Ini Cara Menakar Porsi MPASI dengan Tangan Bayi

Skata
SKATA adalah sebuah inisiatif digital yang mendukung pemerintah Indonesia dalam membangun keluarga melalui perencanaan yang lebih baik. SKATA lahir tahun 2015 melalui kerjasama antara Johns Hopkins CCP dan BKKBN.
Konten dari Pengguna
24 Agustus 2021 9:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Skata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ini Cara Menakar Porsi MPASI dengan Tangan Bayi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Semua bahan untuk membuat MPASI sang buah hati rasanya sudah lengkap. Tapi tunggu, semua resep MPASI berdasarkan takaran gram. Kalau tak ada timbangan, takaran porsinya bakal tidak tepat. Hmmm, mengapa tak menggunakan ukuran tangan bayi saja?
ADVERTISEMENT
Bagaimana caranya?
Cara mengukur porsi masing-masing nutrisi yaitu dengan menggunakan tangan si bayi (bukan telapak tangan kakaknya atau kita, ya) dalam berbagai posisi. Porsi ini adalah porsi sekali makan. Begini caranya:
Sumber: Instagram @drtanshotyen
Apakah makanan diukur saat masih mentah?
Lakukan penakaran pada makanan saat sudah matang, bukan saat masih mentah. Jika ingin memasak untuk porsi satu hari, kita bisa langsung mengalikannya dengan tiga porsi.
Mengapa langsung menu lengkap? Bukannya MPASI harus diawali dengan menu tunggal/satu jenis?
ADVERTISEMENT
Dokter sekaligus pakar gizi, Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum, dalam Health Kompas.com menyarankan menu 4 bintang daripada menu tunggal untuk bayi usia 6-24 bulan karena pemenuhan gizinya harus seimbang. Menu 4 bintang meliputi:
Kecuali buah, semua bintang dapat disajikan menjadi satu dalam bentuk bubur.
Bagaimana jika porsi telapak tangan terlalu banyak untuk bayi?
Bagi dalam dua porsi. Misal, separuh porsi untuk sarapan, lalu berikan separuh sisanya dua jam kemudian.
ADVERTISEMENT
Makan tak sekadar makan....
Perlu diingat juga ya, bahwa memberi makan bayi tak sekedar memenuhi kebutuhan tumbuh kembangnya tapi juga sebagai pembelajaran dan kasih sayang. Jadi perhatikan respon bayi saat sesi makan, kenali tanda lapar dan kenyang pada anak. Lakukan kontak mata dan bicaralah selama proses makan.
Jika sudah bisa, motivasi anak untuk mencoba makan sendiri, dan dampingi anak selama proses makan. Ajak anak makan bersama, agar ia mencontoh kebiasaan baik makan keluarganya. Selamat mencoba!