objek tersebut.
Biasanya juga saat ada pagelaran acara betawi ditampilkan juga lenong betawi, tari topeng, permainan alat musik tanjidor. Itu sebabnya kawasan Setu Babakan ini selalu ramai pengunjung.
• Sebagai Objek wisata di wilayah Setu Babakan
ADVERTISEMENT
Adanya kampung betawi juga sebagai objek wisata kebudayaan bagi masyarakat lainnya. Pengunjung dari daerah manapun bisa datang untuk berwisata disini. Berkunjung ke Setu Babakan bukan hanya sekedar wisata, namun bisa juga untuk menambah pengetahuan pengunjung tentang sejarah, kesenian, makanan khas dan bagaimana kehidupan sosial masyarakat dari etnis betawi.
Di Cagar Budaya Betawi ini juga terdapat kerajinan/souvenir khas betawi. Banyak pengunjung yang membeli sebagai oleh-oleh atau kenang-kenangan ketika datang ke kampung betawi ini.
Beberapa rumah yang dibangun ataupun milik warga sekitar dapat disewakan, seperti untuk acara arisan, pengajian, kumpul keluarga ataupun pertemuan rutin. Jadi setiap akhir pekan, Setu Babakan menjadi pilihan masyarakat untuk berlibur disana. Banyaknya pepohonan yang ditanam disekitar kawasan membuat nyaman pengunjung karena udaranya sejuk dan asri
ADVERTISEMENT
Danau di Setu Babakan juga biasa dikunjungi oleh para wisatawan untuk memancing di danau Setu Babakan. Di dekat danau terdapat wahana permainan seperti bianglala yang menjadi daya tarik anak-anak. Serta perahu bebek yang bisa dicoba untuk bersantai disekitaran danau.
• Sebagai sektor pariwisata di Indonesia
Setu Babakan menjadi objek wisata yang tidak hanya dapat dinikmati oleh etnis betawi, namun juga wisatawan domestik maupun mancanegara. Ini juga menambah destinasi wisata di Indonesia yang juga untuk memperkenalkan kebudayaan betawi sebagai identitas kota Jakarta di mata dunia. Dengan adanya Cagar Budaya Betawi ini menjadikan masyarakat sekitar Setu Babakan tergerak untuk berwirausaha dan menumbuhkan perekonomian masyarakat.
Pelestarian Kebudyaan harus dilakukan, tak hanya sebagai tugas pemerintah namun masyarakat juga harus andil dalam menjaga eksistensi budaya bangsa. Cagar budaya betawi adalah suatu upaya untuk menjaga etnis betawi yang semakin terpinggir, sebagai objek wisata di kawasan Setu Babakan dan sebagai sektor pariwisata di Indonesia. Dengan kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah maka terjadilah keharmonisan sosial masyarakat dan tercipta lingkungan yang baik.
ADVERTISEMENT
Daftar Bacaan :
Megawanti, P. (2015). Persepsi Masyarakat Setu Babakan Terhadap Perkampungan Budaya Betawi Dalam Upaya Melestarikan Kebudayaan Betawi. Sosio E-Kons, 07(03), 226–238.
Sukiyanto. (2018). Modal Sosial Masyarakat Betawi Di Cagar Budaya Setu Babakan Jakarta Selatan Dalam Pelestarian Budaya Betawi. [Skripsi], 1–72. https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41323/1/SUKIYANTO-FDK.pdf