news-card-video
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Review Film Dolittle (2020)

Skyegrid Media
Gamer's Daily.
15 Januari 2020 11:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Skyegrid Media tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Review Film Dolittle (2020)

Review Film Dolittle (2020)
zoom-in-whitePerbesar
Review Film Dolittle (2020) (1)
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Dr. Dolittle sejatinya merupakan karakter yang sudah cukup dikenal sejak lama. Dan dalam review film Dolittle ini, Skyegrid Media akan telusuri, sisi apa saja yang dikembangkan untuk menarik para penonton.
ADVERTISEMENT
 
 
Film dibuka dengan sentuhan animasi yang menceritakan backstory tentang seorang dokter untuk Ratu Victoria di Inggris, yang bisa berbicara dengan hewan, Dr John Dolittle (Robert Downey Jr.).
 
Sejak kehilangan istrinya Lily (Kasia Smutniak), John sangat terpukul hingga frustasi berat hingga memilih mengasingkan diri di balik tembok tinggi tempat tinggalnya yang disebut Dolittle Manor. Hanya ditemani oleh hewan-hewan kesayangan, yang selama ini ia rawat.
 
Hingga datanglah seorang remaja bernama Stubbins (Harry Collett), membawa seekor musang yang ia tembak secara tak sengaja untuk diobati,. Di waktu bersamaan, Lady Rose (Carmel Laniado) mencari Dolittle untuk mengabarkan kalau sang ratu (Jessie Buckley) sakit parah.
ADVERTISEMENT
 
Mendengar kabar tak baik yang tidak hanya akan mengancam nyawa Wild Rose,- tetapi juga tempat tinggalnya bersama para hewan, Dolittle terpaksa harus berlayar dalam sebuah petualangan epik nan menegangkan ke sebuah pulau mitos. Yang kabarnya, hanya di pulau itulah obat penawar untuk penyakit sang ratu berada.
 
Tak sendirian, Dolittle berangkat ditemani oleh murid barunya, Stubbins (Harry Collett) dan para “sahabat” setianya.
 
Berbagai macam tantangan dihadapi Dolitte dan pasukannya untuk mendapatkan obat penawar, dilalui dengan kerjasama dan kekompakan. Hewan-hewan tersebut bukan sekedar sahabat, melainkan kerap menjadi penasihatnya.
 
 
 
Di sini para hewan memiliki karakter yang berbeda-beda, misalkan si gorila (Chee-Chee) yang selalu cemas, bebek (Dab-Dab) yang selalu bersemangat, burung unta (Plimpton) yang sinis, beruang kutub (Yoshi) yang optimis, dan burung kakak tua (Polynesia) yang keras kepala dan tegas.
ADVERTISEMENT
 
Sebagai karakter antagonis, ada Dr. Blair Müdfly (Michael Sheen) yang merupakan musuh bebuyutan Dolittle di universitas dan dokter istana Ratu Victoria, Lord Badgley (Jim Broadbent) yang merupakan salah satu bangswan istana, dan pemimpin pembajak Rassouli (Antonio banderas)
 
Beberapa karakter antagonis juga diceritakan memiliki hewan peliharaan seperti Barry si harimau galak peliharaan Rassouli.
 
Beberapa karakter binatang lain yang juga meramaikan film ini antara lain, Marion Cotillard sebagai Tutu, rubah yang licik dan berani; Tom Holland sebagai Jip, seekor anjing berambut panjang yang cerdas dan loyal, Selena Gomez sebagai Betsy si jerapah, Craig Robinson (Dolemite Is My Name) sebagai Kevin, seekor tupai yang terluka, Frances De La Tour (Alice in Wonderland) sebagai naga purba, dan Jason Mantzoukas (Big Mouth Netflix) sebagai James si capung.
ADVERTISEMENT
 
 
 
Nama-nama yang sedang meroket hadir untuk membuat film ini lebih hidup dari dua film layar lebar Dr. Dolittle sebelumnya.
 
Selain Robert Downey Jr, penonton akan mendengar berbagai suara khas dari Chee-Chee sang gorila (Rami Malek), Dab-Dab si bebek (Octavia Spencer), Plimpton si burung unta (Kumail Nanjiani), beruang kutub bernama Yoshi (John Cena), dan burung kakak tua bernama Polynesia (Emma Thompson).
 
 
Jelas, film ini membutuhkan banyak tangan terampil ahli visual efek. Transformasi logat bicara hingga mimik wajah yang diambil dari para artis, disulap menjadi visual seekor binatang.
 
Kesulitan malah datang dari Downey yang terlihat sekali berdialog mengandalkan lip-sync. Ya, nampaknya karakter Dr. Dolittle yang sangat british, membuat director akhirnya memutuskan untuk bekerja ganda mengahadirkan scene dialog untuk Downey.
ADVERTISEMENT
 
Untungnya, humor diantara tingkah binatang berhasil mengalihkan perhatian penonton untuk mengamati gerak bibir Downey. Walaupun humor yang dilempar, lebih terasa untuk penonton milenial.
 
Selain pembentukan karakter, visualisasi latar mulai dari landscape daratan dengan kastil-kastil megah hingga lautan beserta properti kapal layar Dolittle juga layak diacungi dua (2) jempol.
 
Scoring film ini memang bukan yang paling istimewa dibanding beberapa film bergenre Sci-Fi kolosal lain. Tapi nampaknya memang disengaja agar film ini lebih santai dan dapat dinikmati semua kalangan usia.
 
 
Film ini memvisualisasikan sosok dan kehidupan Dr. Dolittle jauh lebih detail dibanding dua (2) film sebelumnya yang diperankan Rex Harrison dan Eddie Murphy.
ADVERTISEMENT
 
Selalu ada kelucuan yang mampu membuat penonton tertawa lepas. Bahkan beberapa kali penonton dibuat terperangah dengan aksi-aksi yang menegangkan namun disajikan dengan tingkah konyol para hewan.
 
Ya, walaupun akhir ceritanya mudah ditebak,- alur cerita yang disajikan cocok menjadi target plesiran bersama keluarga, terutama anak-anak yang menyukai dunia binatang.
 
Diluar beberapa kekurangan termasuk lip-sync mr. Downey, film ini salah satu film keluarga rekomendasi Skyegrid Media.
 
Sekian review film Dolittle versi Robert Downey Jr ala Skyegrid Media, jangan lupa follow kita di Facebook dan Instagram, untuk update film-film terbaru. Selamat menonton.
The post Review Film Dolittle (2020) appeared first on Skyegrid Media.