Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Ujian Nasional Kembali? Langkah Berani Demi Masa Depan Pendidikan Kita
31 Desember 2024 19:58 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Ahmad Fahmi Fadilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Belakangan ini, rencana kembalinya Ujian Nasional (UN) ramai dibahas. Ada yang mendukung, ada juga yang keberatan. Tapi, kalau dipikir-pikir, UN sebenarnya punya potensi besar untuk membantu memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Tentu, selama sistemnya dirancang dengan baik dan nggak bikin siswa atau guru terbebani. Jadi, gimana sih sebenarnya manfaat UN ini, dan kenapa kita perlu mempertimbangkannya lagi?
ADVERTISEMENT
Dulu, UN sempat dihentikan karena dianggap terlalu menekan siswa. Banyak yang bilang ujian ini bikin stres, cuma fokus ke nilai, dan nggak adil karena kondisi sekolah di kota besar dan daerah terpencil beda jauh. Waktu itu, keputusan buat menghapus UN terkesan logis. Tapi, tanpa UN, kita jadi kehilangan alat buat mengevaluasi pendidikan secara nasional. Nah, di sinilah muncul alasan kenapa UN sebaiknya dihidupkan lagi, tapi dengan versi yang lebih baik.
Kenapa UN Penting Banget?
Kita semua tahu, Indonesia ini luas banget. Dari Sabang sampai Merauke, ada ribuan sekolah dengan kondisi yang berbeda-beda. UN sebenarnya bisa jadi alat buat memastikan pendidikan kita merata. Dengan hasil UN, pemerintah bisa tahu daerah mana yang perlu diperhatikan lebih serius, apakah soal fasilitas, pelatihan guru, atau dukungan lain buat siswa.
ADVERTISEMENT
Selain itu, UN bisa jadi penyemangat buat siswa. Dengan adanya standar nasional, mereka punya target yang jelas. Bukan cuma buat lulus, tapi juga buat membuktikan kalau mereka mampu bersaing. UN juga bikin proses belajar jadi lebih terarah. Guru punya panduan tentang materi apa yang harus diajarkan, dan siswa juga tahu apa yang perlu mereka kuasai.
Buat guru, UN sebenarnya bisa membantu mereka mengevaluasi metode pengajaran. Kalau nilai siswa rendah, itu tandanya ada yang perlu diperbaiki dalam cara mengajar. Jadi, UN ini bukan cuma soal "menilai siswa", tapi juga membantu guru dan sekolah berkembang.
Gimana Supaya UN Nggak Jadi Beban?
Memang, dulu UN sering banget dianggap momok. Tapi, kalau sistemnya diperbarui, UN sebenarnya nggak perlu jadi hal yang bikin stres. Misalnya, ujian bisa dibagi jadi beberapa tahap sepanjang tahun. Jadi, siswa nggak merasa semuanya harus diselesaikan dalam satu waktu.
ADVERTISEMENT
Soal format ujian juga penting. Kalau dulu banyak yang fokus ke hafalan, sekarang bisa lebih diarahkan ke pemahaman dan kemampuan berpikir kritis. Soal-soalnya juga harus relevan dengan kehidupan sehari-hari, biar siswa nggak cuma belajar buat ujian, tapi juga bisa menerapkan ilmunya di dunia nyata.
Pemerintah juga perlu memberikan dukungan, seperti bimbingan belajar gratis, pendampingan psikologis, atau pelatihan khusus buat guru. Dengan begitu, siswa dan guru bisa lebih siap menghadapi UN tanpa merasa tertekan.
UN dan Teknologi
Zaman sekarang, teknologi udah jadi bagian dari kehidupan kita. Kenapa nggak dimanfaatkan juga buat UN? Misalnya, ujian bisa dilakukan secara online. Ini bukan cuma efisien, tapi juga mengurangi risiko kecurangan. Teknologi juga memungkinkan hasil ujian diproses lebih cepat, jadi siswa dan guru nggak perlu lama menunggu hasilnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, data dari UN bisa dipakai buat kebijakan pendidikan. Misalnya, kalau ada daerah yang hasilnya rendah, pemerintah bisa langsung tahu apa yang perlu diperbaiki di sana. Bisa soal fasilitas sekolah, pelatihan guru, atau bahkan kurikulumnya sendiri.
Jadi, UN Itu Beban atau Peluang?
Sebenernya, semua tergantung dari cara kita melihatnya. Kalau UN dilihat sebagai alat buat "menekan" siswa, ya pasti terasa berat. Tapi, kalau kita ubah sudut pandangnya, UN bisa jadi peluang besar buat meningkatkan kualitas pendidikan.
Bayangkan kalau siswa nggak cuma belajar buat nilai, tapi juga buat mengasah kemampuan mereka. Bayangkan kalau guru punya panduan yang jelas tapi tetap fleksibel buat berinovasi. Dan bayangkan kalau pemerintah bisa lebih tepat sasaran dalam memperbaiki sistem pendidikan kita berkat data dari UN. Semua itu mungkin, asal kita mau berkomitmen buat merancang UN yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Masa Depan Pendidikan Ada di Tangan Kita
Kembalinya UN bukan berarti kita mundur ke sistem lama yang penuh kekurangan. Ini adalah kesempatan buat memperbaiki kesalahan masa lalu dan menciptakan sistem evaluasi yang benar-benar membantu siswa, guru, dan pendidikan secara keseluruhan.
Pendidikan itu investasi jangka panjang. Dan UN, kalau dilakukan dengan benar, bisa jadi salah satu cara buat memastikan investasi ini nggak sia-sia. Jadi, daripada cuma fokus ke kekurangannya, kenapa nggak kita lihat peluang yang bisa diciptakan dari kembalinya UN? Karena pada akhirnya, pendidikan bukan cuma soal nilai, tapi soal membentuk generasi yang siap menghadapi masa depan.