Konten dari Pengguna

Sadar Gak Ya kita itu Fomo?

Ahmad Fahmi Fadilah
Mahasiswa Fakultas Syariah Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
21 Agustus 2024 14:52 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Fahmi Fadilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://cdn.pixabay.com/photo/2017/08/01/09/07/mobile-2563782_1280.jpg (Ilustrasi membuka sosial media)
zoom-in-whitePerbesar
https://cdn.pixabay.com/photo/2017/08/01/09/07/mobile-2563782_1280.jpg (Ilustrasi membuka sosial media)
ADVERTISEMENT
Dalam era digital yang serba cepat ini, istilah "FOMO" atau Fear of Missing Out menjadi semakin populer dan relevan. FOMO menggambarkan rasa cemas atau ketakutan yang muncul ketika seseorang merasa terlewatkan dari sesuatu yang dianggap penting atau menarik. Fenomena ini semakin intens dengan adanya media sosial yang terus-menerus menampilkan momen-momen glamor dari kehidupan orang lain. Narasi ini akan membahas secara mendalam mengenai FOMO, asal usulnya, penyebabnya, dampaknya, dan cara mengatasinya.
ADVERTISEMENT
FOMO adalah singkatan dari "Fear of Missing Out" yang dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan sebagai "Ketakutan Akan Ketinggalan." Istilah ini mencerminkan perasaan cemas atau khawatir yang dialami seseorang ketika merasa mereka melewatkan kesempatan penting atau momen-momen berharga dalam kehidupan. FOMO sering kali terkait dengan paparan media sosial, di mana individu melihat postingan teman, keluarga, atau orang terkenal yang menunjukkan kegiatan atau pengalaman yang tampaknya lebih menarik atau lebih menyenangkan dibandingkan dengan apa yang mereka alami.
FOMO bukanlah konsep yang benar-benar baru, rasa takut ketinggalan sebenarnya telah ada sejak lama. Namun, dengan kemajuan teknologi dan media sosial, perasaan ini menjadi lebih kuat dan meluas. Beberapa faktor utama yang menyumbang pada munculnya FOMO di era digital meliputi:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Perasaan FOMO dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan mental dan kesejahteraan seseorang. Beberapa dampak tersebut meliputi:
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi FOMO, beberapa strategi dapat diterapkan untuk membantu mengurangi dampaknya dan meningkatkan kesejahteraan mental:
ADVERTISEMENT
FOMO adalah fenomena yang sangat relevan di era digital ini, di mana media sosial dan teknologi mempengaruhi cara kita melihat dan mengalami dunia di sekitar kita. Meskipun FOMO dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental dan kesejahteraan, dengan kesadaran diri dan strategi yang tepat, kita dapat mengelolanya dengan lebih baik. Mengatasi FOMO melibatkan kesadaran tentang perasaan kita, membatasi paparan media sosial, dan fokus pada kebahagiaan serta pencapaian pribadi. Dengan pendekatan yang bijaksana, kita dapat menikmati hidup tanpa terjebak dalam perasaan ketinggalan dan stres yang tidak perlu.