Konten dari Pengguna

Tinjauan Hukum dan Dampak Sosial Terkait Kontra Pernikahan Dini Influencer

Ahmad Fahmi Fadilah
Mahasiswa Fakultas Syariah Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
8 Oktober 2024 14:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Fahmi Fadilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://cdn.pixabay.com/photo/2015/03/30/12/35/sunset-698501_1280.jpg (ilustrasi sepasang pengantin)
zoom-in-whitePerbesar
https://cdn.pixabay.com/photo/2015/03/30/12/35/sunset-698501_1280.jpg (ilustrasi sepasang pengantin)
ADVERTISEMENT
Pernikahan dini akhir-akhir ini menjadi topik yang diperbincangkan di Indonesia, apalagi ketika melibatkan seorang influencer seperti Gus Zizan. Meskipun banyak yang mendukungnya, ada banyak alasan untuk khawatir tentang pernikahan dini, terutama bagi remaja yang mungkin terpengaruh. Gus Zizan adalah seorang influencer yang banyak diikuti di media sosial. Ketika ia menikah di usia muda, banyak penggemarnya yang memberikan reaksi beragam. Di satu sisi, ada yang menganggapnya langkah positif, tetapi di sisi lain, banyak yang khawatir tentang dampak dari keputusan ini, terutama bagi anak-anak muda yang mengidolakan dirinya.
ADVERTISEMENT
Salah satu masalah utama dari pernikahan dini adalah risiko kesehatan. Menurut hukum di Indonesia, usia minimum untuk menikah adalah 19 tahun untuk perempuan dan 21 tahun untuk laki-laki. Pernikahan di bawah usia tersebut bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Remaja perempuan yang hamil di usia muda berisiko tinggi mengalami komplikasi kehamilan, seperti persalinan prematur. Dengan menikah di usia muda, Gus Zizan bisa memberi contoh buruk bagi remaja yang mungkin tidak memahami konsekuensi kesehatan dari pernikahan dini.
Pernikahan dini sering mengakibatkan hilangnya kesempatan untuk melanjutkan pendidikan. Banyak remaja perempuan yang harus berhenti sekolah setelah menikah, dan ini sangat merugikan masa depan mereka. Gus Zizan, sebagai influencer, memiliki platform untuk mendorong pendidikan, tetapi pernikahannya dapat memberikan pesan yang salah kepada pengikutnya. Mereka mungkin merasa bahwa menikah adalah pilihan yang lebih baik daripada melanjutkan pendidikan.
ADVERTISEMENT
Pernikahan di usia muda juga dapat berdampak pada kesehatan mental. Banyak pasangan muda yang belum siap menghadapi tanggung jawab dalam rumah tangga. Gus Zizan mungkin terlihat bahagia di media sosial, tetapi kenyataan hidup setelah menikah bisa sangat berbeda. Stres dari tanggung jawab baru dan masalah keuangan bisa menjadi tantangan besar bagi pasangan muda, yang mungkin tidak siap untuk menghadapinya.
Sebagai seorang influencer, Gus Zizan memiliki pengaruh yang besar terhadap generasi muda. Jika pernikahan dini dipandang positif tanpa menjelaskan risiko dan konsekuensinya, ini bisa memberikan dampak negatif. Remaja mungkin tidak siap untuk memahami realitas yang datang setelah menikah, dan dapat merasa tertekan untuk mengikuti jejak Gus Zizan tanpa mempertimbangkan semua faktor.
ADVERTISEMENT
Pernikahan dini, seperti yang dialami Gus Zizan, membawa banyak isu yang perlu dipikirkan dengan hati-hati. Meskipun pernikahan adalah langkah penting, pernikahan di usia muda seringkali memiliki risiko yang serius. Dalam konteks hukum di Indonesia, ada batasan usia minimum untuk menikah yang bertujuan untuk melindungi remaja. Sebagai seorang influencer, Gus Zizan seharusnya menggunakan pengaruhnya untuk menyampaikan pesan yang seimbang, menekankan pentingnya pendidikan dan kesiapan sebelum menikah. Dengan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang risiko pernikahan dini, kita bisa membantu generasi muda membuat keputusan yang lebih bijak untuk masa depan mereka.