Konten dari Pengguna

Antara Gaya Hidup dan Kebutuhan Sejati

Siti Muflikah
Mahasiswi UNPAM FKIP Pendidikan Ekonomi
18 November 2024 10:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Siti Muflikah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
pemilik bengkel service motor pelanggan di pamulang. foto oleh : siti muflikah
zoom-in-whitePerbesar
pemilik bengkel service motor pelanggan di pamulang. foto oleh : siti muflikah
ADVERTISEMENT
Iklan, sebagai bagian integral dari industri pemasaran, memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk perilaku konsumsi masyarakat. Baik melalui media cetak, televisi, internet, maupun platform digital lainnya, iklan hadir sebagai alat yang efektif untuk mempengaruhi preferensi konsumen, memperkenalkan produk baru, dan menciptakan kebutuhan yang terkadang jauh dari esensi kebutuhan dasar. Dalam konteks ini, iklan tidak hanya menginformasikan tetapi juga menggiring masyarakat untuk mengubah cara pandang mereka terhadap apa yang mereka butuhkan dan inginkan.
ADVERTISEMENT
Salah satu pengaruh utama iklan terhadap perilaku konsumsi adalah kemampuannya dalam menciptakan gaya hidup konsumtif. Iklan sering kali menampilkan gambaran ideal tentang kehidupan, di mana produk-produk tertentu dijual sebagai simbol status, kesuksesan, atau kebahagiaan. Contoh yang paling jelas dapat dilihat dalam iklan-iklan produk teknologi, pakaian, dan kendaraan, yang sering menggambarkan kesan bahwa memiliki barang tersebut adalah bagian dari gaya hidup modern dan sukses. Iklan semacam ini menumbuhkan keinginan untuk memiliki produk, bahkan ketika konsumen mungkin tidak benar-benar membutuhkan barang tersebut.
Fenomena ini semakin diperparah dengan adanya iklan yang menargetkan emosional konsumen. Iklan sering kali memanfaatkan aspek emosional, seperti rasa aman, kasih sayang, atau keinginan untuk diterima dalam kelompok sosial, untuk mendorong pembelian. Misalnya, iklan produk kecantikan sering kali menampilkan citra tubuh ideal dan kecantikan yang sangat dikaitkan dengan nilai diri dan penerimaan sosial. Hal ini dapat memengaruhi individu untuk mengonsumsi produk yang mereka yakini akan meningkatkan citra diri mereka, meskipun secara objektif produk tersebut tidak selalu memberikan manfaat yang dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, iklan juga berfungsi sebagai alat edukasi dan informasi. Iklan dapat membantu konsumen memahami manfaat suatu produk, memberikan informasi tentang pilihan yang lebih sehat, atau mengenalkan alternatif yang lebih ramah lingkungan. Dalam konteks ini, iklan bisa berperan positif dalam membentuk perilaku konsumsi yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan, terutama jika produsen mengedepankan nilai-nilai kejujuran dan keberlanjutan dalam pesan yang disampaikan.
Namun demikian, konsumen perlu lebih bijak dalam menyikapi iklan. Mereka harus dapat membedakan antara kebutuhan sejati dan keinginan yang dibangun oleh iklan. Oleh karena itu, penting untuk mengedukasi masyarakat agar dapat membuat keputusan pembelian yang lebih rasional dan tidak terjebak dalam perangkap konsumtivisme yang seringkali dipicu oleh iklan.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, iklan memiliki dampak besar terhadap perilaku konsumsi. Meski tidak dapat dipungkiri bahwa iklan dapat merangsang pertumbuhan ekonomi melalui konsumsi, di sisi lain, iklan juga dapat memengaruhi gaya hidup yang tidak selalu berkelanjutan atau rasional. Maka dari itu, baik pihak pengiklan, pemerintah, maupun masyarakat perlu bekerjasama untuk menciptakan ekosistem periklanan yang lebih edukatif dan bertanggung jawab.