Konten dari Pengguna

Emosional Orang Tua Berdampak pada Anak

Siti Zahrotul Humaeroh Aeniyah
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang, Program Studi Ilmu Komunikasi Angkatan tahun 2020.
30 November 2021 13:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Siti Zahrotul Humaeroh Aeniyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Perlakuan orang tua sangat berpengaruh pada anak ketika dewasa nanti. Foto : Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Perlakuan orang tua sangat berpengaruh pada anak ketika dewasa nanti. Foto : Pixabay
ADVERTISEMENT
Hai, parents perlu anda ketahui bahwa tumbuh kembang anak tidak lepas dari peran orang tua yang membesarkan dan mendidiknya. Orang tua memiliki peran yang besar dalam proses tumbuh kembang anak mulai dari bayi hingga dewasa.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana jika anak dibesarkan oleh orang tua yang tidak matang secara emosional?
Psikolog, Disya Arinda menjelaskan tentang akibat yang akan dialami oleh anak jika dibesarkan oleh orang tua yang tidak matang secara emosional ketika sudah dewasa.
Menurut Disya Arinda, orang tua yang emosinya tidak matang disebut Emotionally Immature Parents (EIP). Dan EIP ini bisa terjadi karena orang tersebut mengalami emotional loneliness (kesepian emosional).
Emotional loneliness inilah yang tidak disadari dan diatasi pada akhirnya dapat diteruskan ke anak dalam pola asuh ketika menjadi orang tua,” katanya.
“Kondisi seperti ini apabila tidak ditangani maka berpotensi menjadi tidak matang secara emosional di usia dewasa ketika sudah menjadi orang tua” kata Psikolog, Disya Arinda dari akun Twitternya @disyarinda.
ADVERTISEMENT
Psikolog Disya Arinda menjelaskan bahwa seumur hidup manusia dari lahir hingga akhir hayat, membutuhkan emotional intimacy. Emotional intimacy ini menurut Disya Arinda harus dibangun dari lingkup terkecil dan disediakan oleh orang tua dan keluarga.
“Sayangnya, tidak semua orang tua sadar dan mau mengerti bahwa membangun emotional intimacy itu perlu banget”, ujarnya.
Disya Arinda juga menjelaskan bahwa emotional intimacy memiliki bentuk yang beragam, mulai yang paling mendasar seperti, orang tua mau mendengarkan, memahami, terbuka, terhubung, dekat dan percaya. Sehingga anak merasa aman dan nyaman bersama orang tua.
Anak yang diasuh oleh orang tua secara emosional yang tidak matang maka akan sering mendapatkan penolakan atau bentuk ketidaksetujuan dari orang tua. Orang tua yang emosinya tidak matang biasanya cenderung berkomunikasi satu arah, entah itu terbiasa memerintah, memberi tuntutan atau tidak ada respon dengan baik yang dilakukan olehnya.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut membuat anak menjadi susah melakukan diskusi, karena sering kali orang tua memaksakan pendapatnya.
Psikolog, Disya Arinda juga mengatakan orang tua yang tidak matang secara emosional selalu ingin menjadi pusat perhatian dalam pembicaraan dan memaksa orang lain untuk mendengarkannya.
Anak tentu tidak menyukai sikap orang tua yang semacam ini, ada 2 hal yang terjadi pada anak jika orang tua tidak bisa menstabilkan emosinya.
Pertama, kata Disya Arinda adalah anak sering kali merasa was - was dan takut dalam bersikap.
“Bagi orang tua yang tidak matang secara emosional kemarahannya bisa diatasi oleh orang lain, marahnya hanya akan reda apabila orang lain melakukan sesuatu yang menenangkan atau menyenangkan. Biasanya, anak-anaknya lah yang bertanggung jawab untuk itu,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Nyatanya, hal tersebut bukan tanggung jawab anak untuk mengatasi kemarahan orang tuanya, untuk kalian para orang tua jangan membebankan anak akan emosi yang anda rasakan, jika anda merasa marah cobalah untuk beristirahat atau keluar sejenak menenangkan pikiran. Bukan membebankan anak untuk mencoba menstabilkan emosi anda.
Kedua, anak menjadi kurang punya kesempatan untuk merasa dipahami dan ketika dewasa anak akan sering bingung sama emosinya sendiri.
Kondisi seperti ini bisa menghambat anak ketika dewasa akan ragu-ragu dan cemas dalam mengambil keputusan dalam hidupnya.
Karena saya yakin semua orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya, namun orang tua juga harus tahu bagaimana memperlakukan anak dengan baik dengan bisa memahami serta mendengarkan keluh kesah anak tanpa menghakiminya. Itu termasuk langkah dasar dan awal yang sangat penting dalam pola asuh yang tepat bagi orang tua dalam berkomunikasi dan menciptakan hubungan yang baik antara orang tua dan anak.
ADVERTISEMENT