Konten dari Pengguna

Dinamika Perencanaan: Membedah Top-Down hingga Perencanaan Kontinjensi

Siti Nur Hasanah
Saya adalah seorang mahasiswa aktif jurusan administrasi publik universitas muhammadiyah Bandung.
5 November 2024 16:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Siti Nur Hasanah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perencanaan yang dibuat oleh tim (sumber:https:www.pexels.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perencanaan yang dibuat oleh tim (sumber:https:www.pexels.com)
ADVERTISEMENT
Latar Belakang dan Isu yang Diambil
Perencanaan merupakan elemen vital dalam pengelolaan organisasi dan pengambilan keputusan. Dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks dan dinamis, pendekatan perencanaan yang digunakan harus mampu menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada. Berbagai pendekatan perencanaan seperti top-down, bottom-up, inside-out, outside-in, dan kontinjensi memiliki karakteristik dan aplikasinya masing-masing yang dapat mempengaruhi kesuksesan organisasi dalam mencapai tujuan.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan perkembangan dunia bisnis dan perubahan lingkungan eksternal yang cepat, pendekatan perencanaan tidak lagi bersifat statis dan terstruktur secara vertikal, melainkan harus lebih fleksibel dan adaptif. Oleh karena itu, saya akan membahas berbagai pendekatan perencanaan tersebut, dari sisi keuntungan dan tantangan dari berbagai pendekatan tersebut.
1. Pendekatan Top-Down
Pendekatan top-down merupakan perencanaan di mana keputusan dan arahan strategi berasal dari level manajemen puncak dan diturunkan ke level bawah. Dalam pendekatan ini, para pemimpin organisasi merumuskan visi, misi, dan tujuan yang jelas, yang kemudian diikuti dengan perencanaan operasional yang dilakukan oleh manajer tingkat bawah. Proses ini cenderung lebih terstruktur dan berpusat pada kontrol yang ketat dari pusat.
Keuntungan:
ADVERTISEMENT
Tantangan:
Contoh Penerapan: Pendekatan ini sering diterapkan dalam organisasi besar dengan struktur hierarki yang jelas, seperti perusahaan manufaktur atau instansi pemerintah, di mana pengambilan keputusan strategis memerlukan koordinasi yang kuat.
2. Pendekatan Bottom-Up
Sebaliknya, pendekatan bottom-up melibatkan partisipasi lebih besar dari level bawah dalam proses perencanaan. Dalam model ini, ide, masukan, dan rencana dari karyawan di tingkat operasional diperhitungkan dalam penyusunan strategi organisasi. Pendekatan ini cenderung lebih demokratis dan inklusif.
Keuntungan:
ADVERTISEMENT
Tantangan:
Contoh Penerapan: Pendekatan ini lebih cocok digunakan di organisasi yang mendorong kolaborasi dan komunikasi terbuka, seperti perusahaan startup atau organisasi yang berbasis pada nilai-nilai partisipatif.
3. Pendekatan Inside-Out
Pendekatan inside-out berfokus pada potensi internal organisasi sebagai sumber utama untuk pengambilan keputusan strategis. Dalam pendekatan ini, perencanaan dimulai dari analisis kekuatan dan kelemahan internal organisasi, seperti budaya perusahaan, sumber daya manusia, teknologi, dan proses operasional.
Keuntungan:
ADVERTISEMENT
Tantangan:
Contoh Penerapan: Pendekatan ini umumnya digunakan oleh organisasi yang memiliki sumber daya yang sangat kuat di dalam, seperti perusahaan-perusahaan besar yang telah memiliki kekuatan merek dan keunggulan kompetitif yang solid.
4. Pendekatan Outside-In
Pendekatan outside-in, sebaliknya, berfokus pada analisis faktor eksternal sebagai dasar untuk perencanaan strategis. Ini termasuk memeriksa tren pasar, kebutuhan konsumen, regulasi industri, teknologi baru, dan kondisi sosial atau ekonomi yang dapat mempengaruhi organisasi. Pendekatan ini lebih responsif terhadap dinamika luar.
ADVERTISEMENT
Keuntungan:
Tantangan:
Contoh Penerapan: Pendekatan ini lebih sering digunakan oleh perusahaan yang beroperasi dalam industri yang sangat dinamis dan terpengaruh oleh tren global, seperti perusahaan teknologi, e-commerce, dan perusahaan konsultan.
5. Pendekatan Kontinjensi
Pendekatan kontinjensi berfokus pada ketidakpastian dan variabel yang tidak terduga dalam perencanaan. Dalam pendekatan ini, perencanaan dibuat dengan fleksibilitas tinggi, mencakup beberapa skenario yang mungkin terjadi di masa depan. Organisasi yang menggunakan pendekatan ini berfokus pada mempersiapkan diri untuk berbagai kemungkinan hasil, baik yang positif maupun negatif.
ADVERTISEMENT
Keuntungan:
Tantangan:
Contoh Penerapan: Pendekatan ini sering diterapkan dalam situasi yang sangat dinamis atau berisiko tinggi, seperti dalam perencanaan krisis, manajemen bencana, atau pengambilan keputusan di perusahaan yang beroperasi dalam pasar yang sangat fluktuatif.
Daftar Pustaka:
Waska Warta, M. M. Konsep Dasar dan Elemen Perencanaan.
Supriyatna, I. D., & Sylvana, M. A. Perencanaan dan Pengambilan Keputusan.
Idawati, W. (2017). Pendekatan Teori Kontingensi Dalam Perspektif Pengambilan Keputusan Manajemen. Jurnal Akuntansi Bisnis, 4(1).
ADVERTISEMENT