Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kenali Pentingnya Sikap Bodo Amat
21 Januari 2021 19:56 WIB
Tulisan dari sitikhilya06 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Judul buku : Sebuh seni untuk Bersikap Bodo Amat (Judul Asli : The Subtle Art of Not Giving Fuck)
ADVERTISEMENT
Penulis : Mark Manson
Penerbit : Gramedia Widiasarana Indonesia (Penerbit Asli : HarperOne-New York)
Terbit : Jakarta
Cetakan : IV / Mei 2018
Jumlah Halaman : vii + 246 halaman
Pereview : Siti Khilya Putri Saheri
Program Studi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang
Pendahuluan
Buku yang berjudul “Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat” ditulis oleh Mark Manson. Ini adalah buku pertamanya. Buku ini memiliki nilai yang sangat bagus untuk generasi masa ini. Begini nilainya “Agar generasi ini menunjukkan untuk menjadi lebih kuat, lebih bahagia dengan mengerjakan semua masalah dengan lebih baik dan berhenti menjadi orang lain di setiap saat.” Mark Manson menuangkan pikirannya itu ke dalam buku ini.
ADVERTISEMENT
Mark Manson menulis buku ini dan mengajak semua pembacanya agar mengerti batasan-batasan diri dan menerimanya karena inilah sumber kekuatan yang nyata. Semua pasti mengalami ketakutan, kegagalan dan ketidakpastian dan kita tidak bisa mengelak yang akhirnya kita akan menghadapi kenyataan yang menyakitkan. Dan saat itulah kita menemukan keberanian dan kepercayaan diri.
Mark Manson pernah berkata bahwa manusia tak sempurna dan terbatas. Dalam tulisannya “Tidak semua orang bisa menjadi luar biasa, ada para pemenang dan pecundang di masyarakat dan beberapa diantaranya tidak adil dan bukan akibat kesalahan anda.”
Isi
Di bagian pertama Mark Manson mengawali bukunya dengan judul “Jangan Berusaha” dengan kisah hidup Charles Bukowsky, seorang penulis novel dan puisi yang popularitasnya melampaui ekspetasi setiap orang dan terutama ekspetasinya sendiri. di sini menjelaskan, Bukowski dengan kemampuannya untuk selalu bersifat jujur, dia tidak pernah mencoba untuk menjadi orang lain. dia mengakui hal-hal buruk yang dilakukannya ke setiap orang tanpa segan, malu dan ragu.
ADVERTISEMENT
Karya Bukowsky yang awalnya dicap menjijikkan, sangat hancur, dan tidak bermoral, ternyata berhasil jadi pemenang. Bukowsky jadi pemenang karena merasa "nyaman" dengan cerminan dirinya yang dianggap sebuah kegagalan dan merasa masa bodo amat dengan kesuksesan. Dengan julukan "Jangan Berusaha", Bukowsky tidak pernah mengubah dirinya menjadi seperti yang diinginkan orang lain melainkan menjadi dirinya sendiri hingga menang dan dianggap sukses.
Penulis menyikapi kisah Bukowsky ini dengan sebuah pernyataan bahwa kunci kehidupan yang baik memang bukan tentang memedulikan lebih banyak hal, tetapi tentang memedulikan hal sederhana, tentang apa yang benar, dan yang penting saja. Karena di masa sekarang banyak orang ketika kita kurang memedulikan sesuatu kita justru mengerjakan hal itu dengan baik. Kata lain bersikap bodo amat sesungguhnya akan menghasilkan hal yang sangat besar yang membuat semua orang memandang tanpa takut tantangan yang paling menakutkan dan sulit dalam kehidupan untuk mengambil suatu tindakan.
ADVERTISEMENT
Bodo amat ini dijabarkan lebih jauh oleh Manson dan terdapat dalam 3 buah seni
1. Masa bodoh bukan berarti menjadi acuh tak acuh, masa bodoh berarti nyaman saat menjadi berbeda dan menikmatinya hingga sampai ke tujuan kita.
2. Untuk bisa mengatakan bodo amat pada kesulitan, pertama kita harus peduli terhadap sesuatu yang jauh lebih penting dari kesulitan itu. Jadi pada hal sepele katakan bye-bye!
3. Entah kita sadari atau tidak, kita biasanya memilih suatu hal untuk diperhatikan dan ini akan terus membaik mengikuti tingkat kedewasaan.
Di bagian kedua yang berjudul “Kebahagiaan itu Masalah” si penulis Manson menyebutkan bahwa “Kebahagiaan datang dari keberhasilan untuk memecahkan masalah.” Kadangkala masalah yang terjadi ini sederhana saja dan konsepnya sama “Selesaikan masalah tersebut lalu berbahagialah!” tetapi semua orang memiliki pemikiran yang berbeda dan beberapa orang sering menyikapinya tak sesederhana ini. Karena semua orang biasanya sering menyangkalnya dan mengingkari kenyataan yang telah terjadi sehingga menuntun kesedihan dan pengekangan emosional.
ADVERTISEMENT
Orang selalu mengedepankan mental sebagai korban, setiap orang juga memilih meyakini bahwa tidak ada yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini padahal kita bisa daan mampu menghadapi, sehingga tidak mengiring setiap orang pada ketidakberdayaan dan keputusasaan. Kebahagiaan yang dimaksudkan dan dikatakan oleh Manson yang tumbuh dari semua masalah inilah yang membutuhkan perjuangan yang akan menentukan kesuksesan di masa depan yang akan datang.
Bagian yang ketiga ini, Manson sang penulis menuliskan di buku bahwa sejatinya tidak ada dari kita yang sempurna dan istimewa. Karena kenyataannya menanamkan keyakinan pada orang lain bahwa mereka istimewa justru bisa menciptakan tampilan kepercayaan diri yang lebih tinggi. Dan meyakinkan diri sebagai makhluk yang istimewa adalah keyakinan yang akan membuat kita gagal. Menurut sang penulis Manson mengapresiasi pengalaman sederhana dalam hidup dan penerimaan terhadap eksistensi diri yang sedang-sedang saja, akan membebaskan kita untuk menuntaskan apa yang sungguh ingin kita selesaikan tanpa penilaian atau ekspetasi yang berlebihan.
ADVERTISEMENT
Sang penulis menjelaskan di bagian ini dengan judul “Nilai Penderitaan” tentang self improvement yang sesungguhnya dengan memprioritaskan dan memilih nilai-nilai yang lebih baik untuk dipedulikan. Disaat kita peduli pada hal yang lebih baik maka kita akan mendapatkan masalah yang lebih baik sehingga hidup yang kita jalani akan jadi lebih baik lagi.
Di bagian ini membahas masyarakat yang demokratis dan bebas pasti memiliki pandangan yang berbeda. Kemudian penulis menyarankan kita di dalam buku ini untuk memilih pertempuran dengan hati-hati sambil terus mencoba sedikit berempati terhadap mereka yang kita sebut "lawan". Buku ini mendahulukan nilai kejujuran dan keterbukaan setiap orang dalam berdemokrasi dan serta menerima keraguan yang muncul atas nilai yang sudah di putuskan.
ADVERTISEMENT
Penulis Manson dalam buku ini mendorong pembacanya untuk lebih maju. Penulis juga menelaah hal ini dan memberikan kesimpulannya bahwa diri sendiri adalah sumber inspirasi bagi diri kita sendiri. Kita bisa melakukan apa saja untuk menginspirasi motivasi agar tetap ada di diri kita sendiri.
Bagian ini menjelaskan bahwa pentingnya berkata tidak dan mengedepankan berkata tidak untuk menolak sesuatu. Karena jika kita menolak akan memberikan waktu untuk kita agar lebih berpikir lebih jauh lagi. Maksud dari berkata di sini agar kita membatasi diri sendiri untuk tidak terlalu mengapresiasi.
Penutup
Kelebihan buku ini memiliki judul buku yang menarik, yang membuat pembacanya penasaran terhadap isi buku. Buku ini juga membuat pembaca termotivasi dan inspirasi yang terkandung di dalamnya. Kekurangan dalam buku ini ada kata sulit dipahami.
ADVERTISEMENT