Konten dari Pengguna

Review Film The Grudge (2020)

Skyegrid Media
Gamer's Daily.
6 Januari 2020 17:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Skyegrid Media tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Review Film The Grudge (2020)

Review Film The Grudge (2020)
zoom-in-whitePerbesar
Review Film The Grudge (2020) (1)
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Grudge (2020) merupakan film re-boot dari versi Jepang – nya, Ju-On: Grudge yang rilis 2002. Nah, review film Grudge (2020) versi plot Amerika ini, akan saya fokuskan pada cita rasa horor yang menjadi nilai jual si film, dibanding versi plot Jepang-nya.
ADVERTISEMENT
 
 
Jika melihat properti yang ada, lini masa film ini membawa penonton kembali ke satu dekade silam. Adalah Detektif Muldoon (Andrea Riseborough), yang baru saja pindah ke sebuah kota kecil bersama putra semata wayangnya guna menyembuhkan kepedihan hati akibat meninggalnya sang suami.
 
Bersama rekan kerjanya Detektif Goodman (Demian Bichir), Ia ditugaskan untuk menyelidiki sebuah kasus penemuan mayat yang diidentifikasi sebagai Lorna Moody (Jacki Weaver), dalam mobilnya yang merangsek ke dalam hutan.
 
Muldoon yang merasa penasaran, akhirnya harus menyelidiki sendiri kasus ini setelah Goodman menolak mencari tahu lebih jauh mengenai penyebab kematian Lorna. Tanpa sedikitpun menaruh kecurigaan mengenai bahaya yang mungkin mengintai, Muldoon pun mulai menyelidiki kasus ini seorang diri.
ADVERTISEMENT
 
Setelah mendapat informasi dari seorang agen properti, Peter Spencer (John Cho), Muldoon lantas mengunjungi kediaman Landers yang kini ditempati oleh Faith Matheson (Lin Shaye) bersama suaminya. Sekilas, terlihat tidak ada yang salah dengan rumah tersebut sampai kemudian protagonis kita ini menemukan satu kejanggalan yang mengikutinya kemanapun.
 
 
 
Sebab alur cerita yang maju-mundur, film ini mau tidak mau melibatkan banyak deretan karakter baru untuk mendukung alur cerita yang secara garis besar, tidak banyak berkembang. Karakter dari sesi asal usul sebelum kutukan terjadi, hingga karakter investigasi,
 
Benang merah dari film ini tentu sang karakter makhluk halus yang dipertahankan dengan cirikhas rambut panjang-nya. Teror yang dilakukan hantu Grudge pada Muldoon dan anaknya, akhirnya membuat Muldoon mengalami fase trauma yang membuat perubahan sifat pada karakternya.
ADVERTISEMENT
 
 
Saya tidak melihat banyak nama-nama besar dalam jajaran bintang film Grudge (2020) ini. Junko Bailey sang arwah Kayako sendiri, baru sedikit dikenal saat memerankan karakter pembantu di film Category 6: Day of Destruction.
 
Yang sudah sering mondar-mandir di ranah film horor dan cukup dikenal mungkin hanya Lin Shaye dan Tara Westwood. Dan saya akui, akting mereka terutama Lin, sebagai salah satu karakter psikopat dalam film ini sangat bagus.
 
 
Film yang menggunakan lini masa lalu memang punya keunikan tersendiri. Dan selama bisa dikemas dengan baik, film jenis ini punya kelebihan menghadirkan nostalgia. Khususnya film Grudge (2020) ini, penggunaan properti, busana dan filter warna dipadukan dengan sangat baik.
ADVERTISEMENT
 
Dalam edisi 2020 ini, frekuesi hadirnya momen-momen menegangkan saya perhatikan cukup masif,- bahkan lebih masif dari versi aslinya. Ditambah lagi scene-scene gelap yang lebih mendominasi dibanding versi terdahulu. Walaupun rata-rata, sangat tergantung pada suara latar untuk lebih mendramatisasi suasana.
 
Tapi tentunya, yang menjadi fokus para penonton adalah dandanan para setan yang berkaitan erat dengan nuansa mencekam dan jumpscare yang dihadirkan. Menurut saya, make-up artis bekerja sangat baik. Walau jika kamu berharap akan ada langkah maju dalam penggunaan make-up dalam film ini, saya pastikan kamu akan kecewa.
 
 
Untuk ukuran film horor moderen, Grudge (2020) ini harus saya akui tak membawa sesuatu yang greget. Adegan-adegan horor yang mondar-mandir di depan mata rada membosankan,- hingga saya kehilangan tensi panas dan harus kembali merasakan dinginnya AC dalam studio bioskop.
ADVERTISEMENT
 
Ceritanya sendiri menurut saya cukup bisa dinikmati, walau terkadang sedikit membingungkan karena perubahan kerangka waktu. Karakter dan aktor yang memainkannya saya rasa pantas diapresiasi. Bahkan hadirnya Jackie Weaver yang sempat masuk nominasi Oscar, menjadikan film ini punya benang merah yang kuat dengan versi terdahulu.
 
So, saya memang belum bisa memberi skor tinggi untuk review film Gridge (2020) ini. Tapi jika kamu penggemar berat Nicolas Pesce yang berperan sebagai director di film ini, rasanya kamu harus menilai sendiri bagaimana Ia mempertaruhkan reputasinya untuk membangkitkan arwah Kayako. Sebab terus terang, saya tidak terlalu mengikuti karya-karya Pesce.
 
Selamat menonton!
 
The post Review Film The Grudge (2020) appeared first on Skyegrid Media.
ADVERTISEMENT