Konten dari Pengguna

Rokok dan Remaja

Siti Mutmainah
Mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi
21 Mei 2021 12:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Siti Mutmainah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://cdn.pixabay.com/photo/2017/07/12/15/40/non-smoking-2497308_960_720.jpg
zoom-in-whitePerbesar
https://cdn.pixabay.com/photo/2017/07/12/15/40/non-smoking-2497308_960_720.jpg
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siapa yang tak kenal dengan rokok? menurut sejarah rokok mulai diproduksi secara massal di Indonesia sejak tahun 1700. barang ini berasal dari tembakau yang dilipat dengan kertas dan memiliki unsur nikotin yang merupakan salah satu zat psikotropika.
ADVERTISEMENT
Rokok diperjualbelikan bebas, tidak kenal umur untuk beli barang satu ini. Banyak remaja mengkonsumsi rokok sehari-hari, mulai dari sebatang sampai satu bungkus dalam sehari. Padahal sudah terlihat jelas bahaya merokok bagi kesehatan tubuh.
Dinilai sangat bahaya, karena rokok memiliki kandungan karbon monoksida dan tar yang terdapat di dalamnya. Karbon monoksida dapat menggantikan oksigen dalam darah yang mengakibatkan organ tubuh tidak berfungsi dengan baik dan tar dalam rokok dapat merusak paru-paru sehingga berpengaruh pada pernapasan.
https://cdn.pixabay.com/photo/2016/09/03/17/25/cigarette-1642232_960_720.jpg
Selain itu, penyakit yang timbul bagi perokok aktif antara lain ada gangguan paru-paru, kanker mulut, gangguan lambung, kanker kulit, dan tingkat kesuburan. Namun, nyatanya rokok juga mempunyai manfaat untuk kesehatan. Misalnya dapat mengurangi risiko penyakit parkinson, mencegah asma, membunuh kuman penyebab TBC, dan mengurangi risiko obesitas.
ADVERTISEMENT
Walaupun rokok memiliki beberapa manfaat, tetapi jauh lebih bahaya jika merokok secara berlebihan. Banyak remaja saat ini yang terlalu berlebihan dalam merokok, hal ini dapat mempengaruhi perkembangan dan fungsi otak.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2018-2020, presentase merokok penduduk umur di bawah 15 tahun menunjukkan bahwa tahun lalu Lampung menduduki peringkat tertinggi dengan 33,43% penduduk disana yang termasuk dalam perokok.
Kepala badan BPS, Kecuk Suhariyanto, mengatakan “Rokok kretek filter menjadi penyumbang terbesar kedua setelah komoditas makanan”. Ditambah dengan angka kontribusi rokok sebesar 11,17% di perkotaan dan 10,37% di perdesaan.
Penggunaan rokok pada remaja juga sangat jelas terlihat, bisa kita ketahui banyak remaja laki-laki yang terlalu candu terhadap rokok. Mereka bisa menghabiskan rokok dalam waktu cepat, di mana pun rokok dapat dikonsumsi. Saat berkumpul dengan teman-teman di situlah banyak remaja yang merokok tanpa memperhatikan orang di sekelilingnya.
ADVERTISEMENT
Padahal asap rokok yang ditimbulkan dapat menyebabkan orang tersebut termasuk dalam perokok pasif, kalaupun tidak merokok tetapi sering menghirup asapnya dapat mengakibatkan risiko terserang kanker paru-paru dan penyakit jantung koroner.