Jika Tetap Harus Bekerja

Skata
SKATA adalah sebuah inisiatif digital yang mendukung pemerintah Indonesia dalam membangun keluarga melalui perencanaan yang lebih baik. SKATA lahir tahun 2015 melalui kerjasama antara Johns Hopkins CCP dan BKKBN.
Konten dari Pengguna
27 Maret 2020 9:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Skata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bekerja. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bekerja. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Tidak semua orang beruntung bisa bekerja dari rumah atau #dirumahaja selama pandemi corona berlangsung. Ada yang tetap berusaha berpikir positif saat harus berdesakan dalam transportasi publik saat menuju ke tempat kerja.
ADVERTISEMENT
Ada yang bekerja di sektor penting yang menyangkut kebutuhan banyak orang sehingga keberadaannya tak mungkin digantikan atau dikerjakan dari rumah, seperti teknisi di sektor energi, telekomunikasi, dan transportasi, sekuriti, pegawai bank, pramuniaga di supermarket, maupun jasa ekspedisi yang dalam situasi ini perannya amat dibutuhkan. Ini belum termasuk tenaga medis dan karyawan rumah sakit.
Di sektor informal, lebih banyak lagi yang harus tetap bekerja karena penghasilannya bersifat harian. Artinya, jika tidak bekerja maka tidak ada pemasukan. Pedagang sayur, driver ojek online, usaha toko kelontong, atau warung makan adalah beberapa di antaranya.
Bagi mereka yang tersebut di atas, bekerja atau tidak bukanlah pilihan. Namun, mengikuti prosedur yang disarankan pemerintah untuk pertahanan dari infeksi virus corona adalah pilihan, jika tidak dapat dikatakan sebagai keharusan. Bagaimana langkah aman yang dapat dilakukan jika harus tetap bekerja? Ikuti panduan berikut, disarikan dari panduan WHO, laman covid19.go.id, serta laman KSP RI (Kantor Staf Presiden).
ADVERTISEMENT
1. Jaga jarak minimal 1 meter
Meskipun setiap tempat kerja memiliki pengaturan meja kerja masing-masing, usahakan untuk menjaga jarak minimal 1 meter saat berinteraksi dengan rekan kerja. Jika tidak bisa, gunakan masker untuk perlindungan ekstra.
2. Kurangi interaksi yang tidak mendesak
Jika tidak terlalu penting, hindari bercakap-cakap. Jika pembicaraan masalah kerja termasuk rapat bisa dilakukan via intranet atau WhatsApp akan lebih baik. Jika ada budaya bersalaman dengan rekan kerja di pagi hari, hilangkan dulu untuk sementara. Hindari pula berbagi alat dengan rekan kerja baik alat tulis, alat makan, maupun perlengkapan ibadah.
3. Sering mencuci tangan
Cuci tangan lebih sering, apalagi jika Anda bekerja di tempat pelayanan yang bertemu dengan banyak orang atau menggunakan alat yang digunakan oleh banyak orang. Cuci tangan menggunakan sabun di bawah air mengalir selama 20 detik. Jika hal ini tidak mungkin dilakukan, misalnya Anda adalah customer service atau kasir, sediakan hand sanitizer di meja.
ADVERTISEMENT
4. Lakukan etika bersin/batuk
Mungkin Anda tidak merasa sakit, namun bersin atau batuk dapat dipicu oleh hal sepele seperti AC yang terlalu dingin atau tersedak. Ingat selalu etika bersin dan batuk, dengan menutup mulut menggunakan siku bagian dalam. Jika mendadak gejala bertambah sering, gunakan masker atau tisu untuk menutup area hidung dan mulut saat bersin. Segera buang ke wadah sampah tertutup.
5. Membawa bekal
Jika makan siang biasanya menjadi ajang berkumpul bersama rekan kerja, kini saatnya Anda harus menikmati makan di meja Anda sendiri, serta membawa bekal sendiri. Membawa bekal akan menjaga kehigienisan makanan, mengurangi kemungkinan terinfeksi virus corona saat pergi ke kantin atau restoran, dan tidak perlu menggunakan alat makan di kantor yang tentu saja digunakan orang banyak.
ADVERTISEMENT
6. Berangkat lebih awal
Sebagian armada transportasi umum tidak menyediakan kapasitas yang memadai sehingga penumpang harus berdesakan. Anda bisa berangkat lebih awal untuk menyiasatinya, jika memungkinkan.
Apabila Anda memiliki wewenang di tempat kerja Anda, sebaiknya:
1. Lakukan pembersihan pada tempat kerja
Ruang kerja maupun tempat usaha berpotensi untuk menjadi tempat penyebaran virus jika kebersihannya tidak dijaga. Meskipun tempat kerja Anda sudah dibersihkan setiap hari oleh petugas kebersihan, dalam kondisi pandemi di mana penyebaran virus berlangsung sangat cepat, pembersihan secara detail dan menyeluruh perlu dilakukan.
Gunakan disinfektan untuk membersihkan meja, telepon, kenop pintu, keran kamar mandi dan toilet, komputer dan keyboard, maupun pemindai sidik jari. Lepas karpet musala jika ada. Lakukan secara rutin.
ADVERTISEMENT
2. Tunda perjalanan dinas
Pemerintah sudah mengimbau untuk menghindari bepergian ke sejumlah negara. Jadi, jika tidak terlalu mendesak, sebaiknya tunda segala perjalanan dinas, khususnya ke luar negeri. Untuk perjalanan dinas antarkota, periksa kembali kondisi kota Anda dan kota tujuan untuk memastikan Anda dan karyawan tidak akan menjadi carrier (pembawa virus) atau malah terinfeksi sepulang dari kota tujuan.
3. Tunda acara gathering
Pemerintah juga melarang acara yang berbentuk perkumpulan dalam jumlah besar. Karena itu, acara seperti gathering karyawan, rapat besar, dan sejenisnya sebaiknya ditunda terlebih dahulu meskipun berbagai keperluan telah dipesan jauh-jauh hari.
4. Buat aturan kesehatan pernapasan
Selain etika batuk, bersin, menyediakan masker, hand sanitizer, tisu, sabun di tempat cuci tangan juga merupakan bagian dari menjaga kesehatan pernapasan. Jika ada karyawan yang menunjukkan gejala batuk dan demam seringan apapun, beri izin untuk beristirahat di rumah demi keselamatan seluruh karyawan maupun customer.
ADVERTISEMENT
Sejumlah poin di atas hanyalah usaha preventif. Namun, opsi terbaik adalah bekerja dari rumah (WFH/work from home) sesuai anjuran pemerintah.