news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Taman Nasional Lorentz di Papua Mejeng di Google Doodle

Skyegrid Media
Gamer's Daily.
Konten dari Pengguna
6 Desember 2019 3:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Skyegrid Media tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Taman Nasional Lorentz di Papua Mejeng di Google Doodle

ADVERTISEMENT
Google Doodle hari ini, Rabu (4/12/2019), merayakan hari jadi Taman Nasional Lorentz di Papua, yang letaknya di kawasan hutan lindung terbesar di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
 
Dilansir laman Google Doodle, Taman Nasional Lorentz memiliki luas lebih dari 24.864 kilometer.
 
Di dalam hutan ini berisi banyak ekosistem, mulai dari padang rumput, pantai, hutan hujan, dan pegunungan yang diselimuti oleh salju abadi.
 
Di taman nasional ini juga terdapat gunung yang tertinggi di Asia Tenggara, yaitu Puncak Jaya.
 
 
Di sini ada 34 tipe vegetasi di antaranya hutan rawa, hutan tepi sungai, hutan sagu, hutan gambut, pantai pasir karang, hutan hujan lahan datar/lereng, hutan hujan pada bukit, hutan kerangas, hutan pegunungan, padang rumput, dan lumut kerak.
ADVERTISEMENT
 
Jenis-jenis tumbuhan di taman nasional ini antara lain nipah (Nypa fruticans), bakau (Rhizophora apiculata), Pandanus julianettii, Colocasia esculenta, Avicennia marina, Podocarpus pilgeri, dan Nauclea coadunata.
 
 
Kawasan ini juga menjadi rumah bagi banyak hewan-hewan langka, seperti kanguru pohon, harimau, spesies langka burung beo Pesquet, dan echidna, yaitu trenggiling berduri dan bertelur.
 
 
Jenis-jenis satwa yang sudah diidentifikasi di Taman Nasional Lorentz sebanyak 630 jenis burung (± 70 % dari burung yang ada di Papua) dan 123 jenis mamalia.
 
Jenis burung yang menjadi ciri khas taman nasional ini ada dua jenis kasuari, empat megapoda, 31 jenis merpati, 30 jenis kakatua, 13 jenis burung udang, 29 jenis burung madu, dan 20 jenis endemik di antaranya cendrawasih ekor panjang (Paradigalla caruneulata) dan puyuh salju (Anurophasis monorthonyx).
ADVERTISEMENT
 
Nama taman nasional ini berasal dari nama seorang penjelajah asal Belanda, yaitu Hendrikus Albertus Lorentz. Ia mengunjungi kawasan ini pada tahun 1909 lalu.
 
Lalu, saat kawasan ini mulai terancam oleh penebangan liar, pencurian satwa dan polusi, maka pada tahun 1999, Taman Nasional Lorentz langsung masuk di daftar situs warisan dunia yang dilindungi oleh World Wildlife Federation dan UNESCO.