Konten dari Pengguna

Review Film IT Chapter Two – Tidak Sekedar Menegangkan

Skyegrid Media
Gamer's Daily.
4 September 2019 17:47 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Skyegrid Media tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Review Film IT Chapter Two – Tidak Sekedar Menegangkan

Review Film IT Chapter Two – Tidak Sekedar Menegangkan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Jika kamu sudah melihat chapter pertama dari film IT ini, tanpa mengetahui bahwa film ini diangkat dari sebuah novel,– mungkin tidak menyangka akan hadir sequel seperti yang akan kita ulas dalam artikel review film IT chapter two kali ini.
ADVERTISEMENT
 
 
 
Film ini mengambil latar waktu 27 tahun setelah peristiwa It: Chapter One, di mana sekelompok anak muda yang menyebut diri mereka the Losers Club, kembali berhadapan dengan roh jahat yang disebut “it”.
 
Roh jahat yang bisa berubah bentuk ini, paling suka menampakan diri dalam wujud badut dengan nama Pennywise, yang pada kedua film diperankan oleh Bill Skarsgard. Sebagai informasi, kedua film IT diadaptasi dari novel Stephen King dengan judul yang sama.
 
Pada akhir film pertama, Losers Club berhasil mengalahkan Pennywise. Mereka mengira Pennywise telah pergi untuk selamanya dan tidak akan kembali lagi.
 
Dua puluh tujuh tahun kemudian, Beverly yang diperankan Jessica Chastain mengunjungi rumahnya yang dulu. Rumah lama Beverly ternyata ditinggali seorang nenek. Beverly disambut baik dan diizinkan untuk berkeliling rumah.
ADVERTISEMENT
 
Tiba – tiba, Beverly diserang oleh nenek tersebut, sesaat setelah ia melihat foto seorang pria, yang tampak seperti Pennywise tanpa make up, berdiri di samping kereta sirkus tua.
 
Adegan kemudian berpindah ke anggota the Losers Club, yang sekarang sudah tumbuh dewasa. The Losers Club berkumpul lagi di kota Derry, untuk kembali menghentikan arwah IT.
 
 
 
 
Selain Chastain, Losers Club diperankan oleh James McAvoy (Bill), Bill Hader (Richie), Jay Ryan (Ben), Isaiah Mustafa (Mike), James Ransone (Eddie) dan Andy Bean (Stanley).
 
Akting mereka sebagai suatu kelompok secara keseluruhan memiliki porsi yang pas, tidak ada yang terasa lemah justru saling menguatkan karakter satu sama lain.
ADVERTISEMENT
 
Apresiasi juga patut disematkan untuk Bill Skarsgard (Pennywise), yang tetap konsisten menjadi “badut” mengerikan. Gestur, ekspresi, intonasi bicara, dan juga tatapan matanya membuat seolah enggan untuk melihatnya terlalu lama.
 
 
Sutradara IT, Andy Muschietti berniat mengulang kesuksesan yang diraih Chapter One dengan pencapaian US $700 juta selama penayangan, dengan menghadirkan suasana kota Derry berpuluh-puluh tahun kemudian.
 
Namun, juga tak jarang memunculkan suasana pada tahun 80-an sebagai flashback saat The Losers Club masih berusia muda. Keseimbangan antara sisi sinematografi dan visual menjadi poin plus di film ini, terutama saat teror Pennywise datang. Kekelaman dan ketegangan begitu terasa seolah tanpa celah, walau dengan plot yang maju mundur.
ADVERTISEMENT
 
 
Terkadang apa yang kita ingin lupakan, apa yang kita coba tinggalkan di masa lalu, tidak akan tinggal di sana. Terkadang “IT” datang kembali untukmu.  
 
Film ini dikemas untuk menghadirkan tak hanya ketegangan yang lebih tinggi dari bagian pertamanya yang rilis 2017 lalu. Tapi juga menghadirkan sisi drama para karakter baik dengan keluarga, maupun antar sahabat, dengan dialog – dialog yang menginspirasi.
 
Sampai – sampai menginspirasi saya dalam mengisi kolom artikel review film IT chapter two kali ini. Sebab itu saya berani simpulkan, sayang sekali untuk melewatkan film ini.
ADVERTISEMENT