Konten dari Pengguna

Tiga Kecerdasan Manusia dan Sejarah Kemunculannya

Siti Rahmawati
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
22 Oktober 2024 14:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Siti Rahmawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber gambar: https://pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber gambar: https://pexels.com
ADVERTISEMENT
Setiap manusia pada dasarnya ketika terlahir sudah diberikan berbagai kecerdasan yang dikaruniakan untuk mereka, hanya saja tingkatannya yang berbeda-beda. Terdapat beberapa kecerdasan yang dimiliki oleh manusia sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Kecerdasan ini merupakan jenis kecerdasan kognitif atau aktifitas berfikir manusia yang erat sekali kaitannya dengan kemampuan mengingat. memahami, menganalisis, mengevaluasi, ataupun memecahkan masalah. Kecerdasan IQ sering ditonjolkan atau diasah dilingkungan sekolah dan dunia pendidikan, di Indonesia sendiri IQ menjadi tolak ukur dari kecerdasan seseorang terutaman bagi pelajar. Hal ini dapat kita lihat melalui ujian ataupun persyaratan untuk memasuki jenjang pendidikan sekolah ataupun jenjang perkuliahan.
Konsep IQ ini muncul pertama kali sekitar tahun 1890 an. Adapun tokoh yang mempelopori konsep ini yaitu Franci Galton yang merupakan sepupu dari Charles Darwin (bapak revolusi). Konsep ini kemudian mulai dikembangkan pada abad 20 yang dipelopori oleh Alfred Binet (psikologi Prancis) menggunakan alat intelegen yang dibuat oleh Binet untuk mengukur IQ seseorang dan masih digunakan hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Kecerdasan ini diartikan dengan kecerdasan emosi yang kaitannya erat dengan kemampuan seseorang yang dapat mengendalikan perasaannya sendiri, mengenali dan memahami perasaan orang lain, mampu beradaptasi dengan baik, disiplin, kerjasama dengan baik, tanggung jawab, dan komitmen yang tinggi.
Secara perkembangan atau sejarahnya, EQ ini lahir setelah IQ pada sekitar tahun 1987 yang dikemukakan pertama kali oleh Keith Basley.Keith mengemumukan bahwa EQ ini merupakan jenis kecerdasan lain yang mampu menentukan kesusksesan seseorang. EQ muali dikenal banyak pada tahun 1995 oleh Dainel Goleman.
Setelah kemunculan EQ, ternyata 80% EQ ini merupakan penyebab utama kesusksesan seseorang, dan sisanya 20% dipengaruhi IQ. Hal ini dikuatkan dengan beberapa fenomena yang terjadi, ketika seorang anak unggul dalam bidang akademiknya di sekolah, belum tentu ia akan mudah mendapatkan kesuksesan.
ADVERTISEMENT
Konsep ini mulai dikemukakan pertama kali oleh seorang psikologi Danah Zohar sekitar tahun 1997. SQ dapat dikatakan konsep yang paling muda dibandingkan dengan IQ dam EQ. Terlepas dari itu semua, SQ sampai saat ini banyak digunakan. Jadi SQ ini diartikan kemampuan seseorang dalam memaknai hidupnya atau mengkolaborasikan antara IQ dan EQ secara baik untuk kehidupannya.