Konten dari Pengguna

Review Film IP-Man 4 The Finale

Skyegrid Media
Gamer's Daily.
22 Desember 2019 22:48 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Skyegrid Media tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Review Film IP-Man 4 The Finale

Review Film IP-Man 4 The Finale
zoom-in-whitePerbesar
Review Film IP-Man 4 The Finale (1)
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Di film ke-empat (4) nya kali ini, IP Man menghadapi dilema besar yang datang dari dalam dirinya sendiri sebagai orang tua dan guru bagi seorang murid yang di masa mendatang akan menjadi tokoh terkenal. Selengkapnya, simak review film IP Man 4 The Finale ala Skyegrid media berikut.
ADVERTISEMENT
 
 
Jin, putra tunggal IP Man kembali berulah di sekolahnya. Dan ini memaksa pihak sekolah mengeluarkan Jin. Mau tidak mau, Ip Man sebagai orang tua harus mencarikan sekolah baru untuk Jin. Sebuah momen mendorong Ip Man untuk pergi ke Amerika untuk mencari calon swaka baru untuk Jin.
 
Seperti kebanyakan anak muda, Jin punya kemauan sendiri yang membuat Ip Man dilema. Dalam kunjungannya ke Amerika, Ip Man malah dihadapkan dengan masalah yang melibatkan Bruce Lee (Kwok-Kwan Chan), salah satu muridnya yang dianggap melakukan kesalahan fatal terhadap asosiasi warga cina di Amerika.
 
Permasalahan ternyata merambat ke hal yang lebih pelik. Asosiasi masyarakat cina di Amerika ternyata mendapat penindasan yang akhirnya memaksa Ip Man harus turun tangan.
ADVERTISEMENT
 
 
 
 
Karakter yang paling ditunggu pada sekuel ke empat (4) ini tentu saja, Bruce-Lee. Karakter legenda yang mungkin punya andil besar membuat tokoh Ip Man diangkat ke layar lebar.
 
Selain itu, karakter Jin si putra tunggal Ip Man, juga jadi tokoh penting dalam film ini. Sebab semua alur cerita berawal dari perbuatan Jin.
 
Yang menjadi perhatian saya juga adalah karakter (Karena Ng). Karakternya yang easy-going dan ceria punya peran penting terhadap beberapa pandangan sang guru besar alirang Wing-Chung ini,- selain tampangnya yang menggemaskan tentunya.
 
 
ADVERTISEMENT
Film ini saya lihat sudah cukup maksimal menghadirkan suasana San Fransisco, terutama daerah Pecinan yang kental dengan ornamen khas masyarakat Cina. Walau masih ada beberapa adegan yang memperlihatkan permaianan green-screen yang belum mampu optimal.
 
Seperti film-film Ip Man terdahulu, juga film produksi studio-studio asal hongkong lain, kombinasi dialog berbahasa Cina dan Inggris, juga akan kita temukan disini. Tapi terus terang, fokus saya sering terpecah kebarisan subtitle, saat beberapa dialog cina bertempo cepat melintas.
 
Adegan aksi perkelahian jarak dekat khas aliran Wing-Chung menjadi sajian utama film ini. Dan kembali saya akui, berhasil membuat saya ikut merasakan ‘nyeri’ saat sebuah tinju atau tendangan bersarang di tubuh Ip Man, atau karakter lain yang sedang bertarung.
ADVERTISEMENT
 
Ditambah lagi penataan audio khususnya suara efek pukulan yang terasa benar-benar real. Seolah-olah, mereka sedang bertarung persis didepan hidung saya. Tapi sayangnya, scoring yang mengiringi adegan, terutama adegan perkelahian yang heroik, menurut saya belum bisa menjaga adrenalin tetap dipuncak.
 
 
Sebagai film yang mengangkat tema final, saya pribadi merasa sangat puas dengan penyajian cerita film ini. Walaupun secara persentase, adegan aksi yang sangat saya tunggu, tidak sebanyak versi pertama dan kedua.
 
Sebagai film aksi, kontak fisik Ip Man 4 The Finale sangat memuaskan walau adegan drama lebih banyak kali ini. Tapi tidak lantas membuat film ini gagal menjaga adrenalin penonton. Saya pribadi merasa, mood selama menonton terus merayap naik hingga akhir.
ADVERTISEMENT
 
Bahkan, dari adegan-adegan drama yang disajikan mengandung pesan mendalam,- terutama untuk orang tua yang memiliki anak remaja.
 
So, melalui review film Ip Man 4 The Finale ini, saya sampaikan penilaian 4.2