Konten dari Pengguna

Pentingnya Akuntansi Karbon dalam Keberlangsungan di Era Digital

Siti Najwa Fauzi
Mahasiswa Akuntansi ITB Ahmad Dahlan Jakarta
25 Desember 2024 8:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Siti Najwa Fauzi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.freepik.com/free-photo/women-working-renewable-energy-project_13109329.htm#fromView=search&page=1&position=8&uuid=11316ce6-59bf-46af-b6ed-38a85991a75b
zoom-in-whitePerbesar
https://www.freepik.com/free-photo/women-working-renewable-energy-project_13109329.htm#fromView=search&page=1&position=8&uuid=11316ce6-59bf-46af-b6ed-38a85991a75b
ADVERTISEMENT
Akuntansi karbon adalah pendekatan inovatif dalam pengelolaan keberlanjutan perusahaan dengan mengukur, melaporkan, dan mengurangi emisi karbon yang dihasilkan. Di era digital, isu perubahan iklim telah menjadi perhatian utama, terutama karena emisi karbon terus meningkat akibat perkembangan industri dan teknologi. Akuntansi karbon menjadi instrumen penting dalam upaya global untuk mencapai netralitas karbon dan mendukung keberlanjutan lingkungan hidup.
ADVERTISEMENT

Definisi dan Konsep Akuntansi Karbon

Akuntansi karbon melibatkan proses pencatatan dan pelaporan emisi gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan oleh aktivitas perusahaan. Proses ini mencakup pengukuran emisi karbon dari sumber langsung dan tidak langsung, seperti energi yang digunakan dan rantai pasok. Standar seperti National Carbon Accounting Standards (NCAS) dan pedoman dari United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) banyak digunakan untuk mengukur emisi karbon perusahaan secara konsisten dan transparan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi potensi pengurangan emisi dan mematuhi regulasi yang berlaku di tingkat nasional maupun internasional.

Peran Era Digital dalam Akuntansi Karbon

Transformasi digital telah meningkatkan efisiensi dalam proses akuntansi karbon. Teknologi seperti big data, kecerdasan buatan (AI), dan Internet of Things (IoT) memungkinkan pengumpulan data emisi secara real-time, sehingga pengukuran dan analisis menjadi lebih akurat. Contohnya, penggunaan sensor IoT dalam industri manufaktur membantu mendeteksi emisi pada setiap tahap produksi, yang kemudian dapat direduksi dengan metode yang lebih ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, platform digital berbasis blockchain memungkinkan pelaporan karbon yang transparan, meminimalkan risiko manipulasi data, dan membangun kepercayaan antara perusahaan dan pemangku kepentingan.

Manfaat Akuntansi Karbon dalam Keberlanjutan

https://www.freepik.com/free-photo/team-meeting-renewable-energy-project_13109330.htm
1. Pengurangan Risiko Lingkungan
Akuntansi karbon membantu perusahaan memahami dampak operasional mereka terhadap lingkungan. Dengan mengidentifikasi sumber emisi terbesar, perusahaan dapat menerapkan strategi pengurangan emisi yang efektif, seperti transisi ke energi terbarukan atau perbaikan proses produksi.
2. Kepatuhan Regulasi
Regulasi lingkungan seperti Carbon Trading dan Carbon Tax diadopsi di banyak negara, termasuk Indonesia, sebagai langkah untuk menekan emisi karbon. Akuntansi karbon membantu perusahaan memenuhi kewajiban regulasi ini dengan menyediakan laporan emisi yang terverifikasi.
3. Meningkatkan Reputasi Perusahaan
Perusahaan yang aktif dalam inisiatif keberlanjutan memiliki nilai reputasi yang lebih tinggi di mata konsumen dan investor. Hal ini memberikan keuntungan kompetitif di pasar, terutama di tengah meningkatnya kesadaran publik terhadap isu lingkungan.
ADVERTISEMENT

Tantangan dalam Implementasi Akuntansi Karbon

Implementasi akuntansi karbon tidak terlepas dari tantangan, seperti kurangnya pemahaman mengenai standar pengukuran karbon, biaya awal yang tinggi, serta kurangnya regulasi yang seragam. Di Indonesia, perusahaan masih menghadapi kesenjangan dalam mengintegrasikan akuntansi karbon ke dalam laporan keuangan secara formal sesuai PSAK 57 dan PSAK 32.

Kesimpulan

Akuntansi karbon memainkan peran penting dalam mendukung keberlanjutan di era digital. Dengan memanfaatkan teknologi digital, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi proses akuntansi karbon dan memperkuat upaya keberlanjutan. Meski masih menghadapi berbagai tantangan, integrasi akuntansi karbon menjadi kebutuhan yang tidak dapat dihindari untuk mencapai masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.