Foto: Mengenal Tari Topeng Kelana sebagai Warisan Budaya Cirebon

Siti Sayidah
Mahasiswi Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta
Konten dari Pengguna
4 Juni 2024 11:49 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Siti Sayidah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Seorang penari topeng kelana bersiap untuk memakai topeng kelana (Kumparan/ Siti Sayidah)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang penari topeng kelana bersiap untuk memakai topeng kelana (Kumparan/ Siti Sayidah)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya. Dengan lebih dari 17.000 pulau dan lebih dari 300 kelompok etnis, Indonesia memiliki keanekaragaman budaya dan tradisi yang unik dan beragam. Salah satu harta budaya ini adalah tari-tarian, dan salah satu tari yang paling menarik dengan nilai budaya tinggi adalah Tari Topeng Kelana dari Cirebon.
Seorang penari topeng kelana tengah tampil dengan disaksikan oleh masyarakat umum (Kumparan/ Siti Sayidah)
Tari Topeng Kelana merupakan salah satu jenis tari tradisional yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat. Tari Topeng atau bisa disebut topeng Rahwana ini menggambarkan seseorang bertabiat buruk, serkah, penuh amarah dan tidak bisa mengendalikan hawa nafsu, ditandai dengan warna merah yang berasal dari topengnya.
Seorang penari topeng kelana tengah tampil dengan disaksikan oleh masyarakat umum (Kumparan/ Siti Sayidah)
Tarian ini memiliki beberapa jenis yang hampir sama, termasuk Tari Topeng Panji, Tari Topeng Samba, Tari Topeng Rumyang, Tari Topeng Temanggung, dan Tari Topeng Kelana atau Rahwana. Kelima tarian ini disebut sebagai Pancawanda atau lima rupa karena menggambarkan tokoh-tokoh perwatakan dalam setiap gerakan tarian tersebut.
Seorang penari topeng kelana tengah tampil dengan disaksikan oleh masyarakat umum (Kumparan/ Siti Sayidah)
Tari Topeng Kelana menampilkan seseorang yang tidak bisa mengendalikan amarah dan nafsunya. Warna merah yang digunakan dalam kostum topeng ini menunjukkan sifat-sifat buruk seperti kemarahan, keserakahan, dan kurangnya pengendalian diri terhadap amarah.
Seorang penari topeng kelana tengah tampil dengan disaksikan oleh masyarakat umum (Kumparan/ Siti Sayidah)
Gerakan tari ini juga ekspresif dan menunjukkan karakter manusia yang tidak dapat mengendalikan amarah. Penggunaan topeng dalam tarian ini memiliki fungsi untuk menutupi wajah penari sehingga topeng yang dipakai terlihat lebih hidup.
Seorang penari topeng kelana telah selesai tampil (Kumparan/ Siti Sayidah)
Tari Topeng Kelana tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media untuk melestarikan budaya dan sejarah Cirebon. Melalui tarian ini, generasi muda diajarkan tentang nilai-nilai keberanian, semangat juang, dan kegagahan yang menjadi ciri khas karakter Kelana.
ADVERTISEMENT
Dengan menyaksikan keindahan Tari Topeng Kelana, kita dapat lebih mengapresiasi dan memahami kekayaan budaya Indonesia. Tarian ini adalah bukti bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan tradisi, dan bahwa setiap budaya memiliki keunikan dan keindahan tersendiri yang layak untuk diapresiasi dan dilestarikan.