Jangan Lewatkan Foreplay demi 4 Manfaat Ini

Skata
SKATA adalah sebuah inisiatif digital yang mendukung pemerintah Indonesia dalam membangun keluarga melalui perencanaan yang lebih baik. SKATA lahir tahun 2015 melalui kerjasama antara Johns Hopkins CCP dan BKKBN.
Konten dari Pengguna
2 Desember 2020 9:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Skata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jangan Lewatkan Foreplay demi 4 Manfaat Ini
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat masih pengantin baru, foreplay alias pemanasan nampaknya menjadi menu wajib sebelum berhubungan seksual. Aktivitas seksual seperti mencium, memeluk, membelai, bahkan ngobrol pun bisa menjadi salah satu bentuk foreplay. Namun, setelah hadirnya anak dalam pernikahan, foreplay mendadak tidak sempat dilakukan. Tidak hanya foreplay, hubungan seks pun bisa berkurang frekuensinya. Kalaupun tidak, kualitas dan durasinya mungkin berbeda. Kelelahan Anda dan pasangan saat bekerja, mengurus anak, juga urusan domestik menguras tenaga dan pikiran sehingga bisa mencuri waktu berhubungan seks seminggu sekali saja patut disyukuri. Foreplay? Mana sempat.
ADVERTISEMENT
Padahal, foreplay memiliki banyak manfaat bagi Anda dan pasangan lho, sehingga sebaiknya disempatkan. Berikut ini adalah manfaat foreplay yang membuat Anda sayang melewatkannya.
1. Membuat seks lebih menyenangkan
Saat Anda dan pasangan melakukan foreplay, misalnya berciuman, maka tubuh pun mengeluarkan hormon oksitosin, serotonin, dan dopamin. Ketiga hormon tersebut mampu membuat suasana hati menjadi lebih baik serta mengurangi stres. Tidak ada yang lebih menyenangkan selain ketika Anda dan pasangan sama-sama menikmati seks, bukan?
2. Mencegah vagina nyeri dan lecet
Ada kalanya ketika hubungan seks dilakukan tergesa-gesa, vagina belum cukup licin sehingga rasa nyeri datang. Bukan tak mungkin, rasa perih bertahan setelah hubungan seks, termasuk hingga keluar flek. Ini tandanya, vagina belum cukup terlubrikasi oleh cairan alami vagina yang keluar dalam kondisi terangsang. Rangsangan melalui foreplay dapat meningkatkan aliran darah ke vagina dan melubrikasi vagina sehingga bisa mencegah nyeri saat penetrasi dilakukan.
ADVERTISEMENT
3. Meningkatkan kemungkinan orgasme bagi wanita
Penelitian yang dimuat di researchgate.net menunjukkan bahwa hampir 100% pria mengalami orgasme saat berhubungan seks, sementara hanya 31-40% pria yang mengalaminya. Adanya foreplay sebagai menu pembuka sesi hubungan seks dapat memperbesar kemungkinan pihak wanita mengalami orgasme, khususnya jika foreplay dilakukan dengan melakukan rangsangan area klitoris. Jika hubungan seks hanya semata melakukan penetrasi, kecil kemungkinan wanita akan merasakan orgasme.
4. Mempererat hubungan dengan pasangan
Bukan hanya masalah teknik foreplay yang bisa mendekatkan Anda dan pasangan, namun lebih kepada komunikasi yang Anda lakukan untuk saling mengungkapkan hubungan seksual seperti apa yang diinginkan. Perasaan didengarkan dan dimengerti termasuk dalam urusan ranjang tentu menambah keharmonisan suami istri.
ADVERTISEMENT
Melewatkan foreplay tidak selalu karena pasangan egois…
Ya, karena dalam budaya ketimuran seks masih dianggap sebagai sesuatu yang tabu dibicarakan. Begitu juga halnya dengan mencoba hal baru saat berhubungan seks, berbicara secara terbuka tentang hubungan seks yang baru saja dilakukan atau yang diinginkan. Artinya, rasa malu, tidak nyaman, dan tidak percaya diri bisa juga menjadi penyebabnya.
Ketidaktahuan akan seni berhubungan seksual bisa menjadi penyebab lain monotonnya sesi bercinta Anda dan pasangan.
Komunikasi dengan pasangan juga akan menentukan ada tidaknya dan lama tidaknya foreplay saat berhubungan seks. Komunikasikan pada pasangan jika Anda masih belum “panas” sehingga durasi pemanasan bisa diperpanjang.
Bagaimana cara melakukan foreplay?
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, foreplay tidak harus selalu melibatkan ciuman dan belaian. Mengirim pesan mesra dan “menjurus” bisa menjadi foreplay saat Anda dan pasangan masih belum bertemu. Apalagi, jika adanya anak (dan anggota keluarga lain di rumah) membuat foreplay jadi sulit dilakukan. Menonton film romantis berdua juga menjadi foreplay yang disukai wanita, termasuk juga mengobrol berdua.
Jika Anda dan pasangan lebih menyukai foreplay yang lebih eksplisit, memberi pijatan sensual, mandi atau berenang bersama (di tempat pribadi), mendiskusikan gaya seks yang diinginkan (ya, membicarakannya saja tentu bisa membangkitkan gairah), atau melakukan sentuhan langsung di titik erotis adalah pilihannya. Bagi beberapa pasangan, foreplay dengan bantuan sex toys juga bisa menjadi hal yang menyenangkan sekaligus menantang.
ADVERTISEMENT
Yang mana saja pilihan Anda, pastikan Anda dan pasangan sama-sama menikmati ya!