Konten dari Pengguna

8 Hal yang Sebaiknya Kamu Tahu Sebelum Menikah

Skata
SKATA adalah sebuah inisiatif digital yang mendukung pemerintah Indonesia dalam membangun keluarga melalui perencanaan yang lebih baik. SKATA lahir tahun 2015 melalui kerjasama antara Johns Hopkins CCP dan BKKBN.
5 Mei 2023 9:25 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Skata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
8 Hal yang Sebaiknya Kamu Tahu Sebelum Menikah
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kirain nih, udah kenal banget pasangan sebelum menikah. Punya selera musik yang sama, nyambung kalau ngobrolin topik terkini, sampai “luwesnya” dia kalau main sama keponakannya, bikin hati makin mantap menikah dengannya. Pokoknya hampir sempurna deh! Sampai akhirnya menikah, eh ternyata ada banyak sisi lain dari pasangan yang enggak muncul (dan mungkin lupa dibahas) waktu pacaran. Dan, hal-hal ini ternyata kok cukup mengganggu hubungan. Seandainya aku tahu hal ini sebelum menikah…
ADVERTISEMENT
Apa sih, hal yang sebaiknya kita tahu sebelum menikah?
1. Gimana kondisi keuangan dia?
Ngomongin soal uang memang enggak gampang, tapi penting untuk dibahas sebelum menikah. Kenapa? Karena kita perlu tahu kondisi keuangannya. Bagaimana pendapatannya, jumlah hutangnya, siapa saja tanggungannya, kesemuanya akan menjadi bagian dari tanggung jawabnya (dan kita) selepas menikah. Jadi jujur soal kondisi keuangan adalah KUNCI awal gerbang pernikahan.
2. Mau punya anak, enggak?
Isu soal childfree kini marak ke permukaan. Kalau berdua saling sepakat sih enggak masalah. Tapi kalau ternyata salah satu ingin punya anak sementara satunya tidak, wah bisa jadi konflik berat. Enggak cuma sekadar ingin punya anak atau enggak, tapi juga jumlah anak yang diinginkan dan bagaimana cara membesarkannya perlu dibahas sebelum menikah. Kalau bisa meminimalisir potensi konflik berhubungan dengan anak dari awal, kenapa enggak?
ADVERTISEMENT
3. Apa arti agama dan kepercayaan buat dia?
Kenapa ini penting, karena berhubungan dengan cara kita memandang hidup dan menjalaninya. Pasangan yang saling berpegang dalam satu agama saja bisa saja berbeda pemahaman tentang sejumlah hal. Apalagi, yang berbeda keyakinan. Meskipun akan lebih mudah kalau seagama, namun perbedaan agama bisa dijembatani dengan pembahasan yang detil sebelum mengangguk iya untuk pernikahan. Agama dan kepercayaan juga penting berkaitan dalam membesarkan anak. Memastikan satu pandangan dalam hal ini sangat krusial!
4. Bagaimana pola asuh orang tuanya ketika membesarkannya
Terdengar berat, ya… apalagi saat pacaran maunya bahas yang indah-indah aja. Padahal, pola pengasuhan orang tuanya sangat berpengaruh terhadap tingkah laku dan pola pikirnya loh! Bagaimana cara orang tuanya membesarkannya bisa menentukan bagaimana ia berdiskusi dengan kita, caranya mengambil keputusan, serta cara dia membesarkan anaknya nanti.
ADVERTISEMENT
5. Riwayat penyakit yang dimiliki dan masih dimiliki hingga saat ini
Nah, ini kenapa penting banget untuk kita melakukan skrining kesehatan pranikah, supaya kita bisa tahu riwayat penyakit apa yang dimiliki dan kondisi kesehatannya saat ini. Enggak cuma pasangan, tapi kita juga perlu paham kondisi kesehatan kita. Ini berhubungan juga dengan kondisi reproduksi apabila ingin memiliki anak atau memulai program hamil.
6. Pergaulannya, gimana sih?
“Pas pacaran dikenalin sih sama teman-temannya, tapi banyakan pergi berdua dan dunia serasa milik berdua aja!” Padahal, kenal dengan lingkungannya bisa membantu kita mengenal dia lebih dalam secara objektif. Teman juga bisa memperlihatkan bagaimana karakter dia dalam lingkungan sosial. Katanya juga nih, teman itu ekspresi dari pribadi kita loh. Jadi dengan mengenal teman-temannya, kita secara enggak langsung bisa menilai pribadinya.
ADVERTISEMENT
7. Apa bahasa cintanya?
Kadang, kita mengenal bahasa cinta pasangan ketika sudah menikah. Ada pula yang harus melewati konflik dulu baru mencoba mengenal cara menghadapinya dengan bahasa cinta. Enggak apa sih, kalau dalam pernikahan kita belajar sambil berjalan. Namanya juga saling mengenal seumur hidup, kan? Namun, akan lebih baik jika kita sudah paham apa bahasa cintanya dari sebelum menikah. Biar apa? Biar pasangan merasa disayang, dan sebaliknya. "Tangki cinta" yang penuh bisa mencegah konflik berlarut.
8. Pahami latar belakang keluarganya
Mengenal bibit, bebet, dan bobot bukan hal yang mengada-ada. Ada alasannya kenapa kita perlu kenal latar belakang keluarga sebelum menikah. Ini untuk antisipasi perbedaan pandangan dan gaya pengasuhan menurut adat dan budaya (apabila ada) di keluarganya.
ADVERTISEMENT
Menikah memang proses mengenal pasangan lebih dalam. Enggak selamanya pasangan menjadi pribadi yang sama dari sebelum menikah. Tapi kalau kita punya waktu untuk bisa mengenalnya lebih dalam sebelum menikah, potensi konflik akan jauh berkurang. Biar ngobrol seputar pasangan bisa lebih lancar, ikut kelas Komunikasi dengan Pasangan bersama psikolog Karina Adistiana, M.Psi di www.demikita.id yuk!
Image by jcomp on Freepik