Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Perdamaian dan Stabilitas Kawasan Indo-Pasifik: Tantangan dan Upaya Indonesia
12 Desember 2022 16:43 WIB
Tulisan dari Sitihatija Nurhuda Talaohu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam satu dekade terakhir, Indo-Pasifik telah berkembang menjadi isu hangat dalam politik internasional karena nilai strategis yang dimilikinya dapat memberikan potensi sekaligus ancaman bagi negara-negara di kawasan ini, termasuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Indo-Pasifik merupakan istilah yang menggambarkan sebuah wilayah yang secara geografis mencakup perairan Samudra Hindia hingga ke Samudra Pasifik. Meskipun penggunaan istilah “Indo-Pasifik” sudah ada sejak abad ke-19, Istilah ini menjadi populer saat pertama kali dicetuskan oleh Mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, pada tahun 2007 melalui Quadrilateral Security Dialogue (QSD) sebagai forum kerja sama antara Australia, Amerika Serikat, Jepang, dan India yang membahas masalah keamanan militer dan politik kawasan. Indo-Pasifik semakin menyita perhatian internasional saat Jepang menggunakan istilah ini dalam konsep Free and Open Indo-Pacific (FOIP) pada tahun 2016.
Mengapa Penting ?
Kawasan Indo-Pasifik memainkan peranan penting baik bagi kemakmuran regional maupun global karena Samudera Hindia dan Pasifik telah menjadi jaringan perdagangan yang menghubungkan Asia, Amerika Utara dan Selatan, Eropa, Afrika, serta Timur Tengah. Kawasan ini menghasilkan lebih dari sepertiga Produk Domestik Bruto (PDB) global karena menghasilkan sumber daya alam yang sangat berlimpah dan membentuk rantai pasokan global serta jaringan distribusi internasional sehingga tingkat pertumbuhan ekonomi terjadi begitu cepat dan menjadi wilayah dengan tingkat kemajuan yang pesat secara global. Kondisi ini membuat adanya pergeseran kekuatan ekonomi dunia yang awalnya berfokus di kawasan barat menjadi beralih ke timur. Hal tersebut menjadikan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang strategis untuk pusat pergerakan ekonomi dan politik global.
ADVERTISEMENT
Potensi yang dimiliki kawasan Indo-Pasifik menjadikannya sebagai tulang punggung untuk menggerakkan perekonomian Asia. Sebagai salah satu negara yang terletak di antara Samudra Pasifik dan Hindia, benua Asia dan Australia, serta Asia Tenggara, menjadikan posisi Indonesia sangat strategis baik dari sisi ekonomi, politik, maupun militer. Ditambah dengan kebijakan Global Maritime Fulcrum yang dibuat oleh pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat maritim dunia dengan wilayah kelautan yang sangat luas sekaligus kegiatan industri dan perdagangan, tentu membuat kawasan Indo-Pasifik memiliki nilai yang penting bagi Indonesia. Bukan hanya itu, kawasan Indo-Pasifik juga memberikan dampak yang signifikan terhadap kerja sama Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) dan peningkatan pertubuhan ekonomi negara-negara anggotanya yang menguasai sebagian besar kawasan ini. Oleh karena itu, Indonesia berkeinginan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik.
ADVERTISEMENT
Apa Tantangannya ?
Dengan posisi strategis dan potensi ekonomi yang tinggi, kawasan Indo-Pasifik berperan sebagai penghubung antara negara-negara great power seperti Amerika Serikat, Jepang, Rusia, dan Tiongkok. Kondisi ini sekaligus membuka jalan bagi munculnya dua rivalitas dunia yakni Amerika Serikat dan Tiongkok untuk saling berkompetisi dalam memperebutkan pengaruh hegemoni kekuasaan mereka. Hubungan rivalitas ini muncul sebagai akibat dari adanya kebijakan One Belt One Road (OBOR) yang sekarang dikenal sebagai Belt Road Initiative (BRI) oleh Tiongkok sekaligus menjadikannya sebagai kekuatan baru menyaingi Amerika Serikat. Hal ini direspon oleh Amerika Serikat dengan mendeklarasikan Indo-Pacific Strategy dalam kebijakan FOIP Amerika Serikat dengan tujuan untuk membentuk kawasan Indo-Pasifik yang aman, sejahtera, bebas, dan menguntungkan bagi semua negara. Keberadaan Amerika Serikan dan Tiongkok memunculkan adanya dilematis di kawasan Indo-Pasifik karena berpotensi memberikan keuntungan ekonomi namun di sisi lain menjadi ancaman bagi stabilitas kawasan khususnya Indonesia dan ASEAN.
ADVERTISEMENT
Eksitensi Amerika Serikat dan Tiongkok menjadikan kawasan Indo-Pasifik sebagai panggung sentral dari konflik persaingan kekuatan besar yang berdampak terhadap perdamaian dan stabilitas di kawasan ini. Hal tersebut akan memecah negara-negara kawasan untuk berpihak kepada dua kubu yang berbeda antara Amerika Serikat atau Tiongkok. Keberpihakan ini akan membentuk kerangka peta politik baru yang berpotensi mengganggu stabilitas kawasan Indo-Pasifik khususnya Asia Tenggara dan menjadi tantangan bagi Indonesia untuk mewujudkan kawasan yang damai dan stabil.
Bagaimana Upaya Indonesia ?
Indonesia melakukan berbagai upaya untuk dapat mengatasi tantangan di kawasan Indo-Pasifik sekaligus untuk mewujudkan visinya di kawasan yakni dengan melakukan diplomasi di berbagai tingkatan diantaranya bilateral, trilateral, dan multilateral. Melalui diplomasi tersebut, Indonesia terus memperkuat hubungan dan kerja sama dengan negara-negara yang masuk dalam kawasan Indo-Pasifik dan secara aktif mensosialisasikan konsep “Indo-Pasifik” yang menekankan pada prinsip inklusivitas, transparansi, dan penghormatan kepada hukum internasional termasuk penekanan terhadap sentralitas ASEAN.
ADVERTISEMENT
Diplomasi bilateral yang dilakukan oleh Indonesia adalah melalui serangkaian pertemuan dengan negara-negara Pasifik seperti Timor Lester, Vanuatu dan Papua Nugini yang dilakukan menjelang pelaksanaan Indonesia-Pacific Forum for Development (IPFD) di Bali pada akhir bulan Desember 2022. Melalui pertemuan tersebut, Indonesia berkomitmen dengan sangat jelas dan konsisten untuk terus meningkatkan kerja sama dengan negara-negara di kawasan pasifik melalui visi Pacific Elevation. Visi ini merupakan salah satu upaya berkelanjutan yang menitikberatkan pada kerja sama ekonomi dan semakin mempererat hubungan persahabatan dengan berbagai mitranya di kawasan Pasifik dalam rangka untuk mewujudkan perdamaian dan kemakmuran bersama di kawasan ini. Pertemuan Indonesia dengan Timor Leste menekankan pentingnya menjaga kondisi yang kondusif agar meningkatkan kemajuan negosiasi. Bersama dengan Vanuatu, Indonesia membahas mengenai langkah-langkah penguatan kerja sama bilateral di antara mereka. Indonesia juga berkomitmen untuk terus memperkuat kerja sama dengan Papua Nugini, termasuk rencana peningkatan kerja sama perdagangan melalui Preferential Trade Agreement and Bilateral Investment Treaty.
ADVERTISEMENT
Indonesia juga menggencarkan diplomasi pada tingkat trilateral dengan negara yang memainkan peranan penting di kawasan Indo-Pasifik yakni India dan Australia. Upaya ini dilaksanakan di sela-sela Sidang Majelis Umum perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-77 di New York pada bulan September 2022. Dalam pertemuan ketiga negara yang lebih banyak membahas mengenai kawasan Indo-Pasifik tersebut, Indonesia berkesempatan menekankan pendekatan Indonesia terhadap kawasan Indo-Pasifik mengenai ekonomi dan sifatnya yang tidak mendikte sehingga Indonesia selalu siap bersinergi dalam menciptakan perdamaian di kawasan ini. Indonesia juga menyampaikan posisi strategis kawasan Indo-Pasifik yang sedang diperebutkan pengaruhnya oleh negara-negara great power sehingga perlu menciptakan kondisi yang damai, stabil, dan makmur di kawasan tersebut. Dengan ini, Indonesia akan terus menjalani komunikasi yang baik dengan negara Indo-Pasifik melalui kerja sama ekonomi dan pembangunan.
ADVERTISEMENT
Pada tingkat multilateral, Indonesia melakukan diplomasi dengan Asia Tenggara yakni melalui ASEAN. Indonesia sangat membutuhkan ASEAN untuk mengatasi dinamika pergeseran geopolitk dan geostrategis di kawasan Indo-Pasifik. Upaya tersebut berperan sebagai langkah untuk menciptakan stabilitas di kawasan ini sekaligus terhadap netralitas untuk menjaga keutuhan ASEAN dengan maksud untuk mempertahankan keamanan regional serta peran Indonesia di dalamnya. Eksistensi ASEAN yang berperan penting di kawasan Indo-Pasifik akan menjadi penghubung bagi Indonesia dan negara-negara di kawasan ini untuk memperkuat hubungan diplomasi dan kerja sama.
Dengan ini, Indonesia menginisiasi konsep Indonesis’s Perspective for an ASEAN Outlook on Indo-Pacific: Towards a Peaceful, Prosperous, and Inclusive Region sebagai bentuk penegasan posisi ASEAN mengenai perannya dalam menjaga keamanan, perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan Indo-Pasifik. ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) disahkan oleh para pemimpin negara ASEAN pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-34 pada tahun 2019 yang disselenggarakkan di Bangkok. AOIP mengutamakan pendekatan dialog dan kerja sama dengan semua negara yang bersifat terbuka serta inklusif di sektor-sektor prioritas ASEAN seperti ekonomi, maritim, konektivitas, dan pencapaian pembangunan yang berkelanjutan. AOIP juga akan mendorong sinergi negara-negara ASEAN untuk memperkuat mekanisme dalam menghadapi tantangan regional dan global. Disahkannya AOIP akan dijadikan sebagai konsep bersama untuk semakin meningkatkan kerja sama yang akan mendorong terciptanya perdamaian dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik.
ADVERTISEMENT
Selain ASEAN, diplomasi multilateral Indonesia juga dilakukan melalui pertemuan Indonesia-Pacific Forum for Development (IPFD) yang baru saja diselenggarakkan di bali pada bulan Desember ini serta dihadiri oleh sejumlah negara kawasan Indo-Pasifik. Pertemuan ini mengangkat tema Grow and Prosper Together dengan membahas dua isu utama yakni pembangunan ekonomi dan sumber daya manusia. IPFD merupakan manifestasi dari visi Pacific Elevation dan melalui ini, Indonesia akan memiliki engagement yang lebih luas dengan negara kawasan. Dengan munculnya sejumlah tantangan di kawasan Indo-Pasifik, Indonesia menyarankan tiga hal untuk menjadi fokus kawasan Indo-Pasifik kedepannya diantaranya: pertama, memastikan perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan kawasan; kedua, pentingnya membangun kerja sama yang konkret; dan ketiga membuat platform pembangunan yang bersifat komprehensif dan inklusif.
ADVERTISEMENT
Upaya diplomasi yang dilakukan Indonesia untuk mengatasi tantangan dalam kawasan Indo-Pasifik akan terus membuka peluang komunikasi yang baik, mempererat kemitraan, serta meningkatkan hubungan kerja sama ekonomi dan pembangunan dengan negara-negara kawasan Indo-Pasifik. Keadaan yang menguntungkan ini juga akan memberikan dampak baik terhadap kepentingan Indonesia di kawasan. Melalui ini, Indonesia bersama dengan negara lainnya akan mampu menciptakan kawasan yang damai dan stabil terutama dalam menghadapi tantangan rivalitas dari negara-negara great power.