Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Makna dan Gaya Bahasa dalam Lagu Bertaut (Kajian Semantik)
18 Desember 2020 17:38 WIB
Tulisan dari Slovingka Rizkya F W tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengertian bahasa dalam KBBI yakni sistem lambang bunyi bersifat arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Sebagai makhluk sosial, manusia menggunakan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi antar sesama. Bahasa juga dapat didefinisikan sebagai alat untuk berinteraksi, berkomunikasi, serta menyampaikan isi pikiran, gagasan, maupun perasaan. Bahasa dihasilkan oleh alat ucap manusia berupa sistem lambang bunyi. Bahasa sebagai sebuah sistem meliputi komponen-komponen seperti kata atau kumpulan kata yang tersusun secara teratur membentuk satu-kesatuan yang padu. Bahasa juga bersifat arbitrer atau mana suka yang artinya tidak ada hubungan antara penyebutan/istilah sesuatu dengan sesuatu yang dirujuknya. Namun, kemanasukaan bahasa dibatasi oleh konvensi pada masyarakat tertentu (Mulyati, 2015: 2).
ADVERTISEMENT
Selain sebagai alat komunikasi, bahasa juga berfungsi sebagai alat mengekspresikan jiwa, perasaan, gagasan, ide, serta emosi jiwa manusia. Untuk menyampaikan sebuah perasaan, umumnya orang akan menggunakan kata-kata yang indah seperti pada puisi, syair, hikayat, hingga lagu. Lagu merupakan ragam suara yang berirama dan diiringi oleh lantunan musik menghasilkan suatu keharmonisan. Musisi mengekspresikan perasaan, pesan, dan imajinasinya melalui susunan kata dalam sebuah lirik.
Nadin Amizah dan Bertaut
Saat ini musik tidak dapat dilepaskan dengan remaja zaman sekarang. Dengan berkembangnya kebutuhan mendengar musik melahirkan penyanyi-penyanyi baru dengan berbagai genre musik. Salah satu penyanyi muda yang saat ini sedang naik daun yaitu Nadin Amizah. Perempuan kelahiran 28 Mei 2000 yang akrab disapa Cakecaine tersebut memberi kejutan dengan merilis album Selamat Ulang Tahun bertepatan dengan hari kelahirannya. Album perdananya berisi 10 lagu yakni Intro, Kanyaah, Paman Tua, Kereta Ini Melaju Terlalu Cepat, Beranjak Dewasa, Bertaut, Taruh, Cermin, Mendarah, dan Sorak Sorai. Lagu Bertaut menjadi salah satu lagu favorit yang telah didengarkan sebanyak 18 juta kali di Spotify. Lagu ini juga mendapat penghargaan sebagai karya Produksi Folk/Country/Balada Terbaik yang diselenggarakan oleh AMI Awards 2020. Adapun lirik lagu Bertaut sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Bertaut
Bun, hidup berjalan seperti bajingan
Seperti landak yang tak punya teman
Ia menggonggong bak suara hujan
Dan kau pangeranku, mengambil peran
Bun, kalau saat hancur ku disayang
Apalagi saat ku jadi juara
Saat tak tahu arah kau di sana
Menjadi gagah saat ku tak bisa
Sedikit ku jelaskan tentangku dan kamu
Agar seisi dunia tahu
Keras kepalaku sama denganmu
Caraku marah, caraku tersenyum
Seperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala karena denganmu
Aku masih ada sampai di sini
Melihatmu kuat setengah mati
Seperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala karena denganmu
Bun, aku masih tak mengerti banyak hal
Semuanya berenang di kepala (personifikasi)
Dan kau dan semua yang kau tahu tentangnya
ADVERTISEMENT
Menjadi jawab saat ku bertanya
Sedikit ku jelaskan tentangku dan kamu
Agar seisi dunia tahu
Keras kepalaku sama denganmu
Caraku marah, caraku tersenyum
Seperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala karena denganmu
Aku masih ada sampai di sini
Melihatmu kuat setengah mati
Seperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala karena denganmu
Semoga lama hidupmu di sini
Melihatku berjuang sampai akhir
Seperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala karena denganmu
Kajian Semantik Makna Kata
Arti semantik secara terminologi adalah cabang ilmu linguistik yang mengkaji mengenai arti bahasa meliputi arti sebuah kata, frasa, klausa, maupun kalimat (Subuki, 2011: 4). Aristoteles berpendapat bahwa sebuah kata memiliki dua macam arti yakni arti yang terdapat dalam kata itu sendiri dan arti akibat proses gramatikal atau dapat disebut juga sebagai arti leksikal dan arti gramatikal (Subuki, 2011: 6). Arti gramatikal merupakan arti yang muncul akibat proses gramatikal seperti proses penambahan afiks seperti prefiks, infiks, konfiks, dan sufiks. Arti gramatikal meliputi subjek, predikat, dan objek dalam suatu kalimat. Arti leksikal merupakan arti yang terkandung dalam sebuah kata dan dapat dicari di dalam kamus. Arti leksikal dapat didefinisikan sebagai arti dari sebuah kata penuh dan berisi yang termasuk ke dalam kelas terbuka serta memiliki arti yang lebih kompleks dibandingkan dengan arti gramatikal (Subuki, 2011: 46).
ADVERTISEMENT
Arti juga dapat dibedakan menjadi arti literal dan arti non-literal. Arti literal dapat disebut juga sebagai arti secara harfiah atau yang paling dasar. Arti literal dianggap sebagai arti dari sebuah kata yang bersifat konkret sehingga menghindari kesalahan persepsi. Berbeda dengan arti literal, arti non-literal berkaitan dengan bahasa figuratif yang menggunakan gaya bahasa untuk menghasilkan arti tertentu yang sifatnya lebih luas dari arti literal (Subuki, 2011: 51). Gaya bahasa atau disebut juga sebagai majas adalah bahasa yang diigunakan untuk mengungkapkan perasaan melalui susunan bahasa yang indah sehingga menimbulkan arti tertentu.
Gaya bahasa terbagi menjadi empat macam yaitu perbandingan, pertentangan, pertautan, dan pengulangan (Oktavia, 2017: 5). Majas perbandingan meliputi simile, metafora, personifikasi, depersonifikasi, alegori, antitesis, dll. Majas pertentangan meliputi hiperbola, litotes, ironi, satir, paradoks, dll. Majas Pertautan meliputi metonimia, sinekdoke, eufimisme, dll. Majas pengulangan meliputi aliterasi, asonasi, antanaklasis, anafora, dll. Selain gaya bahasa, arti non-literal berkaitan dengan idiom. Idiom merupakan frasa yang artinya tidak dapat dianalisis secara terpisah melainkan membentuk arti baru dari satu kesatuan frasa tersebut.
ADVERTISEMENT
Makna dan Gaya Bahasa dalam Lagu Bertaut
(1) Bun, hidup berjalan seperti bajingan
(2) Seperti landak yang tak punya teman
(3) Ia menggonggong bak suara hujan
(4) Dan kau pangeranku, mengambil peran
Bun dalam baris (1) merujuk kepada kata bunda yaitu kata sapaan untuk orang tua perempuan. Dalam lagu ini, kata “bun” ditujukan kepada sosok ibu dari Nadin Amizah. Terdapat majas asosiasi atau majas yang menempatkan dua hal yang sebenarnya sama sekali berbeda namun dianggap memiliki kesamaan dan dihubungkan dengan kata “seperti”, “laksana”, dan “bagai”. Pada baris (1) kata hidup dibandingkan dengan kata bajingan. Kata bajingan berokonotasi negatif yang memiliki arti sebuah kata umpatan kurang ajar. Sehingga kata hidup berlangsung seakan-akan bersifat kurang ajar layaknya bajingan. Kata landak dalam baris (2) memiliki arti literal sebagai hewan yang memiliki kulit berduri dan tajam. Dalam dongeng anak, tokoh landak biasanya tidak memiliki teman karena hewan lain takut akan kulitnya. Sehingga lirik “Seperti landak yang tak punya teman” artinya seringkali kita merasa terkucilkan dalam hidup.
ADVERTISEMENT
Pada baris (3) terdapat keunikan di mana kata menggonggong dikaitkan dengan suara hujan. Kata menggonggong berasal dari kata “gonggong” yang ditambah imbukan me- merujuk kepada suara yang dihasilkan oleh anjing. Kata pangeran pada baris (4) memiliki arti gelar anak laki-laki dari suatu kerajaan. Pada cerita Barbie, biasanya seorang pangeran akan datang dan mengambil peran menyelamatkan tuan puteri dari ancaman bahaya. Kata kau ditujukan pada kata bunda sehingga bunda akan menyelamatkan anaknya dari ancaman bahaya seperti seorang pangeran.
(5) Bun, kalau saat hancur ku disayang
(6) Apalagi saat ku jadi juara
(7) Saat tak tahu arah kau di sana
(8) Menjadi gagah saat ku tak bisa
Kata hancur memiliki arti keadaan rusak. Pada baris (5) kata hancur berkaitan dengan keadaan terpuruk dan sedih. Pada bait ini, Nadin ingin menjelaskan bahwa Sang bunda akan selalu berada di sisinya dalam keadaan apapun baik senang maupun sedih.
ADVERTISEMENT
(9) Sedikit ku jelaskan tentangku dan kamu
(10) Agar seisi dunia tau
Pada lirik ke-9 dan ke-10 terdapat majas hiperbola. Majas hiperbola adalah majas yang mengandung arti yang dilebih-lebihkan sehingga member kesan lebih hebat (Oktavia, 2017: 10). Ditunjukkan dengan frasa “seisi dunia tau” pada baris (10).
(11) Keras kepalaku sama denganmu
(12) Caraku marah, caraku tersenyum
(13) Seperti detak jantung yang bertaut
(14) Nyawaku nyala karena denganmu
Kata keras kepala pada baris (11) merupakan idiom yang artinya sifat susah diatur/dinasihati. Kata keras kepala tidak bisa diartikan satu-persatu yang jika diartikan menjadi bagian tubuh manusia yang keras. Kata “bertaut” termasuk kata verba/perbuatan saling melekat. Sehingga dapat diartikan hubungan ibu dengan anak bagaikan sesuatu yang saling berkaitan satu sama lain layaknya detak jantung. Jika melihat durasinya, jantung akan terus berdetak hingga akhir hayat manusia. Sehingga hubungan anak dengan ibu akan berlangsung hingga maut memisahkan. Kata “nyala” pada baris (14) memiliki arti sesuatu yang bercahaya. Sehingga lirik “Nyawaku nyala karena denganmu” berarti jiwa anak akan bersinar karena kehadiran sosok ibu.
ADVERTISEMENT
(15) Aku masih ada sampai di sini
(16) Melihatmu kuat setengah mati
(17) Seperti detak jantung yang bertaut
(18) Nyawaku nyala karena denganmu
Sama seperti kata “keras kepala”, kata “setengah mati” juga merupakan idiom yang tidak bisa diartikan satu-persatu. Kata “setengah mati” memiliki arti keadaan yang amat sangat. Frasa “kuat setengah mati” memiliki arti keadaan kuat yang teramat sangat.
(19) Bun, aku masih tak mengerti banyak hal
(20) Semuanya berenang di kepala (personifikasi)
(21) Dan kau dan semua yang kau tahu tentangnya
(22) Menjadi jawab saat ku bertanya
Terdapat majas personifikasi pada baris (20). Majas personifikasi adalah majas yang digunakan oleh benda mati yang berperilaku layaknya manusia. Kata “berenang” memiliki arti kegiatan menggerakkan badan di dalam air. Kata “berenang” melekat dengan kata “semuanya” yang merujuk kepada “banyak hal”. Artinya, banyak hal yang masih belum dipahami dan menjadi teka-teki di kepala.
ADVERTISEMENT
Dapat disimpulkan bahwa lagu Bertaut bercerita mengenai hubungan ibu dengan anak. Hubungan tersebut diibaratkan seperti jantung yang saling bertaut dan terus berdetak hingga manusia menutup usia.