Konten dari Pengguna

Menyingkap Kecerdasan dan Bakat Terpendam

Siti Nurul Maulidah
Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
12 Desember 2023 11:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Siti Nurul Maulidah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber foto: www.istockphoto.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber foto: www.istockphoto.com
ADVERTISEMENT
Bakat khusus adalah kualitas atau kondisi yang dimiliki individu, yang berkemungkinan individu untuk selalu berkembang di masa yang akan mendatang. Bakat juga dapat diartikan sebagai kemampuan bawaan seseorang berupa potensi khusus dan jika memperoleh kesempatan berkembang dengan baik, maka akan muncul kemampuan khusus dalam bidang tertentu sesuai potensinya. (Uyun & Warsah, 2021)
ADVERTISEMENT
Multiple Intelligence adalah kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam situasi yang nyata. Teori Multiple Intelligence dikemukakan dan dikembangkan oleh Howard Gardner, seorang psikolog perkembangan dan profesor pendidikan dari Graduate School of Education, Harvard University, Amerika Serikat. Menurut Gardner, Intelligence bukanlah kemampuan seseorang untuk menjawab soal tes IQ dalam ruang tertutup yang terlepas dari lingkungannya, melainkan kemampuan seseorang untuk memecahkan persoalan yang nyata dalam berbagai situasi. Semakin seseorang terampil dan mampu menyelesaikan persoalan kehidupan dalam berbagai situasi kompleks, maka akan semakin tinggi intelegensinya.
Sumber foto: www.istockphoto.com
Penemuan Gardner tentang Multiple Intelligence adalah istilah yang digunakan oleh Howard Gardner untuk menunjukan bahwa pada dasarnya manusia memiliki banyak kecerdasan. Intellegence seseorang dapat dikembangkan melalui pendidikan dan jumlahnya sangat banyak, hal ini berbeda dengan konsep lama yang menyatakan bahwa Intellegence seseorang tetap mulai sejak lahir sampai kelak dewasa, dan tidak dapat diubah secara signifikan. Gardner menyusun daftar 7 kecerdasan dalam buku Frames of Mind (1983), kemudian dalam buku Intelligence Reframed (1999), ia menambahkan adanya dua kecerdasan baru. Berikut ini adalah jenis kecerdasan menurut Gardner yaitu: (Paul, 2007)
ADVERTISEMENT
1. Kecerdasan Linguistik (Linguistic Intelligence)
Menurut Thomas Armstrong (2005), kecerdasan linguistik atau word smart adalah kemampuan menggunakan kata-kata secara efektif, baik lisan (moderator, pembicara atau pendongeng) maupun tulisan (penyair, penulis, editor atau lainnya)
2. Kecerdasan Logis Matematis (Logical-Mathematical Intelligence)
Kecerdasan logis matematika sebagai kemampuan penalaran ilmiah, perhitungan secara matematis, berpikir logis, penalaran induktif/deduktif, dan ketajaman pola abstrak serta hubungannya. (Gardner, 2013)
3. Kecerdasan Visual Spasial (Spatial Intelligence)
Menurut Gardner yang dikutip oleh Agus Efendi (2013), kecerdasan visual-spasial diartikan sebagai kemampuan untuk memberikan gambar-gambar dan imajinasi, serta kemampuan dalam mentransformasikan dunia visual-spasial, termasuk didalam kemampuan menciptakan representasi grafis, berpikir 3 dimensi, serta menciptakan ulang dunia visual.
ADVERTISEMENT
4. Kecerdasan Musikal (Musical Intelligence)
Kecerdasan musik adalah kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan dan menikmati bentuk-bentuk musik serta suara (kepekaan terhadap ritme, melodi, serta timbre dari musik yang didengar).
5. Kecerdasan Gerak Tubuh (Bodily-Kinesthetic Intelligence)
Dalam buku Multiple Intelligences, Gardner (2003) mengemukakan sebuah ilustrasi. Dari ilustrasi tersebut dapat dipahami bahwa orang yang memiliki kecerdasan kinestetik-badani mampu memahami sesuatu yang berkaitan dengan gerakan badan sebelum dia memperoleh latihan secara formal, atau bisa memahami dan melakukan gerakan dengan tepat hanya dengan latihan yang relatif singkat. Dengan kata lain, kecerdasan tubuh adalah kecerdasan atletik dalam mengontrol tubuh seseorang dengan sangat cermat.
6. Kecerdasan Interpersonal (Interpersonal Intelligence)
Kecerdasan interpersonal adalah keahlian seseorang untuk memahami apa yang dirasakan oleh orang lain yang berada di sekitar kita, seperti memahami suasana hati dan apa yang dirasakan oleh orang disekitar kita dengan merespon sesuai dengan keadaannya.
ADVERTISEMENT
7. Kecerdasan Intrapersonal (Intrapersonal Intelligence)
Kecerdasan intrapersonal merupakan kemampuan seseorang untuk peka terhadap perasaan dirinya sendiri. Kecerdasan ini mencakup kesadaran akan kekuatan dan kelemahan diri, suasana hati, motivasi, temperamen, serta keinginannya.
8. Kecerdasan Naturalis atau Lingkungan (Naturalist Intelligence)
Kecerdasan naturalis merupakan kemampuan seorang siswa (peserta didik), guru (pendidik) untuk peka terhadap lingkungan alam. Kecerdasan naturalistik memiliki keahlian dalam pengenalan dan pengklasifikasian spesies di lingkungan sekitar, tak hanya itu, kecerdasan ini mencakup kepekaan terhadap fenomena alam serta membedakan objek tak hidup.
9. Kecerdasan Eksistensial (Existential Intelligence)
Kecerdasan ini mencakup kemampuan menempatkan diri dalam hubungan dengan jangkauan yang lebih luas dan menempatkan diri dalam hubungan dengan berbagai aspek eksistensial manusia, misalnya makna hidup, arti kematian, nasib dunia fisik dan psikologis, serta pengalaman mendalam seperti cinta pada sesama atau keterlibatan total dalam karya seni.
ADVERTISEMENT
Menurut Conny Semiawan dan Utami Munandar menjelaskan bahwa berbeda dengan kemampuan yang menunjuk pada suatu kinerja (performance) yang dapat dilakukan sekarang. Sedangkan bakat dapat dikategorikan sebagai potensi masih memerlukan pendidikan dan pelatihan agar dapat terus berkembang. Berbagai faktor dapat mempengaruhi perkembangan bakat khusus seseorang yang dikelompokkan menjadi 2, yaitu faktor internal dan eksternal. Berikut faktor internal yang berasal dari dalam diri individu. (Asrori, 2008):
a. Minat dan motif berprestasi
b. Keberanian mengambil resiko
c. Keuletan dalam menghadapi tantangan
d. Kegigihan atau daya juang dalam mengatasi kesulitan yang timbul.
Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari lingkungan individu tumbuh dan berkembang, yang meliputi (Ali & Asrori, 2005):
ADVERTISEMENT
a) Kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri
b) Sarana dan prasarana
c) Dukungan dan dorongan orang tua atau keluarga
d) Lingkungan tempat tinggal
e) Pola asuh orang tua
Sumber foto: pixabay.com
Sumber foto: pixabay.com
Bakat lahir dan tumbuh pada masa kanak-kanak sampai remaja, dalam proses perkembangan bakatnya dapat dipengaruhi pengalaman dan pola pikir di dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat sekitar. Bakat seorang anak perlu adanya dorongan dan dukungan, agar dapat berkembang secara maksimal. Bentuk dukungan tersebut diperoleh dari lingkungan sekitarnya (keluarga dan sekolah), karena karakter dan kepribadian anak akan mencerminkan bagaimana lingkungan sekitarnya.
Menurut Uyun dan Warsah (2021), bakat sama halnya dengan Intellegence merupakan warisan dari orang tua, pada umumnya anak-anak dapat diketahui bakatnya oleh orang tuanya sejak dari kecil. Biasanya anak yang memiliki bakat dalam suatu bidang, dia akan gemar sekali melakukan atau membicarakan bidang tersebut. Pengukuran bakat pada anak tidak bisa dilakukan jika masing masing anak tersebut tidak mengetahui bakatnya dalam bidang apa, untuk itu ada beberapa cara mengidentifikasi bakat seseorang, melalui tes bakat (aptitude test), observasi terhadap minat, dan pengalaman atau latihan.
Sumber foto:https://www.istockphoto.com
Perwujudan nyata dari bakat dan kemampuan adalah prestasi, karena bakat dan kemampuan seseorang sangat menentukan prestasinya. Misalnya seseorang yang memiliki bakat dibidang matematika, maka prestasi yang menonjol dalam bidang tersebut adalah mengikuti kegiatan perlombaan di tingkat nasional hingga internasional. (Parnawi, 2901)
ADVERTISEMENT
Perlu ditekankan bahwa bakat masih bersifat potensial, seseorang yang berbakat belum tentu mampu mencapai prestasi yang tinggi dalam bidangnya, jika tidak mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan bakatnya secara maksimal. Bakat khusus yang memperoleh kesempatan maksimal dan dikembangkan sejak dini, serta didukung berbagai fasilitas dan motivasi yang tinggi maka akan berdampak positif, yaitu berupa prestasi unggul.
Daftar Bacaan
ADVERTISEMENT