Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Asus Vivobook Ultra A412 – Saat NanoEdge dan ErgoLift ber’Semayam’ di seri Entry-Level
20 Juni 2019 21:16 WIB
Tulisan dari Skyegrid Media tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kalau kamu ingat, A series – nya Asus, merupakan laptop untuk pengguna pemula. Menawarkan nilai jual pada harga yang ekonomis, plus pilihan warna yang beragam. Nah hari ini, Asus me-refresh beberapa hal untuk produk A series mereka, tepatnya Vivobook Ultra A412.
ADVERTISEMENT
Di artikel preview Asus Vivobook Ultra A412 kali ini, Saya akan menanggapi sedikit tentang positioning lewat harga dan spesifikasi, kenyamanan menggunakan termasuk desain dan dimensi, hingga opini Saya tentang produk ini di akhir artikel. Semoga bermanfaat.
Di yakini, Vivobook akan manaungi lini produk Asus untuk segmen affordable ultra-portable laptop. Bisa kamu perhatikan, Vivobook didominasi prosesor dari kelas ULV, yang mutlak menawarkan mobilitas, Kecuali Vivobook Pro ya. Nah mulai beberapa waktu belakangan ini, A series masuk keluarga Vivobook.
Tapi untuk seri yang satu ini, ada embel – embel Ultra di belakang nama Vivobook. Asumsi sementara, Vivobook membuka kelas baru (lagi) untuk lini Vivobook setelah Flip, Pro, Classic dan S. Bingung? Sama..
ADVERTISEMENT
Target penggunanya tetap pemula yang tak terlalu akrab dengan aplikasi 3D. Dengan opsi GPU tertinggi Nvidia GeForce MX250 yang masih mengandalkan bandwith memory 64-bit, tolong jangan bertanya apapun terkait game untuk produk satu ini ya.
Harga yang ditawarkan akan terlihat premium untuk kamu yang dulunya pemilik A series. Jika kamu menuduh tag ‘Ultra’ atau efek brand Ambasador yang bikin mahal produk ini, selamat, kamu sudah berburuk sangka… !!
Salah satu yang membuat harganya terlihat premium adalah, penggunaan SSD jenis PCIe berkapasitas 512 GB. Silakan cari tahu di marketplace harga sekeping PCIe SSD 512 GB. Jika kamu kurangin harga SSD tersebut dan menggantinya dengan HDD konvensional, mungkin harganya terlihat sedikit ‘ramah’.
ADVERTISEMENT
Terkait keputusan Asus menggunakan PCIe SSD 512 GB di sasis setipis ini (19,9 mm), saya pribadi sih langsung bergidik ngeri. Pasalnya, seperti kita tahu, PCIe SSD melepas panas yang cukup masif jika digunakan secara intens. Semoga Asus sudah punya solusi untuk menanggulangi resiko crash (datection failure) yang sering terjadi saat sebuah storage kepanasan.
Yap, karena naiknya harga A series yang satu ini dikatrol oleh beberapa hal dimana salah satunya, kualitas material dan berbagai tawaran kemudahan dalam menggunakan Vivobook Ultra A412 ini. Sentuhan pertama saya pada produk ini, cukup membuat saya tersipu kejut. Maksudnya, sangking terkejutnya, saya sampai berteriak ‘wow’ keras-keras, yang sukses membuat saya ‘tersipu’malu sebab diliatin banyak kakak-kakak Youtuber lain.
ADVERTISEMENT
Kalau kamu pemakai A series, tahu dong bagaimana ‘lembek’nya sasis laptop seri pemula dari Asus itu? nah, Si Vivobook Ultra A412 ini beda, pake banget. Yang ini walaupun tipis – tipis imut, tapi dipegangnya solid. Keker gitulah istilahnya. Amazing saya. Padahal bingkai LCD yang tipis mencapai 5,7 mm, umumnya memberikan efek flex saat di tekuk.
Papan penyangga keyboard juga hanya bergeming sedikit saat saya kasih tekanan dari atas. Panel LCD pun demikian, pun juga dengan engselnya. Wajar jika Asus juga merilis seri K403 yang diklaim punya standar militer MIL-816. Gila apa ya ini Asus. Ultrabook standar militer 8 juta sih ngajak ribut XPS and the gank. Tapi lupain spek ya!
ADVERTISEMENT
Baca juga: Review Asus Vivobook Pro F560UD
Konektifitas
Yang satu ini juga lumayan menurut saya. Terutama hadirnya USB-C untuk investasi konektifitas di waktu mendatang. Untuk koneksi wireless juga sudah ketetesan Wi-Fi 5 a/c 2×2 dan bluetooh yang lumayan baru, versi 4.2.
Kualitas LCD
Hal yang tidak dihighlight terkait spesifikasi selama acara peluncuran Asus Vivobook Ultra A412 adalah, kualitas layar. Nampaknya, hal ini juga tidak perlu dipertanyakan mengingat Asus sendiri, memberikan anga 45% NTSC di laman resmi bagian technikal specification.
Opsi Upgrade
Lini produk Vivobook memang mengejar dimensi yang ringkas. Hal ini harus dibayr dengan berkurangnya keleluasaan upgrade bagi pengguna. Terutama peningkatan kapasitas memori atau RAM, dan media penyimpanan. Untuk A412, hanya tersedia 1 slot RAM, baik versi 4 GB, maupun 8 GB. Dimana slot RAM yang kosong, bisa kamu tancapkan sekeping DDR4 8 GB.
ADVERTISEMENT
Untuk media penyimpanan, A412 tidak menawarkan slot SATA 2.5 inch. Mau tidak mau, eksistansi SSD 512 GB harus di paksa lengser jika kamu berniat upgrade.
Prediksi saya, Asus memecah lini Vivobook kelas entry-level dengan menghadirkan seri Ultra, adalah untuk memberi ruang berkreasi untuk seri yang lebih murah. Sebagai informasi, seri Vivobook di atas Ultra, tepatnya Vivobook classic dan S, kedepannya akan naik kelas dengan menawarkan fitur layar sentuh, seperti Vivobook Flip. Karena itulah seri Ultra diteteskan fitur NanoEdge dan ErgoLift.
Jika kebutuhan 3D kamu tidak terlalu tinggi, dan lebih butuh portabilitas, saya rasa Asus Vivobook Ultra A412 ini bisa jadi pilihan teratas saat ini. Jika dibandingkan dengan beberapa produk dari merek lain di segmen 7 jutaan ke atas, fitur slim-bezel memang bukan yang paling menonjol untuk produk ini. Tapi,jika kamu punya standar kualitas bahan tinggi untuk sebuah laptop, A412 saat ini adalah yang terbaik.
ADVERTISEMENT
By the way, warna Coral Crush nya cakep bener deh. Semoga bisa dapet unit review warna itu. Amin
The post Asus Vivobook Ultra A412 – Saat NanoEdge dan ErgoLift ber’Semayam’ di seri Entry-Level appeared first on Skyegrid Media.